EPISTEMOLOGI DAN RUMPUN KEILMUAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
DOI:
https://doi.org/10.21580/jid.v34.1.67Keywords:
Epistemology, clumps scientific, communications, and broadcasting islamAbstract
As a field of scientific discipline, the existence of Islamic communication and broadcasting still seems to be an unanswerable question. The issue is often addressed on how the epistemology and the clumps of communication and broadcasting science is. To meet this problem, in-depth studies need to be done by tracing the philosophy of science as a basic science including ontology, epistemology, and axiology. This study is needed to dismiss such dichotomy between secular sciences and the religious sciences (Islam). An integrative-interconnected science paradigm becomes a reference of the approach to integrate between science and Islam. Thus, the epistemology of communication science is a scientific discipline that studies broadcasting and journalism like others. While the Islamic Broadcasting Studies is a field of Da’wa study that becomes a core value of the Islamic perspective.
***
Sebagai bidang disiplin ilmu, adanya komunikasi Islam dan penyiaran nampaknya masih menjadi pertanyaan yang tidak terjawab. Masalah ini sering ditujukan pada bagaimana epistemologi dan rumpun komunikasi dan ilmu penyiaran. Untuk memenuhi masalah ini, studi perlu dilakukan secara mendalam dengan menelusuri filsafat ilmu sebagai ilmu dasar termasuk ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Penelitian ini diperlukan untuk mengabaikan dikotomi seperti antara ilmu-ilmu sekuler dan ilmu-ilmu agama (Islam). Paradigma ilmu integratif-saling berhubungan menjadi acuan dari pendekatan untuk mengintegrasikan antara ilmu pengetahuan dan Islam. Dengan demikian, epistemologi ilmu komunikasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari penyiaran dan jurnalisme seperti orang lain. Sementara Studi Broadcasting Islam adalah bidang studi Dakwah yang menjadi nilai inti dari perspektif Islam.
Downloads
References
Abdullah, M. Amin, Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Paradigma Integratif-Interkonektif, Cet II. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).
Amrullah Ahmad. 1995. “Materi dan Metode Penyajian Disiplin Dakwah Islam dalam Kurikulum IAIN 1995”. Makalah disampaikan dalam Orientasi Kurikulum Nasional IAIN dan Topik Intinya, pada tanggal 18 Mei 1995, di Jakarta.
A. Muis. Komunikasi Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001).
Andy Dermawan, dkk (ed). Metodologi Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: LESFI, 2002).
Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta : BSNP, 2006).
Blazely, Lloyd D. et.all, Science Study, (Jakarta: The Japan Grant Foundation, 1997).
BPMPT (Badan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. SOP Laboratorium, (Dokumen Level Prosedur Operasional Baku). Universitas Negeri Gorontalo. (Makasar. 2006).
Benton, Ted dan Craib, Ian. Philosophy of Social Science, the philosopohical foundations of social thought. (New York: Palgrave. 2001).
Craig, Robert T, Muller, Heidi L., Theorizing Communication. Reading Across Traditions.(USA: Sage Publications, 2007).
Effendy, Onong U. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. (Bandung: Citra Aditya Bakti. 2007).
Fuad Hassan dan Koentjaraningrat. 1977. “Beberapa Azas Metodologi Ilmiah”, dalam Koentjaraningrat (Redaksi), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Cetakan Kedua, hlm. 8-23. Jakarta: Gramedia.
Gerad Radnitzky, Contemporar School of Metascience. (Swedia: Berlingska Broktryckercit. 1970).
Gregory, Anne. Planning & Managing A Public relations Campaign. (New Delhi: Crest, 2000).
Hermin Indah Wahyuni, Epistemologi Komunikasi dan Penyiaran Islam, disampaikan dalam Seminar Nasional dan Forkopis se-Indonesia, Yogyakarta: University Hotel UIN, 8-10 Oktober 2013.
Iriantara, Yosal. Manajemen Strategis Public Relations. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004).
Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif: Ceramah-Ceramah di Kampus, (Bandung: Mizan, 1999).
Koentjaraningrat. “Kemurnian Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab terhadap Masyarakat”, dalam Ismid Hadad dan Rusdi Mochtar (Redaksi), Etika Ilmu Pengetahuan & Peningkatan Mutu Kesarjanaan, hlm. 66-76. (Jakarta: Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial. 1977).
Sayyid al-Islam Ayatullah al-`Uzma as-Sayyid Muhammad Baqir Ash-Shadr, Falsafatuna (terj.) M. Nur Mufid bin Ali, (Bandung: Mizan, 1995).
Soemirat, Soleh. Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2008).
Syukur Kholil, “Komunikasi dalam Perspektif Islam”, dalam Hasan Asari & Amroeni Drajat (ed.) Antologi Kajian Islam, (Bandung: Cita Pustaka Media, 2004).
Sudarsono, Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001).
Salmadanis. Menggagas Kembali Eksistensi Ilmu Dakwah. Dalam Jurnal Komunikasi dan Pemikiran Islam. Vol. 4 No. 1 April 2006.
West, Richard & Lynn H. Turner. Introducing Communication Theory: Analysis and Application. (Boston: McGraw-Hill. 2010).
Sumber Lain:
Buku Kurikulum Fisipol UGM 2011-2016
Buku Pedoman Akademik dan Kode Etik Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, edisi revisi 2012.
Dokumen Rencana Mutu, RM-UINSK-FDy/R2, revisi tanggal 5 Januari 2012
Profil Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 2011
UINSUKA, Profil Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta., Yogyakarta: 2006
Undang-Undang RI. Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).