Artikel ini mengangkat tentang dakwah transformasi sosial KH. Abdurrahman Wahid di Indonesia. Artikel ini setidaknya membuktikan bahwa perubahan strategi, metode dan orientasi dakwa berkontribusi signifikan terhadap transformasi sosial di kalangan masyarakat. Sumber utama penelitian ini adalah data berupa metode, strategi dan orientasi dakwah dan tindakan sosial yang dilakukan oleh KH. Abdurrahman Wahid sebagai fungsionaris agama, sebagai tokoh politik dan tokoh budaya. Untuk memahami metode, strategi, orientasi dan tindakan sosial KH. Abdurrahman Wahid dalam upaya transformasi sosial digali melalui metode kualitatif dengan cara pembacaan terhadap karya-karyanya, karya cendekiawan terkait dengannya, pengamatan semasa ia masih hidup dan wawancara, kemudian diperkaya dengan metodologi dan disiplin ilmu sosiologi komunikasi dan sosio-antropologi agama. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa transformasi sosial-budaya di Indonesia di antaranya terjadi karena adanya perubahan materi, metode, strategi dan orientasi dakwah KH. Abdurrahman Wahid sebagai fungsionaris agama, katalisator, penghubung sumber, pemberi pemecahan masalah dan mediator. Dengan demikian, artikel ini membuktikan bahwa Kiai, khususnya KH. Abdurrahman Wahid, bukan saja berperan sebagai penyampai pesan agama, makelar budaya dan mediator, tapi lebih dari itu, sebagai pemberi pemecahan masalah, pemicu proses, dan pendamping masyarakat, bahkan sebagai “tuhan” kaum minoritas yang tertindas.