UIN Walisongo Semarang - Indonesia
Magister Komunikai dan Penyiaran Islam
Tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah develops rapidly, but researchers find problems that arise in internal religious practices of the tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah, including: 1) The number of members participating in suluk is only half of the total members; 2) Majority of the followers of the tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah are the elderly. The purpose of this research is to find out the da'wah strategy in the congregation of khalidiyah wa naqsabandiyah to overcoming problems. The subject of his research was the congregation of the khalidiyah wa naqsabandiyah at the Kwanaran Kudus Mosque. The method in this study is interviews, observations, uses social learning theory and da’wah bil hal. The results of research on to overcoming the problems is to use transformative da'wah, which is to provide direct community assistance in the form of preaching activities Ershad al-Islam. The method used is the dialog method, the applicative method and the exemplary method. Recommendations: 1) Question and answer intersperse and balance lectures to reduce misunderstandings of the mad'u; 2) Applicative methods that emphasize the practice of prayer and reading the Qur'an with sorogan; 3) The exemplary method by involving students of Pondok Yanbu'ul Qur’an in suluk as a companion and role model.
Keywords: Khalidiyah wa naqsabandiyah; transformative da'wa; irsyad al-Islam; suluk.
Tarekat khalidiyah wa naqsaabandiyah berkembang pesat, namun peneliti menemukan permasalahan yang muncul pada internal praktik keagamaan tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah, diantaranya : 1) Jumlah anggota yang mengikuti kegiatan khalwat atau suluk pada tarekat ini hanya setengah dari jumlah keseluruhan anggota, yaitu 240 dari 450 anggota; 2) Pengikut tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah mayoritas adalah lanjut usia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui strategi dakwah yang tepat pada jamaah tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah dalam mengatasi masalah pada jama’ah. Subjek penelitiannya adalah jama’ah tarekat khalidiyah wa naqsabandiyah di Masjid Kwanaran Kudus. Metode pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi serta menggunakan teori pembelajaran sosial dan dakwah bil hal. Hasil penelitian tentang strategi dakwah dalam mengatasi permasalahan jama’ah tarekat adalah menggunakan dakwah transformatif, yaitu melakukan pendampingan masyarakat secara langsung dan berbentuk kegiatan dakwah Irsyad al-Islam. Metode yang digunakan adalah metode dialog, metode aplikatif dan metode keteladanan. Rekomendasi dalam menghadapi permasalahan meliputi: 1) Tanya jawab menyelingi dan mengimbangi ceramah untuk mengurangi kesalahpahaman para mad’u; 2) Metode aplikatif yang menekankan materi praktek shalat dan membaca Al-Qur’an dengan sistem sorogan; 3) Metode keteladanan dengan melibatkan santri putri Pondok Yanbu’ul Qur’an dalam suluk sebagai pendamping dan teladan kepada anggota tarekat.
Keywords: khalidiyah wa naqsabandiyah; dakwah transformatif; tawajjuh; irsyad al-islam; suluk