Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang - Indonesia
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Melalui Home Industry Nata De Coco Berbasis Potensi Lokal
Tulakan Village, located in Pacitan Regency, has high potential to be developed, that is coconut water. However, people here have not yet empowered coconut water since coconut water is considered to be a waste, accordingly, it is necessary to hold a counseling activity on processing coconut water into more valuable and useful products. Alternatively, coconut water can be processed into nata de coco. The outreach activities include three stages: preparation, implementation and evaluation. These community service activities are able to increase public awareness and understanding that goods that are considered waste can be transformed into products that have more added value (add value) with the presence of relevant creativity and skills. Eventually, people in this village will be able to process coconut water into nata de coco, as well as knowing the benefits of nata de coco for health.
Desa Tulakan merupakan desa di Kabupaten Pacitan yang memiliki potensi untuk dikembangkan, khususnya air kelapa. Masyarakat di Desa Tulakan belum memberdayakan air kelapa karena air kelapa dianggap limbah, oleh karena itu perlu diadakan kegiatan penyuluhan mengenai pengolahan air kelapa menjadi produk yang lebih bernilai dan bermanfaat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah air kelapa menjadi nata de coco. Kegiatan penyuluhan ini meliputi tiga tahap, yaitu: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan pengabdian ini mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat bahwa barang yang dianggap limbah dapat diubah menjadi produk yang lebih memiliki nilai tambah (add value) dengan adanya kreatifitas dan keterampilan yang relevan. Melalui kegiatan ini masyarakat mengetahui manfaat air kelapa, mampu mengolah air kelapa menjadi nata de coco, serta mengetahui manfaat nata de coco bagi kesehatan.
Keywords: air kelapa, limbah, penyuluhan, nata de coco.