Kartun sebagai media dakwah bagi anak-anak: Studi pada tayangan Upin dan Ipin

bima surya febbriyanto*  -  Universitas Islam Negeri Tulungagung, Indonesia
samsul rifa'i  -  Universitas Islam Negeri Tulungagung, Indonesia

(*) Corresponding Author

Da'wa through film media has been widely carried out, including cartoons. In general, Upin and Ipin animations incorporate more Islamic values into their shows, not just ordinary cartoon shows. In contrast to other cartoons, animation that makes children the target of the message must pay attention to the message, language, and context by the object. Making children mad’u da’wah requires special materials according to their needs and packaged lightly so that they are easily accepted. This study aims to explain how much Upin and Ipin shows contain da’wah messages in each episode, as well as what forms of da’wah material are contained in Upin and Ipin shows. The descriptive quantitative method was chosen as the approach to get a clear picture of the data. Data were taken randomly as many as 30 of 240 episodes. Data is analyzed simply by giving meaning to the numbers. The results showed that 90 % of the shows contained da’wah methods or elements of da’wah. Meanwhile, 10% of the rest shows that do not display da’wah messages. This shows that the Upin and Ipin shows, judging from the material, have three elements of da’wah. First, the show is very child-friendly, there is no element of violence or pornography in the show. Second, it contains an element of entertainment so that the material is easily accepted by children. The audio-visual presentation displayed by the program makes children more interested and not bored. Third, to meet the needs of children in terms of quality shows and full of noble values. Such as values about filial piety and respect for parents, please help fellow friends, respect differences, uphold a sense of tolerance, keep the environment clean, learn to explore nature, love the homeland, and have faith in Allah SWT.

***

Dakwah melalui media film telah banyak dilakukan, tak terkecuali film kartun. Bukan hanya tayangan kartun biasa seperti pada umumnya, animasi Upin dan Ipin lebih banyak memasukkan nilai-nilai keislaman ke dalam tayangannya. Berbeda dengan film kartun lainnya, animasi yang menjadikan anak-anak sebagai sasaran pesan harus memperhatikan pesan, bahasa, dan konteks yang sesuai dengan objeknya. Menjadikan anak-anak sebagai mad’u dakwah membutuhkan materi khusus sesuai dengan kebutuhannya serta dikemas dengan ringan agar mudah diterima. Penelitian ini bertujuan menjelaskan tentang seberapa besar tayangan Upin dan Ipin memuat pesan dakwah dalam setiap episodenya, serta apa saja bentuk materi dakwah yang terkandung dalam tayangan Upin dan Ipin. Metode kuantitatif deskriptif dipilih sebagai pendekatan agar mendapatkan gambaran yang jelas tentang data. Data diambil secara random sebanyak 30 dari 240 episode. Data dianalisis secara sederhana dengan memberikan makna atas angka-angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 90% tayangan memuat metode dakwah ataupun unsur dakwah. Sedangkan 10% dari sisanya adalah tayangan yang tidak menampilkan pesan dakwah. Hal ini menunjukkan bahwa tayangan Upin dan Ipin, dilihat dari materi, memiliki tiga unsur dakwah. Pertama, tayangan yang sangat ramah pada anak-anak, tidak ada unsur kekerasan ataupun pornografi dalam tayangan. Kedua, mengandung unsur hiburan sehingga materi mudah diterima oleh anak-anak. Sajian audio visual yang ditampilkan oleh tayangan lebih membuat anak-anak tertarik dan tidak bosan. Ketiga, mencukupi kebutuhan anak-anak dalam hal tontonan berkualitas serta sarat akan nilai-nilai yang luhur. Seperti nilai tentang berbakti dan menghormati orang tua, tolong menolong pada sesama teman, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi rasa toleransi, menjaga kebersihan lingkungan, belajar mengexplorasi alam, cinta pada tanah air, serta beriman kepada Allah Swt.

Keywords: Message of Da’wah, Islamic values, Cartoon of Upin dan Ipin

  1. Arifuddin, A. F. P. (2017) ‘Film sebagai Media Dakwah Islam’, Jurnal Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 2(2), pp. 111–128.
  2. Aziz, M. A. (2004) Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media.
  3. Cokorda Alit Artawan, N. K. R. A. (2015) ‘Kartun sebagai Elemen Visual Media Pembelajaran Lalu Lintas Ditlantas Polda Bali’, Jurnal Segara Widya, 3(1), pp. 418–427.
  4. Creswell, J. W. (2019) Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  5. Eriyanto (2011) Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  6. Firmansyah, M. L. H. (2018) ‘Memahami Nilai Spiritual dalam Film Upin Ipin sebagai Tayangan yang Layak Ditonton Anak Usia 2-4 Tahun’, SELING, Jurnal Program Studi PGRA, 4(1), pp. 51–67.
  7. Hadiah, N. (2020) ‘Meningkatkan Keimanan Anak Usia Dini Melalui Metode Pengenalan Dakwah’, OSF Preprints, 1(1), pp. 1–9.
  8. Ira Anggraeni, Tesa Apriani, A. P. (2019) ‘Pengaruh Tayangan Upin Ipin Terhadap Gaya Berbahasa Siswa Sekolah Dasar’, Parole; Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), pp. 159–164.
  9. Jannah, M. (2020) ‘Keteladanan Tokoh dalam Serial Animasi Nussa Official’, Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam, 3(2), pp. 1–13.
  10. Karim, A., Adeni, A., Fitri, F., Fitri, A. N., Hilmi, M., Fabriar, S. R., & Rachmawati, F. (2021). Pemetaan untuk Strategi Dakwah di Kota Semarang Menggunakan Pendekatan Data Mining (Mapping for Da'wah Strategy in Semarang City Using Data Mining Approach). Jurnal Dakwah Risalah, 32(1), 40-55.
  11. M. Rasyid Ridha, Afif Rifa’i, S. (2017) Pengantar Ilmu Dakwah; Sejarah, Perspektif, dan Ruang Lingkup. Yogyakarta: Samudra Biru.
  12. Mahmud, A. (2002) Dakwah Islam. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah.
  13. Nadiyati, A. R. dan I. (2018) ‘Dakwah melalui Film Animasi’, Orasi: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 9(2), pp. 29–42.
  14. Purnamasari, R. Y. D. (2020) ‘Pengaruh Film Kartun Upin Ipin Terhadap Perilaku Anak Usia 7-9 Tahun’, Jurnal Edukasi Nonformal, 1(1), pp. 121–126.
  15. Rakhmawati, I. (2013) ‘Kontribusi Retorika Dalam Komunikasi Dakwah (Relasi Atas Stelistika Bahasa’, Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 1, pp. 1–19.
  16. Saputro, M. E. (2011) ‘Upin dan Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur, dan Dekomodifikasi New Media’, Kontekstualita, 26(1), pp. 39–69.
  17. Satria, M. F. (2020) ‘Analisis Tayangan Film Upin Ipin di MNCTV dalam Merubah Perilaku Anak Sekolah Dasar Negeri 07 Bermani Ilir’, Profesional; Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik, 7(2), pp. 55–60.
  18. Siti Nurohimah, Eko Setyadi Kurniawan, A. (2012) ‘Pemanfaatan Kartun Fisika sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII MTsN Purworejo’, Radiasi, 1(1), pp. 45–48.
  19. Unde, A. A. (2015) Televisi dan Masyarakat Pluralistik. Jakarta: Prenada Media Group.
  20. Utami, D. (2011) ‘Animasi Dalam Pembelajaran’, Majalah Ilmiah Pembelajaran, 1(7), pp. 44–52.
  21. WD, H. B. (1998) Ilmu Dakwah. Surabaya: Biro Penerbitan dan Pengembangan Ilmu.
  22. Widyaningsih Ilham, Andi Agustan Arifin, D. M. U. (2021) ‘Analisis Tayangan Serial Upin dan Ipin dalam Perkembangan Pola Perilaku Sosial Anak Usia Dini’, JICP; Jurnal Ilmiah Chaya PAUD, 3(2), pp. 35–49.
  23. Zaini, A. (2015) ‘Dakwah Melalui Televisi’, At-Tabsyir, 3(1), pp. 1–19.

Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: ilmudakwah@walisongo.ac.id

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps