KAPITALISME RUNTUH EKONOMI SYARIAH BERKAH (Napaktilas Constitutum Menuju Constituendum)

Authors

  • Mashudi Mashudi IAIN Walisongo

DOI:

https://doi.org/10.21580/economica.2013.4.1.687

Keywords:

Ekonomi Islam, prinsip syari'ah, kapitalisme

Abstract

Constitutum means discuss, evaluate and assess the role of the law that had been in force in the community, whether in accordance with the needs of society or is precisely the opposite. While constituendum interpreted efforts to create a progressive law, the law is deemed effective welfare society. To develop and promote Islamic banks are at least teen pillars that must be considered, namely: improving service and professionalism, product innovation, human resources, expansion of branch network, which supports the legislation, Shari'ah compliance, continuous education, synergy, the results competitive, and reorientation to the real sector. If the government carry out its role effectively, it will be a positive contribution to the development of the community because of the need will be met, they will be motivated through the hard work of careful and efficient. However, if it is not done, then there is destruction. The resources needed for the country's interests, acquired through the tax system fair and efficient. Similarly, if the world economy has been restless uneasy with capitalism and socialism, then ekomoni sharia in Indonesia should seriously empowered to oversee the welfare of the people.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustianto dalam Makalah berjudul : a. Politik Hukum dalam Ekonomi Syariah; b. Membangun Sinergi Untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia; c. Kematian Ilmu Ekonomi Kapitalisme dan peluang Ekonomi Syariah; dan d. Ekonomi Syariah dan Peradilan Agama.

A.K, Syakmin, Mengkritisi Pandangan Mochtar Kusuma Atmaja Yang Mengintrodusir Hukum Sebagai Sarana Pembaharuan Masyarakat di Indonesia, Draft Makalah, Tidak diterbitkan, Palembang, tanpa tahun.

Azlan Khalil Shamsudin dan Siti Khursiah Mohd Mansor, Pengantar Ekonomi Islam, iBook, 2006.

Darmodiharjo, Darji dan Sidharta, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995.

Inpres Nomor 1 Tahun 1991 Tentang KHI.

Khairi, Nuri Dkk, Membedah Peradilan Agama, PPHIM Jateng, 2001.

Kusumaatmadja, Mochtar, dalam Soetandyo Wignjosoebroto, Dari Hukum Kolonial Ke Hukum Nasional: Dinamika Sosial Politik dan Perkembangan Hukum di Indonesia, Jakarta, Rajawali Press, 1994.

----------. Pembinaan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Hukum Nasional, PT. Binacipta, Bandung, 1986.

Mahkamah Agung, Pedoman Teknis Administrasi dan Teksin Peradilan Agama, 2009 (Buku II).

Mustafa Dakian, Sistem Kewangan Islam, Utusan Publications, 2005.

Manan, Abdul, Prof. Dr. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta, 2000.

Mujahidin, Ahmad, DR. Pembaharuan Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syari’ah di Indonesia, Jakarta, 2008.

Muntaqo, Firman, Efektifitas Hukum Sebagai Alat Rekayasa Sosial, Jurnal Hukum Progressif, PDIH Undip Semarang, 2005

Paton, G.W. A Text-book of Jurisprudence, 2nd. Ed, Oxford University Press, London, 1951.

Purbacaraka, Purnadi dan Chidir Ali, Disiplin Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1990.

Peraturan Pemerintah. Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.

Peraturan Mahkamah Agung 2 Tahun 2008 Tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah.

Peraturan Mentri Agama Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Pencatatan Nikah.

Rasjidi Lily, Filsafat Hukum: Apakah Hukum Itu?” CV. Remadja Karya, Bandung, 1988.

Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 2002.

----------, Hukum Adat Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (Perspektif Sosiologi Hukum), Makalah disampaikan pada Lokakarya Hukum Adat diselenggarakan oleh Mahkakamah Konstitusi 4-6 Juni 2005.

Rasyidi, Lili, Dasar-Dasar Filsafat Hukum, Citra Aditya, Bandung, 1990.

Seidman, Robert B. dalam Ronny Hanitijo Soemitro, The Law of Nontransferability of Law Menurut Robert B. Seidman, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 1998.

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 08 Tahun 2008 Tentang Eksekusi Putusan Badan Arbritrase Syari’ah.

Sarimah Hanim Aman Shah, Ekonomi dari Perpektif Islam, Penerbit Fajar Bakti, 2006.

Surtahman Kastin Kasan dan Sanep Ahmad, Ekonomi Islam: Dasar dan Amalan, Dewan Bahasa dan Pustaka, Edisi Kedua, 2005.

Surtahman K.H. dan Sanep Ahmad, Ekonomi Islam: Dasar dan Amalan, DBP, 2005, xx-xxi.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perobahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989.

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Perobahan kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989.

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

Undang-Undang N 21 2008 Tentang Perbankan Syari’ah.

Virginia Hooker and Amin Saikal (editors), Islamic Perspectives on the New Millenium, ISEAS, 2004.

Downloads

Published

2013-05-31

Issue

Section

Articles

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.