Urgensi Dakwah Media Cyber Berbasis Peace Journalism

Wahyu Khoiruzzaman*  -  Wartawan Koran Muria Jepara, Indonesia

(*) Corresponding Author

Phenomenon of media use as a means of preaching is now growing and growing along with the development of communication technology, especially the internet presence (based online). The number of media propaganda based online not all be good news because of which it displays scary face in the terror shape, threats and provocation. Views such inconsistent with the principles of Islam as a religion of peace and uphold peace. Preacher on media propaganda based online should perform work activities are guided by the values and teachings of Islam, as well as being the peacemaker. Considering its importance, it is necessary to know the journalists propaganda and apply the principles of peace journalism as a complement in carrying out the duties of journalism. Promoting peace through peace journalism perspective more useful in view of a phenomenon or event, in particular the events of the conflict.

***

Fenomena penggunaan media sebagai sarana untuk berdakwah kini semakin bertambah dan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, khususnya dengan keberadaan internet (berbasis online). Banyaknya media dakwah berbasis online tidak seluruhnya menjadi kabar gembira lantaran diantaranya justru menampilkan wajah yang menakutkan dalam bentuk teror, ancaman dan provokasi. Tampilan semacam itu bertolak belakang dengan prinsip agama Islam sebagai agama damai dan menjunjung tinggi perdamaian. Da’i pada media dakwah online semestinya melakukan aktifitas kerja yang berpedoman pada nilai-nilai dan ajaran agama Islam, serta menjadi juru damai. Mengingat pentingnya hal tersebut, dirasa perlu bagi para jurnalis dakwah untuk mengetahui dan menerapkan prinsip jurnalisme damai sebagai pelengkap dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik. Jurnalisme damai mengedepankan perdamaian melalui sudut pandang yang lebih bermanfaat dalam melihat suatu fenomena atau peristiwa, khususnya peristiwa konflik.

 

Keywords: Media Propaganda, Cyber Media and Peace Journalism

  1. Amrozi, Yusuf, 2012, “Review Buku: Mencari Formulasi Komunikasi Islam di Tengah Gelombang Media Online”, dalam Jurnal Komunikasi Islam, Surabaya: Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Sunan Ampel, Asosiasi Profesi Dakwah Islam Indonesia.
  2. Bakar, Irfan Abu, 2007, “Menuju Paradigma Peacebuilding Pasca Konflik Kekerasan”, Jurnal Tashwirul Afkar, Inisiatif Perdamaian: Meredam Konflik Agama dan Budaya, Jakarta: Lakpesdam NU
  3. Emka, Zainal Arifin, 2005, Wartawan Juga Bisa Salah: Etika Pers dalam terapan, Surabaya: Stikosa-Aws
  4. Arsyad, Azhar, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  5. Basit, Abdul, 2006, Wacana Dakwah Kontemporer, Purwokerto: STAIN Purwokerto Press
  6. Dagun, Save M. 2006, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara.
  7. Departemen Pendidikan Nasional, 2004, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT. Balai Pustaka
  8. Haryatmoko, 2007, Etika Komunikasi, Yogyakarta: Kanisius.
  9. Howard, Ross, 2004, Conflict Sensitive Journalism, Denmark: Impacs
  10. Kasman, Suf, 2004, Jurnalisme Universal: Menelusurti Prinsip-prinsip Dakwah bi al-Qalam dan al-Qur’an, Jakarta: Teraju.
  11. McGoldrick, Annabel., Jake Lynch, Peace Journalism: How to do it? Terj. Ignatius Haryanto, 2002, Jurnalisme Damai Bagaimana Melakukannya?, Jakarta: LSPP.
  12. Naim, Ngainun, 2011, Teologi Kerukunan: Mencari Titik Temu dalam Keragaman, Yogyakarta: Teras
  13. Nurudin, 2009, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Rajawali Pers.
  14. Ridwan, Kafrawi (Ed.) 1993, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Houve
  15. Romli, Syamsul M. Asep, 2012, Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online, Bandung: Nuansa Cendekia.
  16. Sudirdjo, Sudarsono, dkk, 2004, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
  17. Sulastomo, 2004, “Agama dan Budaya Perdamaian dalam Masyarakat Islam”, Ed.Muhaimin, Damai di Dunia, Damai untuk Semua Perspektif Berbagai Agama, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama Depag RI.
  18. Syahputra, Iswandi, 2006, Jurnalisme Damai Meretas Ideologi Peliputan di area konflik, Yogyakarta: Pilar Media.
  19. Sudibyo, Agus, 2009, Politik Media dan Pertarungan Wacana, Yogyakarta:LKiS
  20. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
  21. Yunus, Syarifudin, 2010, Jurnalistik Terapan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
  22. http://tekno.liputan6.com/read/2199730/kominfo-blokir-22-situs-yang-dianggap-radikal
  23. http://www.techno.id/tech-news/berapa-banyak-pengguna-internet-di-indonesia-pada-awal-tahun-2016-160131y.html

Open Access Copyright (c) 2017 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: ilmudakwah@walisongo.ac.id

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps