AL-QUR’AN DALAM RUANG KEAGAMAAN ISLAM JAWA: Respons Pemikiran Keagamaan Misbah Mustafa dalam Tafsir al-Iklīl fī Ma’āni al-Tanzīl

Supriyanto Supriyanto*  -  Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

Abstract: This study aims to describe the religious thought of an ulama in the face of the diverse social dynamics in the Javanese Islamic are reflected at an interpretation of the Quran. The tradition that developed in Javanese Islamic is one fairly complex dialectic space. This is because the existing of religious traditions in the midst of the Javanese Islamic has various expressions of rituals in religiosity, for example, tahlilan, haul, a pilgrimage to the tomb of trustees and others. The results showed that religious thought of Misbah Mustafa in Tafsir al-Iklil fi Ma'ani al-Tanzil typically displays a distinctive pattern. In this case, the Misbah’s thought not exactly congruent with the construction of traditional Javanese ulama were generally patterned Asy’ariyah (Sunnism), though in many ways still reflects a general pattern of Sunnism. In this case, although much influenced by medieval scholars and Java pesantren, it does not mean Misbah’s thought is replicative. Misbah managed to reconstruct their thinking and consider its relevance to the context of the existing religious social. This is certainly different to most scholars of his day. Thus, the construction of Misbah’s thought in Tafsir al-Iklil is either directly or indirectly has given a new color in the clerical Javanese Islam. In addition, the results of this study also provide the realization that the tradition that developed in Javanese Islamic has a fairly significant influence on the writing of the tafsir of the Quran.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan respon pemikiran ke­agama­an seorang ulama dalam menghadapi dinamika keberagamaan masyarakat islam jawa yang tercermin dalam penafsiran al-Qur’an. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika al-Qur’an Farid Esack. Dalam hal ini, terdapat proses eisegesis (memasukkan wacana asing ke dalam al-Qur’an) sebelum exegesis (mengeluarkan wacana dari al-Qur’an). Dengan de­mikian, tafsir al-Qur’an ditempatkan dalam ruang sosial di mana penafsir berada, dengan segala problematika kehidupannya. Sehingga sifatnya tidak lagi ke­araban, tetapi spesifik konteks sosial di mana tafsir ditulis. Hasil penelitian me­nunjukkan bahwa pemikiran keagamaan Misbah dalam Tafsīr al-Iklīl secara tipikal menampilkan corak yang khas. Dalam hal ini, pemikiran Misbah tidak sebangun persis dengan konstruksi pemikiran ulama tradisonal Jawa yang umumnya bercorak As’ariyah (Sunnism), meskipun dalam banyak hal tetap men­cerminkan pola umum Sunnisme. Dalam hal ini, meskipun banyak di­pengaruhi oleh ulama-ulama abad pertengahan dan pesantren Jawa, bukan berarti pemikiran Misbah bersifat replikatif. Misbah berhasil merekonstruksi pemikiran mereka dengan mempertimbangkan relevansinya terhadap konteks sosiol keagamaan yang ada. Hal ini tentu berbeda dengan kebanyakan ulama pada zamannya. Dengan demikian, konstruksi pemikiran Misbah dalam tafsir al-Iklīl ini baik secara langsung maupun tidak, telah memberikan warna baru di kalangan msyarakat Islam jawa. Selain itu, hasil studi ini juga memberikan bukti bahwa tradisi yang berkembang pada masyarakat Islam Jawa memiliki pengaruh yang cukup siknifikan dalam penulisan tafsir al-Qur’an. 

