Self-disclosure melalui media instagram: Dakwah bi al-nafsi melalui keterbukaan diri remaja

Teguh Wiyono*  -  Universitas Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya, Indonesia
Abdul Muhid  -  Universitas Islam Negri Sunan Ampel, Surabaya, Indonesia

(*) Corresponding Author

Self disclousure atau pengungkapan diri menjadi hal yang wajar dilakukan remaja di media sosial untuk saat ini. Remaja terbiasa membuka diri melalui postingan di instagram, yang merupakan ruang publik yang dapat dikonsumsi oleh banyak orang. Untuk itu mengetahui cara dan motif pengungkapan diri yang dilakukan oleh remaja di media sosial menjadi sangat penting dilakukan karena hal ini dapat memberikan dampak nilai, baik ataupun buruk, bagi pembaca. Selain itu, pengungkapan diri dapat ditelusuri dari segi dakwah nafsiyah yang dilakukan oleh remaja. Sehingga, fokus penelitian ini mengenai dakwah nafsiyah melalui keterbukaan diri remaja di masa pandemi Covid-19 di media sosial, instagram. Untuk menjabarkan fokus penelitian tersebut secara mendalam, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan konstruktif, sementara self disclosure menggunakan teori dari Jendela Johari. Hasil Penelitian menunjukkan bahwasannya pertama, remaja melakukan pengungkapan diri di media sosial instagram secara terbuka dengan tujuan untuk menjernihkan diri dan aktualisasi diri. Hal yang dilakukan remaja dalam pengungkapan diri termasuk dalam dakwah nafsiyah jika dilihat dari kontrol yang dilakukan remaja secara terus menerus pada dirinya. Sementara, dampak yang ditimbulkan dari self disclosure pada diri remaja dapat dikategorisasikan berupa dampak positif dan negatif. Dampak positif yang ditimbulkan berupa motivasi bagi seseorang untuk merubah diri menjadi lebih baik. Sementara, dampak negatif yang ditimbulkan adalah menjadikan orang lain tidak nyaman bahkan terganggu dengan keterbukaan yang  disampaikan.

 

Self disclosure is a natural thung for teenagers to do on social media at this time. Teenagers are accustomed to opening up through posts on instagram, which are public spaces that can be customed by many people. For this reason, knowing how and motives for self disclosure carried out by teenagers on social media are very important to do because this can have a value impact, good or bad, on the reader. In addition, self disclosure can be traced in terms of the preaching of the nafsiyah by adolescents. So, the focus of this research is on da’wah nafsiyah through the self disclosure of youth during the covid 19 pandemic on social media, instagram. To describe the focus of this research in depth, this study uses descriptive qualitative methods with a constructive approach, while self disclosure uses the theory of Johari Window. The result showed that adolescents made self disclosure on instagram openly with the aim of self purification and self actualization. What adolescents do in self disclosure is included in the preaching of the nafsiyah when viewed from the control that adolescents do continuiusly in themselves. Meanwhile, the impact of self disclosure on adoloscents can be categorized as positive and negative impacts. The positif impact is in the form of motivation for someone to change themselves for the better. Meanwhile, the negative impact caused is making other people uncomfortable and even distrubed by the openess conveyed.

Keywords: Pengungkapan Diri; Dakwah Nafsiyah; Instagram; Self Disclosure, Da’wah Nafsiyah

  1. Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2006.
  2. Baihaqi, MIF. Psikologi Pertumbuhan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2008.
  3. B Aubrey Fisher, “Teori-teori Komunikasi” (Bandung: Remadja Karya, 1978).
  4. Fatimah, Enung. Psikologi Perkembangan. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2006.
  5. David O Sears & Jonathan L. Freedman, “Psikologi Sosial: Edisi Kelima jilid 1” (Jakarta: Erlangga, 1985.
  6. Dasrun Hidayat, “Komunikasi Antarpribadi dan Medianya”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012).
  7. DeVito, Joseph. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Profesional Books. 1996.
  8. Jalaludin Rakhmat, “Psikologi Komunikasi: edisi revisi”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003).
  9. Werner J. Severin & Tankard, dkk, “Teori Komunikasi: Edisi Kelima” (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011).
  10. Website :
  11. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160813063247-256- 151124/remaja-dan-curhatan-di-media-sosial. akses tanggal 20 mei 2020 pukul 08.46.
  12. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160813063247-256- 151124/remaja-dan-curhatan-di-media-sosial. akses tanggal 20 mei 2020 pukul 09.13.
  13. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/truezulkifli/bijak-berekspresi-di-media- sosial-waspada-jerat-hukum-uu-ite_5535adaf6ea834f41eda42f9. akses tanggal 20 mei 2020pukul 13.08.
  14. We Are Social , Hootsuite https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/01/media- sosial-apa yang-paling-sering-digunakan-masyarakat-indonesia. akses tanggal 16 Febuari 2020 pukul 19.31.
  15. Wikipedia, https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, akses tanggal 20 mei 2020 pukul 08.05.ll
  16. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Jendela_Johari. Diakses tanggal 19 mei 2020.

Open Access Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: [email protected]

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps