Blaming the Victim: Alienasi Gender dalam Media Online

Anna Puji Lestari*  -  Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Bebagai data menunjukkan bahwa jumlah kasus pemerkosaan di Provinsi Jawa Tengah masih tergolong tinggi sehingga perlu mendapat perhatian dari semua pihak terkait. Berbagai kasus pemerkosaan di Jateng tak luput diberitakan oleh berbagai media massa, salah satunya adalah Suaramerdeka.com. Suaramerdeka.com merupakan media online lokal berbasis media cetak pertama di Indonesia. Bertitik tolak dari realita tersebut, penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam paradigma kritis dengan desain analisis isi framing Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita kekerasan seksual di Suaramerdeka.com banyak menggunakan sudut pandang Blaming the Victim, indikasinya adalah terjadinya Alienasi Gender. Alienasi Gender merupakan konsep penting berdasarkan temuan dari penelitian ini yang menjelaskan bahwa korban kekerasan seksual ataupun pihak-pihak yang membela korban disingkirkan pendapatnya sebagai narasumber berita. Selain itu, juga terdapat pemilihan diksi bias yang mengukuhkan terjadinya Blaming the Victim berita-berita di media online. Pemilihan diksi bias dan praktik Alienasi Gender merupakan wujud kekerasan simbolik siber. Kekerasan Simbolik Siber menggambarkan kekerasan yang terjadi karena dominasi bahasa berita media di dunia maya.

***

The number of rape victims in Central Java is very high so that need to gain attention from various parties. Many rape news in Central Java have been reported by numerous mass media, Suaramerdeka.com is one of them. Suaramerdeka.com is the first online local media based on printed media in indonesia. Based on that reality, this researched was conducted. This research is qualitative with critical paradigm on Framing Entman design. This research results show that many sexual assault news on Suaramerdeka.com used Blaming the Victim point of view. The indication is Gender Alienation practice took place. Gender Alienation is important concept based on this research which explain that the opinion of rape victims and the victim defenders were alienated as news resources. Beside that, bias diction was choosen on rape news that strengthen Blaming the Victim news on online media. Gender Alienation Practice and bias diction is Cyber Symbolic Violence. Cyber Symbolic Violence picturized violence that took place because of languange domination on online media.

Keywords: Gender Alienation; Cyber Symbolic Violence; Blaming the Victim; Online Media News

  1. 00 WIB.
  2. Al-Zastrouw Ng. (2000). “Membaca Berita yang Tidak Diberitakan.” Dalam Winarko, H. Mendeteksi Bias Berita: Panduan Untuk Pemula. Yogyakarta: Kajian dan Layanan Informasi untuk Kedaulatan Rakyat (KLIKR) untuk Garda Bangsa.
  3. Amir, M. (1971). Patterns in Forcible Rape. Chicago: University of Chicago Press.
  4. Barthes, Roland. (1972). Mythologies. Selected and translated from the French by Annette Lavers. New York: THE NOONDAY PRESS.
  5. Bourdieu, Pierre. (1991). Language and Symbolic Power. Translated by Gino Raymond and Mattew Adamson, Cambridge UK: Polity Press.
  6. Chestnut Hill, Massachusetts.
  7. Damayanti, Yeni Rosa. (1999). “Ketika Korban Disalahkan, Membongkar Cara
  8. Entman, Robert M. (1993). Framing: Toward Clarification of a Fractured Paradigm. Journal of Communication, December.
  9. Feuer, Lewis. (1962). What is Alienation? The Career of a Concept. ‘New Politics’, Vol 1, No. 3.
  10. Gordon, David A., John M. Kittross, Carol Reuss. (1996). Controversies in Media Ethics. USA: Longman.
  11. Habermas, Jurgen. (2015). Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori
  12. Handbook of Media and Communication Research. London: Routledge.
  13. Hardiman, Budi F. (2010). Ruang Publik: Melacak “Partisipasi Demokratis” dari
  14. Hardiman, Budi F. (2016). Kritik Ideologi: Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas. Yogyakarta: PT Kanisius.
  15. Hensell, Carol. Jurnal Perempuan Nomor 71. (2011). Perkosaan dan Kekuasaan. Jakarta.
  16. Jenkins, Richard. (2016). Membaca Pikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
  17. Kaufman, Arnolds S. (1965). On Alienation. ‘Inquiry, vol. 8, No.2.
  18. Kritis dan Empirik Kasus Tindak Perkosaan. ELSAPA.
  19. Lestari, Anna Puji. (2018). Digital Gender Gap Pattern in Indonesia. E3S W eb
  20. Lestari, Anna Puji. (2019a). Saatnya Kampus Berpihak Kepada Korban
  21. Lestari, Anna Puji. (2019b). Ikan Asin dan Kekerasan Simbolik Siber.
  22. Marx, Karl. (1963). Early Writings, ed dan terj oleh T.B Bottomore. New York: McGrawHill.
  23. Masyarakat Borjuis. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
  24. Michael Schudson dan Chris Anderson. (2009). “Objectivity, Professionalism, and Truth Seeking in Journalism.” Dalam Karin Wahl-Jorgensen dan Thomas Hanitzsch. The Handbook of Journalism Studies. New York: Routledge.
  25. Niemi, Laura dan Lianne Young (2014). Blaming the Victim in the Case of Rape.
  26. of Conferences 73, (2018) https://doi.org/10.1051/e3sconf/201873 ICENIS
  27. Pandang Tentang Perkosaan.” Dalam Perkosaan, Suatu Kajian Teoritik
  28. Perkosaan. kepri.antaranews.com. diakses pada 1 Agustus 2019 pukul
  29. Polis Sampai Cyberspace. Jakarta: PT Kanisius.
  30. Psychological Inquiry: An International Journal for the Advancement of
  31. Psychological Theory. Department of Psychology, Boston College,
  32. Rolnicki, Tom E, C. Dow Tate, Sherri A. Taylor. (2015). Pengantar Dasar Jurnalisme, Scholastic Journalism. Jakarta: Prenada Media Group.
  33. Ryan, William. (1971). Blaming the Victim. New York: Pantheon.
  34. Schaacht, Richard. (2009). Alienasi: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif (terj.). Yogyakarta: Jalasutra.
  35. Schoellkopf, Julia Churchill. (2012). Victim Blaming: A New Term for an Old Trend. Jurnal Lesbian Gay Bisexual Transgender Queer Center The Community, Equity, & Diversity.University of Rhode Island
  36. Siregar, Amir Effendi. (2014). Mengawal Demokratisasi Media: Menolak Konsentrasi, Membangun Keberagaman. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
  37. Siregar, Ashadi. (2008). Etika Komunikasi. Yogyakarta: Pustaka.
  38. Sobur, Alex. (2012). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  39. Solikhati, Siti, dkk. (2015). Banalitas Simbol Keagamaan Dalam Sinetron Religi: Analisis Tayangan Sinetron “Bukan Islam KTP” di SCTV. JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 35, No.1, Januari – Juni 2015
  40. The Canadian Resource Centre for Victims of Crime. (2009). Kanada.
  41. Tuchman, Gaye. (2002). “The Production of News. Klaus Bruhn Jensen (eds.), A
  42. www.antaranews.com. Diakses 1 Agustus 2019 pukul 10.00 WIB.

Open Access Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: ilmudakwah@walisongo.ac.id

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps