Pengelolaan Zakat Produktif sebagai Instrumen Peningkatan Kesejahteraan Umat

Maltuf Fitri*  -  Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

The purpose of zakat management formally is to (1) improve the effectiveness and efficiency of services in the management of zakat, and (2) to increase the benefits of zakat to realize the welfare of society and poverty reduction. In this context, the distribution of zakat funds in addition to the consumptive purpose, can also be justified for the purpose of growing productive economic activities for mustahiq. By law, the use of zakat for productive economic activity is also not prohibited, as long as the mandatory of fulfilling the basic needs of mustahiq has been done. The use of zakat funds for productive economic activities is a conception to liberate the socio-economic life of mustahiq with a view to changing from the recipient of zakat to the payer of zakat. The implementation scheme of this concept is to build or grow a business unit in mustahiq through grant funding for business capital. Within a certain production cycle, mustahiq will also receive technical assistance and guidance from the zakat management institution in order to plan the establishment of a successful business unit and that mustahiq has a permanent source of income.

Tujuan pengelolaan zakat secara formal adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat, dan meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Dalam konteks ini, pendistribusian dana zakat selain untuk pemberian bantuan yang bersifat konsumtif, juga dapat dibenarkan untuk tujuan menumbuhkan kegiatan ekonomi produktif bagi penerima zakat (mustahik). Secara hukum, penggunaan zakat untuk kegiatan ekonomi produktif juga tidak dilarang, selama keberadaan para mustahik yang wajib dan harus dibantu sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Penggunaan dana zakat untuk kegiatan ekonomi produktif adalah sebuah konsepsi untuk memandirikan penerima zakat secara sosial ekonomi dengan maksud untuk merubah dari penerima zakat menjadi pembayar zakat. Skema pelaksanaan dari konsep ini adalah membangun atau menumbuhkan unit usaha pada diri penerima zakat melalui pemberian dana hibah untuk modal usaha. Dalam satu siklus produksi tertentu, penerima zakat juga akan mendapat pendampingan dan bimbingan teknis dari lembaga pengelola zakat agar rencana membentuk unit usaha berhasil dan penerima zakat memiliki sumber pendapatan yang permanen. 

Keywords: zakat; mustahik; kesejahteraan umat; kegiatan ekonomi produktif

  1. al-Bukhāri, Imam Abi Abdullah Muḥammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardazabah. 1987. Ṣaḥīḥ al-Bukhāri. Beirut: Dār al-Qalam.
  2. al-Ghazzi, Muḥammad Qāsim bin Muḥammad. 2005. Fatḥ al-Qarīb fī Sharḥ Alfāẓ al-Taqrīb. Beirut: Dār Ibn Hazm.
  3. al-Sharbani, Muḥammad bin Muḥammad al-Khatib. 1321. al-Iqnā’ fi Hall Alfaẓ Abi Shujā’. Mesir: al-Maṭba’at al-Khairiyyat.
  4. Anto, Hendri. 2003. Pengantar Ekonomika Mikro Islam. Yogyakarta: Ekonosia.
  5. Asnaini. 2008. Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. Baehaqi, Ja’far. 2005. "Potensi Zakat sebagai Pilar Perekonomian Umat Pasca Berlakunya UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang pengelolaan Zakat (Studi Pengelolaan Zakat di Kabupaten Kendal)." Semarang: Program Magister Ilmu Hukum UNDIP.
  7. Mujieb, M. Abdul. 1994. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: PT Pustaka Firdaus.
  8. Muslim. 1972. Ṣaḥīḥ Muslim. t.tp: Dār Iḥyā al-Turāth al-‘Arabi.
  9. Nahaba, Budi. 2012. "Potensi Zakat Bisa Capai Rp 300T Per Tahun." voaindonesia.com.
  10. Nasution, et al. 2008. Indonesia Zakat and Development Report 2009. Depok: CID.
  11. Sanihah, Dzari’atus. 2015. "Pengelolaan Dana Zakat Produktif Untuk Pemberdayaan UMKM (Studi Kasus Pada Rumah Zakat di Kota Malang)." Skripsi, Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
  12. Sari, Elsi Kartika. 2006. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta: PT Grasindo.
  13. Sariningrum, Siti Zahrah. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembayaran Zakat di Kota Palembang.” Skripsi, Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.
  14. Shonhaji, Ahmad. 2014. “Mereka Yang Berhak Menerima Zakat.” Dompet Dhuafa, April 25.
  15. Suharto, Edi. 2006. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.
  16. Wulansari, Sintha Dwi. 2013. "Analisis Peranan Dana Zakat Produktif Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Mustahik (Penerimaan Zakat) (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang)." Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
  17. Zuhdi, Masjfuk. 1994. Masail Fiqhiyah (Kapita Selekta Hukum Islam). Jakarta: CV. Haji Masagung.
  18. Zulaikha, Siti. 2012. "Zakat dan Pajak dalam Bingkai Kesejahteraan Sosial." Istinbath: Jurnal Hukum (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Siwo Metro).

Open Access Copyright (c) 2017 Economica: Jurnal Ekonomi Islam

Economica: Jurnal Ekonomi Islam
Published by the Institute of Islamic Economic Research and Development (LP2EI), Faculty of Islamic Economics and Business Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 858-7654-4666
Website: https://febi.walisongo.ac.id/
Email: [email protected]

ISSN: 2085-9325 (Print)
ISSN: 2541-4666 (Online)
DOI: 10.21580/economica

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Get a feed by atom here, RRS2 here, and OAI Links here.

apps