Supp. File(s): common.other
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang - Indonesia
Google Scholar:
https://scholar.google.com/citations?user=3ygXKxkAAAAJ&hl=en
Kajian ini bermaksud menjelaskan uslūb al-dakwah dalam penafsiran al-Qur’an. Salah satu alasan pentingnya kajian ini dikemukakan adalah bahwa dalam diskursus ilmu dakwah para sarjana dakwah sering menisbahkan uslūb al-dakwah yang prinsipil pada al-Nahl: 125. Ayat ini sering dinyatakan sebagai dalil tentang tiga macam uslūb al-dakwah secara berurutan, yakni (1) da’wah bi al-ḥikmah, (2) da’wah bi al-mau’idzah al-ḥasanah, dan (3) da’wah bi al-jidāl al-aḥsan. Pandangan ini sebenarnya masih menyisakan pertanyaan, yakni kalau dengan ketiga uslūb tersebut masyarakat (mad’ū) masih saja menolak dakwah Islam, lalu uslūb apa lagi yang harus digunakan oleh da’i ?. Untuk itu, kajian ini menggunakan metode kajian kepustakaan dengan analisis deskriptif dan komperatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa dalam penafsiran al-Qur’an terdapat empat tahapan uslub dakwah yang prinsipil, yakni (1) da’wah dengan ḥikmah, (2) da’wah dengan mau’idzah ḥasanah, (3) da’wah dengan jidāl aḥsan, dan apabila ketiga cara tersebut masih belum bisa mengislamkan mad’ū, maka uslūb berikutnya adalah (4) berpaling dari mereka (al-i’rād ‘anhum). Komposisi uslūb al-dakwah ini melengkapi teori tentang tiga uslūb al-dakwah yang telah lama dipedomani oleh banyak sarjana dakwah.
Supplement Files
Keywords: uslūb al-da’wah; al-hikmah; al-maw’iddah al-hasanah; al-i’rad