PERGUMULAN ISLAM DAN BUDAYA JAWA DI LERENG GUNUNG MERBABU PERSPEKTIF DAKWAH
DOI:
https://doi.org/10.21580/jid.v34.1.45Keywords:
Javanese Islam, Shaman, da'wahAbstract
Pakis people who live at the valley of Mount Merbabu is the representative of syncretic Javanese Muslims. As Muslims, they carry out the Islamic shari'ah. But as Javannese people, they perform Javanese cultural traditions such as shamanism. They practice it as a way to solve their life problems, such as to cure diseases, to find lost things, and to win the competition in the selection of certain positions. By using a qualitative approach, the study found a character positive change as a result of consistently da’wah efforts by the preachers. They have implemented a kind of cultural da’wah, as a strategy to encourage the society to change their shamanism tradition gradually. The preachers realize that this tradition is dominant in the society, so that if they used a structural strategy of da’wah, social upheavals could happen among the society in which finally would fail the da’wah mission.
***
Masyarakat Desa Pakis yang hidup di kaki Gunung Merbabu, merupakan reperesentasi umat Islam Jawa dengan karakter sinkretik. Mereka beragama Islam dan menjalankan syari’at-Nya, tetapi sebagai orang Jawa mereka melaksanakan tradisi dan budaya Jawa seperti perdukunan. Perilaku berdukun dilakukan masyarakat untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan cara untuk menyelesaikan problem yang mereka hadapi. Seperti usaha untuk menyembuhkan penyakit, mencari benda-benda yang hilang, memenangkan persaingan dalam pemilihan jabatan tertentu. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan gejala perubahan karakter itu yang positif sebagai hasil nyata dari upaya dakwah yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.Para da’i menerapkan dakwah kultural, sebagai strategi untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dari berdukun secara perlahan. Da’i juga menyadari bahwa budaya berdukun cukup dominan di masyarakat,sehingga jika digunakan strategi struktural dikhawatirkan akan menimbulkan kegoncangan sosial di masyarakat. Pada akhirnya dakwah yang dilakukan akan menemukan kegagalan.Downloads
References
Alhumami, Amich. Dukun dan Politik. Maret 5th, 2009 at 1:04 PM (serial online), diunduh 27 Agustus 2010
Amir Aziz, Ahmad, , dkk., “Kekeramatan Makam (Studi Kepercayaan Masyarakat terhadap Kekeramatan Makam-Makam Kuno di Lombok)”, dalam Jurnal Penelitian Keislaman Vol.1 Desember 2004.
Boedi, Oetomo Setyo , “Dinamika Agama Lokal Tengger di Tengah Perubahan Sosial” dalam Kumpulan Makalah Desiminasi Hasil Penelitian Tahap Kedua, (Semarang: Balitbang Agama Semarang, 2012).
Dhofier, Zamakhsyari dan Abdurrahman Wahid, “Penafsiran Kembali Ajaran Agama: Dua Kasus dari Jombang”, dalam Prisma No.03 (Jakarta: LP3ES, 1978).
Faqih, Ahmad, “Pergumulan Islam dan Budaya Lokal di Lereng Gunung Merbabu (Studi Identifikasi Masalah Perdukunan dan Upaya Dakwah Islam di Desa Pakis Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang)”, Laporan Penelitian, Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang Tahun 2013.
Geertz, Cliford, Abangan, Santri ,Priyayi, dalam Masyarakat Jawa, (Jakarta: Dunia Pustaka, 1983).
Koentowijoyo, Muslim Tanpa Masjid, (Bandung: Mizan, 2001).
M.Natsir, Demokrasi di Bawah Hukum, (Jakarta: Dewan Dakwah, 1988)
Pals, Daniel L, Dekonstruksi Kebenaran: Kritik Tujuh Teori Agama, terj. Inyiak Ridwan Muzir dan M. Sukri, (Yogyakarta: Ircisod, 2001).
Purwadi, Dakwah Sunan Kalijaga Penyebaran Agama Islam di Jawa Berbasis Kultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)
Simuh, Islam dan Pergumulan Budaya Jawa, (Jakarta: Teraju, 2003)
Dokumen:
Data Umum Desa Pakis Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Pakis Tahun 2010-2014
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).