Etika stand up comedy dalam proses penyampaian dakwah

nurul kifayah  -  Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, Indonesia
moh abdulwahib tsalatsa*  -  Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, Indonesia

(*) Corresponding Author

The Islamic da’wah method has undergone many innovations as it adapts to the needs of mankind, especially supported by the presence of increasingly sophisticated technology and provides many conveniences for the activities of human life. Stand-up comedy da’wah is one form of innovation from the Islamic da’wah method as well as a virtual public space product that has now been in great demand by the public. Nevertheless, the presence of stand-up comedy invites pros and cons. Some scholars argue that stand-up comedy is not allowed because it looks like playing with religion, while some other scholars consider that it is permissible with due regard to limitations. This study aims to review the effectiveness of stand-up comedy da’wah amid the globalization era and discusses the ethics of stand-up comedy da’wah when delivering da’wah messages. This research uses the descriptive qualitative method. The data in this study were taken from documentation and audiovisual data in the form of youtube shows. The research results show that stand-up comedy da’wah, a product of virtual public spaces, has been successfully favored by the community, especially rural communities. In addition, preachers who have brought stand-up comedy as a way of da’wah can be seen from the method used by preachers in conveying messages through jokes. Even so, the message of da’wah is not entirely conveyed using jokes. That is, da’i uses ethics in preaching through stand-up comedy, by providing joke limits in conveying da’wah’s message. Stand-up comedy in da’wah must have ethical and aesthetic standards that must be met in carrying out da’wah.

 ***

Metode dakwah Islam seiring berjalannya waktu telah mengalami banyak inovasi baru sebagaimana menyesuaikan dengan kebutuhan umat manusia, terlebih didukung dengan hadirnya teknologi yang semakin canggih dan memberikan banyak kemudahan bagi aktivitas kehidupan manusia. Stand up comedy dakwah merupakan salah saatu bentuk inovasi dari metode dakwah Islam sekaligus menjadi produk ruang publik virtual yang kini telah banyak diminati oleh masyarakat. Meskipun demikian, kehadiran stand up comedy mengundang pro dan kontra. Beberapa ulama berpendapat bahwa tidak diperbolehkannya stand up karena terlihat seperti mempermainkan agama, sementara beberapa ulama lain menganggap bahwa hal tersebut diperbolehkan dengan tetap memperhatikan batasan-batasan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektifitas stand up comedy dakwah di tengah era globalisasi serta membahas tentang etika stand up comedy dakwah yang perlu diperhatikan ketika menyampaikan pesan dakwah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini diambil dari dokumentasi dan data audiovisual berupa tayangan youtube. Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa stand up comedy dakwah yang menjadi produk dari ruang publik virtual berhasil digemari masyarakat, terlebih masyarakat pedesaan. Selain itu, da’i yang telah membawakan stand up comedy sebagai jalan dakwah, hal ini terlihat dari cara yang digunakan da’i dalam menyampaikan pesan melalui selingan joke. Meskipun begitu, pesan dakwah tidak secara keseluruhan disampaikan menggunakan jokes. Artinya, da’i menggunakan etika dalam berdakwah melalui stand up comedy, dengan cara memberikan batasan lawakan dalam menyampaikan pesan dakwah. Stand up comedy dalam dakwah harus memiliki standar etis dan estetis yang harus dipenuhi dalam melakukan dakwah.

 

Keywords: Da’wah, Stand Up Comedy, Media

  1. Aditia, D. P. (2018) ‘Kritik Sosial Stand Up Comedy: Mesakke Bangsaku’, in, pp. 52–62.
  2. Alfianti, D. T. (2016) Retorika Dakwah Dzawin Nur Ikram Dalam Stand Up Comedy. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  3. Anastasya, S. (2013) ‘Teknik-Teknik Humor Dalam Program Komedi Di Televisi Swasta Nasional Indonesia’, Jurnal E-Komunikasi, 1(1), pp. 78–97.
  4. Anshari, H. (1993) Pemahaman dan Pengalaman Dakwah: Pedoman Untuk Mujahid Dakwah. Surabaya: Al Ikhlas.
  5. Asyrof, M. Al-Runi, Dedy Ari Asfar, dan A. S. (2021) ‘Wacana Humor Bahasa Melayu dalam Dakwah Ustaz Hatoli: Kajian Pragmatik’, in, pp. 1–6.
  6. Burkhadart, M. A. (1993) ‘Characteristics of Spirituality in The Lives of Women in a Rural Appalachian Community’, Journal of Transcultural Nursing, 4(2), pp. 12–18.
  7. Creswell, J. W. (2019) Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  8. Fahrurrozi, J. dan A. M. (2019) ‘Dakwah Melalui Stand Up Comedy: Studi di Komunitas Stand Up Comedy Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten’, Adzikra: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 10(1), pp. 77–98.
  9. Haji, G. (2018) Kata-kata Mutiara Terbaik Dzawin Nur, Youtube. Available at: https://youtu.be/jSNHiTizRMQ (Accessed: 5 June 2021).
  10. Haris, M. (2018) ‘Urgensi Dakwah Dan Problematika Masyarakat Global’, Jurnal Tasamuh, 10(1), pp. 1–29.
  11. Hartati, U. F. dan dan S. F. (2017) ‘Dakwah dan Humor: Sisipan Pesan Dakwah dalam Program Siaran Humor Radio’, in, pp. 931–943.
  12. Japarudin (2017) ‘Humor dalam Aktivitas Tabligh’, Jurnal Ilmiah Syi’ar, 17(2), pp. 11–20.
  13. Junaidi, R. L. dan A. (2020) ‘Kritik Sosial dalam Stand Up Comedy (Analisis Semiotika Show “Pragiwaksono World Tour”)’, Koneksi, 4(2), pp. 185–190.
  14. Karim, A., Adeni, A., Fitri, F., Fitri, A. N., Hilmi, M., Fabriar, S. R., & Rachmawati, F. (2021). Pemetaan untuk Strategi Dakwah di Kota Semarang Menggunakan Pendekatan Data Mining (Mapping for Da'wah Strategy in Semarang City Using Data Mining Approach). Jurnal Dakwah Risalah, 32(1), 40-55.
  15. Martin, R. A. (2006) The Psychology of Humor: An Integrative Approach. United State of America: Elsevier Academic Press.
  16. Marwan, I. (2013) ‘Rasa Humor Dalam Perspektif Agama’, Buletin Al Turas, 19(2), pp. 267–278.
  17. Muchith, M. S. (2015) ‘Membangun Komunikasi Edukatif’, Jurnal At Tabsyir, 3(1), pp. 165–184.
  18. Muniruddin (2018) ‘Humor dan Komunikasi Dakwah Pengembangan Masyarakat Islam’, Jurnal Komunikasi Islamika; Jurnal Ilmu Komunikasi dan Kajian Islam, 5(2), pp. 95–107.
  19. Nurdin (2016) ‘Analisis Dakwah Melalui Stand up comedy’, Al Munzir, 9(1), pp. 144–159.
  20. Papana, R. (2012) Kiat Tahap Awal Belajar Stand up comedy Indonesia Kita Suci. Jakarta: Mediakita.
  21. Rahmanadji, D. (2007) ‘Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor’, Jurnal Bahasa dan Seni, 35(2), pp. 213–221.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: [email protected]

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps