DIALOG LINTAS IMAN DALAM KOMUNITAS LINTAS BUDAYA (Telaah Diskursif Polemik Ahmadiah dalam Milis Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta)

Nur Said*  -  Jurusan Ushuluddin STAIN Kudus, Indonesia

(*) Corresponding Author

The development of social media has made the world like folded. The actual issues to be so fast and easy to synthetically discussed through a mailing list included in the polemic issue of Ahmadiyah. This paper discussed the genealogy and characteristics of CRCS UGM student mailing list in response to issues of Ahmadiyah in Indonesia and how far it reinforce the idea of archeology students in nurturing empathetic intelligence in internal conflicts of Islam. This study was a library research that relied on documents as objects of study then to do in contents analyzed. The conclusion is in polemics on Ahmadiyah in mailing CRCS indicate an attempt to find "objectivism" and "rationality" in the understanding that the issue be debated Ahmadiyah distintinkly and contextually. But among those showing different domination between objectivism and rationality that sometimes still have not found any common ground between the pro and anti Ahmadiyah although  they generally in inclusive way of life. However, the process of intense discussion through the mailing list is very helpful in understanding the sow intelligence building empathy among Muslims especially those who are experiencing conflict.

Perkembangan media sosial telah menjadikan dunia bagai dilipat. Isu-isu aktual menjadi begitu cepat dan mudah untuk didiskusikan melului sarana mailinglist (milis) termasuk dalam polemik isu Ahmadiyah. Paper ini mendiskusikan genealogi dan karakteristik milis mahasiswa crcs UGM Yogyakarta dalam merespon isu-isu Ahmadiyah di Indonesia dan sejauhmana hal itu memperteguh arkeologi pemikiran mahasiswa dalam menyemai kecerdasan empatik di tengak konflik intern umat Islam. Penelitian ini merupakan library research yang mengandalkan dokumen sebagai obyek kajiannya kemudian dilakukan analisis isi. Kesimpulannya adalah dalam berbagai polemik tentang Ahmadiyah di milis crcs menunjukkan upaya menemukan  “obyektivisme” dan “rasionalitas” dalam memahami polemik Ahmadiyah sehingga isunya menjadi distintif dan kontekstual. Namun diantara mereka menunjukkan dominasi yang berbeda antara obyektivisme dan rasionalitas sehingga terkadang masih dijumpai belum adanya titik temu antara yang pro maupun yang kontra meskipun secara umum nalarnya inklusif. Namun proses diskusi yang intens melalui milis tersebut sangat membantu dalam membangun kesepahaman dalam menyemai kecerdasan empati antar umat Islam terutama yang sedang mengalami konflik.

Keywords: Dialog, lintas budaya, Ahmadiyah, Islam, milis mahasiswa

  1. Datar Pustaka
  2. Abdullah, Amin (2002). “Agama Masa Depan: Intersubjektif dan Posdogmatik”, dalam BASIS No.05-06, Tahun ke-51, Mei-Juni 2002.
  3. Al-Jabiri, Muhammad Abed, (2000). Post Tradisionalime Islam, terj. Ahmad Baso. Yogyakarta: LkiS.
  4. Amstrong, Karel. (1994). A History of God, The 4,000 Year Quest of Judaism, Christianity and Islam, United States of America, First Ballatin Books Edition.
  5. Arif, Syamsuddin, Dr. (2011). Tanggapan untuk Akhmad Sahal Menyikapi ‘Nabi Palsu’ dan Ahmadiyah (2) [Online] http://www.hidayatullah.com/read/15606/28/02/2011/-menyikapi-%E2%80%98nabi-palsu%E2%80%99-dan-ahmadiyah-%281%29.html (1 September 2011)
  6. Arif, Syamsuddin, Dr. (2011).Tanggapan untuk Akhmad Sahal Menyikapi ‘Nabi Palsu’ dan Ahmadiyah (1) [Online] http://www.hidayatullah.com/read/15606/28/02/2011/-menyikapi-%E2%80%98nabi-palsu%E2%80%99-dan-ahmadiyah-%281%29.html (1 September 2011)
  7. Bagir, Zainal Abidin, Dr. (2011). Telaah Kasus Ahmadiyah di Indonesia [Online] http://crcs.ugm.ac.id/welcome/show/artikel/f/607 (1 September 2011)
  8. Bruinessen, M.V. "Gerakan sempalan di kalangan umat Islam Indonesia: latar belakang sosial-budaya". Dalam Ulumul Qur'an vol. III no. 1, 1992, 16-27.
  9. Budiman, H., Ed. (2007). Hak Minoritas, Dilema Multikulturalisme di Indonesia. Jakarta. The Interseksi Foundation.
  10. Cohen, L., dkk, (2000). Research Method in Education. London. Routledge.
  11. Creswell,J. W. (2008). Educational Research; Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Reseach. Ed. III. Pearson. Merill Prentice Hall.
  12. Danim, S. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Seria.
  13. Esack, Farid. (1997). Qur’an,Liberation and Pluralition an Islamic Perspectiveof interreligius solidarity again operation. Oxford: Oneworld.
  14. Fisher, Rob. ”Philosophical Approaches”, dalam Peter Connoly. Approaches to the Study of Religion.(London: Cassel, 1999).
  15. Geertz, C. (1973). The Interpretation of Culture. New York: Basic Books.
  16. Ibrahim, Rahmat M. Samik. Hikayat Awal Penggunaan Milis di Indonesia [Online] http://rms46.vlsm.org/1/24.html (1 September 2011).
  17. Jaiz, H.A. Gerakan Ahmadiyah Indonesia. [Online] dapat diakses http://d1.islamhouse.com/data/id/ih_articles/single/id_gerkan_qadiani_hartono.pdf
  18. Krippendorff, Klaus. Content Analysis; An Introduction. (London: Sage Publication, 2004).
  19. Mc. Millan & Schumacher. (2001). Reseach in Education, A Conceptual Introduction. New York. Longman.
  20. Meriam, S.B. (1991). Case Studies Research in Education; A Qualitatif Approach. San Fransisco. Josey-Bass Publisher.
  21. Moleong, L. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda Karya.
  22. Muhadjir, N. (2004). Metodologi Penelitian Kebijakan dan Evaluation Research. Yogyakarta. Penerbit Rake Sarasin.
  23. Noorsalim, M., dkk. Eds. (2007). Hak Minoritas, Multikulturalisme dan Dilema Negara Bangsa. Jakarta. The Interseksi Foundation.
  24. Parekh, B. (2000). Rethinking Multiculturalism; Cultural Diversity and Political Theory. United Kingdom. McMillan Press, Ltd.
  25. Rosyad, R. (1995). A Quest For True Islam; A Study Of The Islamic Resurgence Movement Amon The Youth In Bandung, Indonesia. Canberra. E-Press.
  26. Sahal, Akhmad. (2011). Nabi Palsu, Sikap Nabi, dan Ahmadiyah [Online] http://www.tempointeraktif.com/hg/kolom/2011/02/16/kol,20110216-324,id.html (1 September 2011).
  27. Suaedy, A. (2008). Kasus Ahmadiyah dan Problematika Kebangsaan di Indonesia. http://www.wahidinstitute.org/Program/Detail/?id=50/hl=id/Kasus_Ahmadiyah_Dan_Problematika_Kebangsaan_Di_Indonesia
  28. Komnas HAM. (2006). Ringkasan Eksekutif, Pemantauan Kasus Ahmadiyah [Online] http://www.komnasham.go.id/portal/files/laporan%20kajian%20ahmadiyah.pdf
  29. Monthly Report on Religious Issues- the Wahid Institute (MRORI-WI), tersedia lengkap di website www.wahidinstitute.org).

Open Access Copyright (c) 2017 Jurnal THEOLOGIA

 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps