IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM PASIEN PENYAKIT TERMINAL DI KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA (KDS) RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Authors

  • Ema Hidayanti Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.21580/jid.v38.1.3970

Keywords:

bimbingan, konseling, self esteem, pasien terminal, kelompok dukungan sebaya

Abstract

HIV / AIDS patients experience complex problems both physically, psychologically, socially, and spiritually. Psychosocial problems experienced include depression, anxiety, despair, and worry, and affect the destruction of social life such as isolating themselves and getting stigmatized. These various problems make HIV / AIDS patients feel useless and worthless. In dealing with psychological problems such as low self-esteem, HIV / AIDS patients desperately need social support from both partners, parents, children, friends, counselors and health teams. Unfortunately during this time the expected social support, rarely HIV / AIDS patients were found, including from their own families. To facilitate these needs, hospitals that become a reference center for HIV / AIDS patients form Peer Support Groups (PSG). PSG  activities include group guidance and peer counseling for HIV / AIDS patients. These activities provide opportunities for HIV / AIDS patients to increase knowledge about their illness, exchange experiences with each other, even help each other solve problems. The various positive benefits of peer support groups in turn can increase the self-esteem of HIV / AIDS patients.

 

****

Pasien HIV/AIDS mengalami problem yang kompleks baik fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Problem psikososial yang dialami antara lain depresi, cemas,  putus asa, dan khawatir, serta berpengaruh pada rusaknya kehidupan sosial seperti mengisolasikan diri dan mendapat stigmatisasi. Berbagai masalah tersebut membuat ODHA merasa tidak berguna dan tidak berharga. Dalam menghadapi problem psikologis seperti rendahnya harga diri, ODHA sangat membutuhkan dukungan sosial baik dari pasangan, orang tua, anak, teman, konselor dan tim kesehatan. Sayangnya selama ini dukungan sosial yang diharapkan tersebut, jarang ODHA didapatkan termasuk dari keluarganya sendiri. Untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, rumah sakit yang menjadi pusat rujukan bagi ODHA membentuk Kelompok Dukungan Sebaya (KDS). Kegiatan KDS diantaranya  bimbingan kelompok dan konseling sebaya bagi ODHA. Kegiatan tersebut memberikan peluang bagi ODHA untuk menambah pengetahuan tentang sakitnya, bertukar pengalaman dengan sesamanya, bahkan saling membantu memecahkan masalah. Berbagai manfaat positif KDS tersebut pada gilirannya mampu meningkatkan harga diri ODHA.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmad Juantika . A. dan Nurihsan, Landasan Bimbingan Dan Konseling, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008.

Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Damayanti, Euis Sri dan Purnamasari, Alfi, “Berpikir Positif dan Harga Diri pada Wanita yang Mengalami Masa Premenopause”, Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Buku HIV/AIDS untuk SPK/AKPER, Jakarta, 1997.

Dermartoto, Argyo, ODHA, Masalah Sosial dan Pemecahannya, Makalah UNS, diunduh tanggal 3 Febuari 2013.

Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Buku Saku Dukungan Sebaya di Lapas/Rutan, Jakarta, 2011.

Erhamwilda, Model Hipotetik”Peer Counseling” Dengan Pendekatan Realitas Untuk Siswa SLTA (Satu Inovasi Bagi Layanan Konseling Di Sekolah), Kumpulan Makalah Konferensi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Surabaya, 2005,

Ernawati, Susi, “Perawatan paliatif pada HIV/AIDS”, Makalah Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD Dr. Soetomo – FK Unair Surabaya, 22 Oktober 2015.

Faqih. A. R, Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press, 2000.

Ghufron, M. Nur dan Risnawati, S, Rini, Teori-teori Psikologi, Yogyakarta : Ar-Ruz Media, 2010.

Hamdan Bakran adz-Dzaky. Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001.

Hawari, Dadang, ”Konsep Islam memerangi AIDS” dalam Al Qur’an, Ilmu Kedoteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Yogyakarta : Dhana Bakti Primayasa, 2000.

Herman, “Mengenal Kelompok Dukungan Sebaya”, http://hermanvarella.wordpress.com/2011/11/16/mengenal-kelompok-dukungan- sebaya/,diunduh tanggal 3 Febuari 2013.

Hidayanti, Ema, Dimensi Spiritual Dalam Praktik Konseling Bagi Penderita HIV/AIDS Di Klinik Voluntary Counselling Test (VCT) Rumah Sakit Panti Wiloso Citarum Semarang, Laporan Penelitian Lembaga Penelitian IAIN Walisongo, 2012.

______________, dkk, ”Integrasi Agama dan Pelayanan Medis : Studi Praktik Konseling Lintas Agama dalam Mewujudkan Palliative Care bagi Pasien HIV/AIDS di RS Kota Semarang”, Laporan Penelitian Kelompok DIKTIS 2015, tidak diterbitkan.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Perawatan Paliatif, diunduh 4 Juni 2014.

Komisi Pemberantasan AIDS Nasional, Rangkuman Eksekutif Upaya Penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia 2006 – 2011, Jakarta, 2011.

