Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Al Qur’an

Ulfi Putra Sany*  -  IAIN Salatiga

(*) Corresponding Author

Supp. File(s): common.other

Becoming a challenge for every country and society, poverty is a problem that must be overcome. In Islam, it is also viewed as a disease that must be cured. One of the effective instruments of poverty alleviation is community empowerment. Community empowerment is methods used by individuals, groups and communities so they are able to manage the environment, achieve their own goals, work and help each other to maximize their quality of life. In the Qur'an there are many verses that speak about theme of community empowerment. This paper discusses community empowerment according to the Qur'anic perspective using thematic interpretation methods. The principles of community empowerment in the Qur'an are the principle of ukhuwwah, ta'awun principle, and the principle of equality. The steps of empowerment as mentioned in the Qur'an include continuous self-development, encouraging zakat and infaq programs, conducting training and skills education for the community, and avoiding economic behaviors prohibited by Islam such as hoarding and monopoly (ihtikar).

***

Kemiskinan merupakan masalah yang harus diatasi dan menjadi tantangan bagi setiap negara dan masyarakat. Islam juga memandang kemiskinan sebagai penyakit yang harus disembuhkan. Karena kemiskinan dekat dengan kekufuran. Salah satu instrumen pengentasan kemiskinan yang efektif adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat adalah cara dan metode yang digunakan individu, kelompok dan komunitas sehingga mereka menjadi mampu mengelola lingkungan dan mencapai tujuan mereka sendiri, dan dengan demikian mampu bekerja dan membantu satu sama lain untuk memaksimalkan kualitas hidup mereka. Dalam Al Quran terdapat banyak ayat yang membicarakan tema pemberdayaan masyarakat. Tulisan ini membahas pemberdayaan masyarakat menurut perspektif Al Qur’an dengan menggunakan metode penafsiran tematik. Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat dalam Al Quran yaitu prinsip ukhuwwah, prinsip ta’awun, dan prinsip persamaan derajat. Langkah-langkah pemberdayaan sebagaimana disebutkan Al Qur’an antara lain pengembangan diri yang kontinyu, mendorong program zakat dan infaq, melakukan pembinaan dan pendidikan ketrampilan bagi masyarakat, dan tidak melakukan perilaku ekonomi yang dilarang oleh agama seperti menimbun  harta (hoarding) dan monopoli (ihtikar)

Supplement Files

Keywords: pemberdayaan masyarakat; tafsir tematik; pengentasan kemiskinan

  1. Adams, Robert. (2003). Social Work and Empowerment. New York: Palgrave Macmillan
  2. al-Qazwini, Ibnu Faris. 1979. Mu’jam Maqayis Al Lughah. Beirut: Dar Al Fikr.
  3. Atabik, Ahmad. 2015. Peranan Zakat dalam Pengentasan Kemiskinan. ZISWAF. Vol. 2 No. 2. Desember 2015
  4. Athiyyah, Ibnu. 1984. At Tahrir wa At Tanwir. Tunis: Dar At Tunisiyah
  5. az-Zamakhsyari, Mahmud bin ‘Amr. 1986. al-Kassyaf an Haqa’iq Ghawamidh at-Tanzil. Beirut: Dar al-Kitab al-Araby.
  6. Beik, Irfan .Syauqi. 2009. Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan: Studi Kasus Domper Dhuafa Republika. Zakat & Empowering. Vol. II 2009
  7. Calves, Anne-Emmanuele. 2009. Empowerment: The History of A Key Concept In Contemporary Development Discourse. Revue Tiers Monde. No. 200. April 2009
  8. Fatah, Dede Abdul. 2012. Monopoli dalam Perspektif Ekonomi Islam. Al-Iqtishad. Vol. IV No. 2 Juli 2012
  9. Firmansyah, Hairi. 2012. Tingkat Keberdayaan Masyarakat dalam Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Banjar masin dan Kabupaten Tanah Lot. Jurnal Agribisnis Pedesaan. Vol. 2 No. 1. Maret 2012.
  10. Firmansyah. 2013. Zakat Sebagai Instrumen Pengentasan Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. Vol. 21. No. 2 Desember 2013
  11. Florensi, Helen. & Roestoto Hartojo Putro. 2014. Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam Memberdayakan Masyarakat Desa di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik. Vol. 2 No. 1. Januari 2014
  12. Indra, Fadhila Sukur. 2017. Management of Zakat Infaq and Sadaqah in Indonesia. Tasharruf: Journal Economic and Business of Islam. Vol. 2 No. 1. June 2017.
  13. Johan, Arvie. 2015. Monopoly Prohibition According to Islamic Law: A Law and Economics Approach. Mimbar Hukum. Vol. XXVII. No. 1 Februari 2015
  14. Mallat, Chibli. 1993. The Renewal of Islamic Law, Muhammad Baqer as-Sadr, Najaf and the Shi’I International. Cambridge: Cambridge University Press
  15. Moeljadi, Sigit Pramono, & Sherlinda Octa Yuniarsa. 2018. Exploring of Coastal Communities and Economic Empowerment to the Environment Impact in Maritime. International Journal of Management and Business Research. Vol. 8 No. 2. June 2018.
  16. Mubasirun. 2013. Distribusi Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Inferensi. Vol. VII No. 2. Desember 2013
  17. Muslim, Musthafa. 2000. Mabahits fi At Tafsir Al Maudhu’i. Damascus: Dar Al Qalam
  18. Oran, Ahmad F. 2007. Iktinaz and Islamic Monetary Policy. Review of Islamic Economics. Vol. XI. No. 2. 2007
  19. Qaradawi, Yusuf. 1973. Fiqh Zakat. Beirut: Muassasah Ar Risalah
  20. Qutb, Sayyid. (1972). Fi Zhilal Al Qur’an. Cairo: Dar Al Syuruq
  21. Rappaport, Julian., & Seidman, E. (ed.) (1999) Handbook of Community Psychology. New York: Springer Science

Open Access Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: ilmudakwah@walisongo.ac.id

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps