Kesulitan Belajar Materi Pecahan Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Gamping

Siti Wahyuningsih  -  Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Afit Istiandaru*    -  Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

(*) Corresponding Author
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Gamping pada materi pecahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa pada materi pecahan. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Peneliti mengumpulkan data mengggunakan tes diagnostik pada materi pecahan, angket, dan wawancara. Selanjutnya, data diolah menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesulitan siswa dalam menjawab soal tes diagnostik masih tinggi, yaitu sebanyak 83,33% siswa memberikan jawaban yang salah. Kategorisasi kesulitan belajar yang ditemukan adalah: (1) kesulitan menggunakan pengetahuan faktual dan memahami soal cerita (64,29%), (2) kesulitan menggunakan pengetahuan konseptual (83,33%), (3) kesulitan dalam keterampilan berhitung (59,52%), dan (4) kesulitan menggunakan pengetahuan prosedural (28,58%). Hasil wawancara juga mengungkap bahwa faktor yang menyebabkan kesulitan belajar adalah: (1) kurangnya pemahaman pada konteks soal (soal cerita) dan (2) kurang terampil dalam berhitung pecahan.
  1. Barbaresi, W. J., Katusic, S. K., Colligan, R. C., Weaver, A. L., & Jacobsen, S. J. (2005). Math Learning Disorder: Incidence In A Population-Based Birth Cohort, 1976–82, Rochester, Minn. Ambulatory Pediatrics, 5(5), 281-289.
  2. Caryono, S., & Suhartono. (2012). Analisis Deskriptif Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Matematika Di SMA Negeri 8 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. In Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY (pp. 819-826).
  3. Djamarah, S. B. (2007). Psikologi Belajar. Rineka Cipta.
  4. Hermawati, H., Nurcahyono, N.A., & Setiani, A. (2018). Proses Pelaksanaan Remedial Teaching Terhadap Ketuntasan Belajar Matematika Peserta Didik. Sosiohumaniora, 4(2), 102-106.
  5. Hidayati, F. (2010). Kajian kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 16 Yogyakarta dalam mempelajari aljabar. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
  6. Hikmawati, F. (2010). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  7. Matlin, M. W. (2013). Cognition. John Willey and Sons.
  8. Normaniah, N. (2018). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pecahan Kelas VII SMPN 2 Martapura Barat Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Banjarmasin: UIN Antasari.
  9. Sholekah, L. M. A., Anggreini, D., & Waluyo, A. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau Dari Koneksi Matematis Materi Limit Fungsi. Wacana Akademika, 1(2), 151-164.
  10. Sudirman, S., Daharnis, D., & Marjohan, M. (2013). Peran Guru Bimbingan Dan Konseling Serta Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri. Konselor, 2(1), 120-124.

Open Access Copyright (c) 2021 Square : Journal of Mathematics and Mathematics Education
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Square : Journal of Mathematics and Mathematics Education
Published by Mathematic and Mathematic Education Department of Science and Technology Faculty, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Website: http://fst.walisongo.ac.id/
Email: square@walisongo.ac.id

ISSN: 2714-609X (Print)
ISSN: 2714-5506 (Online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

apps