Komisi Pemeberantasan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Tengah, “Kondisi HIV & AIDS Di Jawa Tengah 1993 s/d 30 September 2014”, www.kpajateng,go.id, diunduh tgl 10 April 2015

Mann, Michal, dkk, “Self-esteem in a Broad-Spectrum Approach for Mental Health Promotion”, Health Education Research Vol.19 no.4, Oxford University Press 2004, https://her.oxfordjournals.org/content/19/4/357.full, diunduh tanggal2 Maret 2016.

Mardhiati, Retno dan Handayani, Sarah, Ringkasan Penelitian Peran Dukungan Sebaya dalam Meningkatkan Mutu Hidup ODHA di Indonesia Tahun 2011, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2012.

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya,2011.

Mustamir, Metode Supernol Menaklukan Stres, Yogyakarta : Lingkaran, 2010.

Mustamir, Puasa Obat Dasyat (Kiat Menggempur Berbagai Macam Penyakit Ringan Hingga Berat), Jakarta : PT. Wahyu Media, 2011.

Mustamir, Sembuh dan Sehat dengan Mukjizat Al Qur’an Penerapan Al Quran sebagai Terapi Penyembuhan dengn Metode Religiopsikoneuroimunologi, Yogyakarta : Lingkaran, 2007.

Naing , Amaya Maw dkk, Modul Pelatihan Konseling Dan Tes Sukarela HIV (Voluntary Counseling and Test/VCT) untuk Konselor Profesional, Departemen Kesehatan RI Direktoral Jenderal Pelayanan Medik Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, 2004.

Narbuko Cholid, dan Achmadi, Abu, Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara, 2005.

Nugrahawati, Eni, dan Nugraha, Gilang, ”Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self Esteem pada ODHA di Yayasan Akses Indonesia (YAKIN) Tasikmalaya”, Proseding SnaPP 2011 : Sosial, Ekonomi, dan Humaniora, Bandung : LPPM Universitas Islam Bandung, 2011.

Nursalam dan Kurniawati, Ninuk Dian, Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS, Jakarta : Salemba Medika, 2008.

Nursalam, “Model Holistik Berdasar Teori Adaptasi (Roy dan PNI) Sebagai Upaya Modulasi Respons Imun (Aplikasi Pada Pasien HIV & AIDS)”, Seminar Nasional Keperawatan Pada Hari Sabtu, Tanggal 16 Mei 2009, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Potter Patricia, dkk, Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik, Alih bahasa Yasmin Asih, dkk, (Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2005.

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Priyanto, Agus, Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Salemba Medika,2009.

Rahmania P.N dan Yuniar C, Ika, “Hubungan antara Self Esteem dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder Pada Remaja Putri”, Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 1 No. 02, Juni 2012, Fakultas Psikologi Universitas Arlangga Surabaya.

Sari, Citra Puspita, “Harga Diri Pada Remaja Putri Yang Telah Melakukan Seks Pranikah”, Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma,

Siswanto, Kesehatan Mental Konsep, Cakupan, dan Perkembangan, Yogyakarta : Andi offset, 2007.

Sucipto, “Konseling Sebaya”, Jurnal Mawas, Universitas Muria Kudus, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2007.

Surya, Muhammad, Psikologi Konseling, Bandung : Pustaka Bani Quraisy, 2003.

Syahlan, JH, dkk, AIDS dan Penanggulangannya, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (PUSDIKNAKES) Departemen Kesehatan RI, 1997.

Tandiono, Elisa, dkk, “Peran Consultation-Liaison Psychiatry pada Penatalaksanaan Pasien Dengan HIV/AIDS”, http://www.tempo.co.id/medika/online/tmp.online.old/hor-1.htm

Taufiq, Agus, ”Konseling Kelompok bagi Individu Berpenyakit Kronis”, dalam Pendidikan dan Konseling di Era Global dalam Perspektif Prof. DR. M. Dahlan, Mamat Supriatna dan Achmad Juantika Nurihsan (ed), Bandung : Rizky Press, 2005

Uba, Ikechukwu, dkk, “Effect of Self-Esteem in the Relationship between Stress and Substance Abuse among Adolescents: A Mediation Outcome”, International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 3, No. 3, May 2013, diunduh tgl 2 Maret 2016.

Utley, Joni.L, & Wachholtz, Amy, “Spiritualty in HIV+ Patien Care”, Psychiatry Issue Brief Volume 8 Issue 3 2011,University of Massachusutters Medical School (UMASS), http://escholarship.umassmed.edu/pib/vol8/iss3/, diunduh tgl 7 April 2005

Winkels WS, Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta : Media Abadi, 2004.

Yusuf, Lukman dan Bagus R, Candra, “Harga Diri pada Remaja Menengah Putri di SMA Negri 15 Kota Semarang”, Jurnal Nursing Studies, Vol 1 No. 1 Tahun 2012, Universitas Diponegoro Semarang, hal. 225-230.

Yuswanto, Tri Agus Johan, dkk, “ Peran Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) dan Kepatuhan Minum Obat pada ODHA”, Jurnal Pendidikan Kesehatan Vol 4. No. I April 2005, hlm. 64-69.

Downloads

Published

2019-07-30

Issue

Section

Articles