Keywords: tafsir al-Qur’an; Misbah Mustafa; Islam Jawa; pemikiran keagamaan

  1. Ardan, Muh. Sungaidi, “Islam dan Jawa; Pergumulan Agama dan Budaya Jawa”. dalam Dinika, V. 7. No. 1. 2009.
  2. Baidan, Nashruddin, Perkembangan Tafsīr al-Qur’an di Indonesia. Solo: Tiga Serangkai, 2003.
  3. al-Banna, Gamal, Tafsīr al-Qur’an al-Karīm bayna al-Qudāmā wa ’l-Muhadditsīn. terj. Noviantoni Kahar, Jakarta: Qisti Press. 2003.
  4. Bruinessen, Martin Van, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan. 1999.
  5. Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahanya, Semarang: Toha Putra. 1996 .
  6. Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai, Jakarta: LP3ES, 1982.
  7. al-Dzahabi, Muhammad Husain, al-Tafsīr wa ’l-Mufasir, Jilid 1, Mesir: Dar al-Kutub Haditsah. 1976.
  8. Esack, Farid, Qur’an Liberation and Pluralism: An Islamic Perspective of Interrelegious Solidarity Againt Oppression, Oxford: Oneworld, 1997.
  9. al-Farmawi, Abu Hay, al-Bidayah fi Tafsīr al-Maudhu’i, terj. Suryan A. Jamrah. Metode Tafsīr Maudhu’i Suatu Pengatar, Jakarta: Raja Garafindo Persada, 1996.
  10. Federspiel, Howard, Kajian al-Qur’an di Indonesia Dari Mahmud Yunus Hingga Qurasyihab, terj. Tajul Arifin, Bandung: Mizan, 1996.
  11. Geertz, Clifford. Abangan, Santri, Priyai dalam Masyarakat Jawa, Jakarta: Pustaka Jaya. 1983.
  12. Ghafur, Saiful Amin, Profil Para Mufasir al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. 2008.
  13. Gusmian, Islah, “Pemikiran Islam KH. Ahmad Rifa’i: Kajian atas Naskah Tabshirah”, Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. VI. No. I. 2006.
  14. ________, Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeunetika Hingga Ideologi, Yogyakarta: Teraju, 2002.
  15. Hadna, Ahmad Musthofa, Problematika Menafsirkan al-Qur’an, Semarang: Toha Putra Group, 1993.
  16. Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang. 1975.
  17. Harun, Salman, “Hakikat Tafsir Tarjuman al-Mustafid karya Abdul Rauf al-Sinkili” Disertasi UIN Jakarta, 1988.
  18. Jones, Pip, Introducing Social Theory, terj. Achmad Fedyani Saifuddin, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009.
  19. al-Khulli, Amin. Manāhij Tajdid fi al-Nahwi wa al-Balāghah wa al-Tafsīr wa al-Adab. Kairo: dār al-Ma’rifah, 1961.
  20. Kurdi, dkk., Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis, Yogyakarta: ELSAQ Press,2010.
  21. al-Munawar, Said Agil Husin, al-Qur’an Membangun Kesalehan Hakiki, Ciputat: Ciputat Press, 2005.
  22. Muchoyyar, Muhammad, Tafsīr Faidl al-Rahman fī Tarjamah Tafsīr Kalām Māllik karya K.H.M. Shaleh al-Samārani, Desertasi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2002.
  23. Muhsin, Imam, “Tafsir al-Qur’an dan Budaya Lokal: Studi Nilai-nilai Budaya Jawa dalam Tafsir al-Huda Karya Bakri Syahid”, Disertasi, UIN Sunan Kalijaga, Yoyakarta, 2008.
  24. Munir, Ghazali, Warisan Intelektual Islam Jawa; dalam Pemikiran Kalam Muhammad Shalih al-Samarangi, Semarang: Walisongo Press, 2008.
  25. Mustafa, Bisry, al-Ibrīs li Ma’rifah Tafsīr al-Qur’an al-‘Azīz, Kudus: Menara Kudus, t.th.
  26. Mustafa, Misbah, Tafsīr al-Iklīl fi Ma’ān Tanzīl. Surabaya: al-Ihsan, t.th.
  27. ________, Tafsir Taj al-Mislimin. Tuban: al- Misbah, t.th.
  28. ________, Anda Ahlu al-Sunnah anda Bermadzab, Tuban: al-Misbah 2006.
  29. Nafi`, M. Dian dkk., Praksis Pembelajaran Pesantren, Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2007.
  30. Ni’am, Syamsyudin, Wasiat Tarekat Hadratus Syaikh Hasyim Asya’ri, Yogyakarta: Ar-Rus Media. 2011.
  31. Pranowo, Bambang, Memahami Islam Jawa, Ciputat: Pustaka Alvabet, 2009.
  32. Pujiastuti, Titik, “ Tulisan Pegon Wujud Identitas Islam-Jawa”. dalam Suhuf, Vol. 2. No. 2, 2009.
  33. al-Qurthubi. al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’ān wa al-Mubayyin limā Tadhammanah min al-Sunnah wa ayi al-Furqān. Kairo: Dār al-Sya`b, t.th.
  34. Riddell, Peter, Islam and The Malay-Indonesian World, Transmission and Responses, Honolulu: University of Hawai’i Press, 2001.
  35. Ridho, Mohammad, Islam, Tafsir dan Dinamika Sosial, Yogyakarta: Teras, 2010.
  36. Ridwan, “Mistisisme Simbolik dalam Tradisi Islam Jawa” dalam Jurnal Ibda’ Vol. 6, No. 1, Januari-Juni 2008.
  37. Shihab, Muhammad Quraish, Membumikan al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan. 1992.
  38. Suryo, Djoko, “Tradisi Santri dalam Historiografi Jawa: Pengaruh Islam di Jawa” Artikel ini diluncurkan pada acara Seminar Pengaruh Islam terhadap Budaya Jawa, 31 Nopember 2000.
  39. Syahid, Bakri, al-Huda Tafsir Qur’an Bahasa Jawi. Yogyakarta: Bagus Arafah. 1979.
  40. Syam, Nur, Islam Pesisir, Yogyakarta: LKIS. 2005
  41. Syamsu, Muhammad, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya, Jakarta: Lentera. 1999.
  42. al-Suyuti, al-Itqān fi ‘Ulūm al-Qur’ān, Beirut: Dar al-Fikr, 1991.
  43. Ward, Wood, Memahami Islam Jawa, Yogyakarta: LKIS,1997.
  44. Yusuf, M. Yunan, Jurnal Ulum al-Qur’an, Vol. III. No. 4, t. tp, 1992.
  45. al-Zarkāsī, Badr al-Dīn Muḥammad ibn ‘Abdullah, al-Burhān fī ‘Ulūm al-Qur’ān, Juz I, Mesir: Dār Ihyā al-Kutub al-‘Arabiyyah, 1975.
  46. al-Zarqani, Muhammad ‘Abd al-‘Aziz, Manāhil al-‘Irfān, Juz I .Mesir: Dār Ihya al-Kutub al-‘Arabiyyah. t.th.
  47. Zuhri, Ahmad Muhibbin, Pemikiran KH. M. Hasyim Asy’ari tentang Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah. Surabaya: Khalista. 2010.
  48. Wawanacara:
  49. Wawancara dengan Mustafa Bisri (Gus Mus), Rembang, 10 Januari 2010.
  50. Wawancara dengan Muhammad nafis (putra KH. Misbah Mustafa), Bangilan, 09 Januari 2010.

Open Access Copyright (c) 2017 Jurnal THEOLOGIA
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps