Supp. File(s): common.other
IAIN Pekalongan - Indonesia
ABSTRACT
The issue of the khilafah ideology will replace the Republic of Indonesia which is carried out by radical groups as a threat that can divide the nation and erode the love of the country which has long been fostered by the Indonesian nation. This concern was felt by Habib Lutfi who always preached with the theme of Indonesianness, history, nationality, tolerance, and said that difa'il wathon was obligatory. Discourse analysis on the dakwah message of Habib Lutfi using the theory of discourse analysis Teun A. Van Dijk outlines several things about the dakwah defense of the state. Habib Luthfi gave a renewal discourse about defending the country, namely radicalism can be resisted by studying the history of the nation, giving achievements to the state, as well as moderate and tolerant beliefs by continuing to create peace with fellow citizens.
ABSTRAK
Isu ideologi khilafah akan menggantikan NKRI yang dilakukan oleh kelompok radikal menjadi ancaman yang dapat memecah belah bangsa serta mengikis rasa cinta tanah air yang telah lama dibina bangsa Indonesia. Kekhawatiran tersebut dirasakan oleh Habib Luthfi yang selalu berdakwah dengan tema keindonesiaan, sejarah, kebangsaan, toleransi, hingga berfatwa bahwa difa’il wathon adalah wajib. Analisis wacana terhadap pesan dakwah Habib Luthfi dengan menggunakan teori analisis wacana Teun A. Van Dijk menguraikan beberapa hal tentang dakwah bela negara. Habib Luthfi memberikan wacana pembaruan tentang bela negara, yaitu radikalisme dapat dilawan dengan cara mempelajari sejarah bangsa, memberikan prestasi kepada negara, serta berakidah moderat dan toleran dengan terus menciptakan perdamaian kepada sesama warga negara.
Supplement Files
Keywords: Analisis Wacana, Dakwah, Bela Negara