PANDEMIK DALAM MASYARAKAT RISIKO

Muna Yastuti Madrah*    -  Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia
Nailil Muna  -  Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia
Tali Tulab  -  Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Pandemik CoVID-19 menjadi bencana global, membawa dampak tidak hanya bagi kesehatan dunia, namun semua aspek kehidupan seperti, sosial, ekonomi, politik dan budaya, agama dan pendidikan. Hal ini menunjukkan masyarakat berada dalam situasi yang penuh risiko. Ancaman-ancaman massal seperti serangan teroris, penyebaran virus, bencana alam dan bencana lainnya akan membahayakan penduduk dunia yang tingkat mobilitas dan konektivitasnya semakin tinggi. Maka diperlukan perhatian yang cukup besar untuk teori persepsi risiko dan peran persepsi risiko dalam pengambilan keputusan. Situasi saat ini memperlihatkan bahwa umat Muslim telah berada pada era masyarakat risiko. Hal ini tidak serta merta berarti bahwa semua semua aspek kehidupan berisiko, namun kehidupan akan selalu diwarnai oleh berbagai risiko yang akan mempengaruhi proses di masyarakat. Artikel ini mencoba menganalisa konteks sosial masyarakat Muslim modern dengan perspektif sosiologi masyarakat berisiko khususnya pada masa pandemik CoVID-19. Pandemi Covid-19 juga memperlihatkan bahwa sesungguhnya Negara-negara tidak siap, nampak pada sulitnya Negara mengontrol disiplin dan tanggung jawab masyarakat, yang semakin menunjukkan ketidaksiapan dalam menghadapi masyarakat berisiko. Dalam hal ini dibutuhkan tidak hanya tata kelola publik yang baik namun juga tata kelola risiko di tengah kompleksitas masyarakat dinamis.

Keywords: Masyarakat berisiko; pandemik; CoVid-19; Masyarakat Muslim Modern

  1. Asry, Lenawati. “Modernisasi Dalam Perspektif Islam.” At Tanzir: Jurnal Ilmiah Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam 10, no. 2 (2019): 126–36.
  2. Beck, U. “Risk Society: Towards a New Modernity.” Nation 2, no. 2 (1992): 260. https://doi.org/10.2307/2579937.
  3. Beck, Ulrich, Wolfgang Bonss, and Christoph Lau. “The Theory of Reflexive Modernization: Problematic, Hypotheses and Research Programme.” Theory, Culture & Society, 2003. https://doi.org/10.1177/0263276403020002001.
  4. Bruun, Christer. “The Antonine Plague and the ‘Third-Century Crisis.’” Impact of Empire, 2007. https://doi.org/10.1163/ej.9789004160507.i-448.44.
  5. Ekberg, Merryn. “The Parameters of the Risk Society: A Review and Exploration.” Current Sociology 55, no. 3 (2007): 343–66. https://doi.org/10.1177/0011392107076080.
  6. Elliott, Colin P. “The Antonine Plague, Climate Change and Localviolence in Roman Egypt.” Past and Present 231, no. 1 (2016): 3–31. https://doi.org/10.1093/pastj/gtv058.
  7. Featherstone, Mike. Posmodernisme Dan Budaya Konsumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
  8. Giddens, Anthony. Self and Society in the Late Modern Age. Modernity and Self-Identity, 1991.
  9. Hunter, Shireen. “Can Islam and Modernity Be Reconciled?” Insight Turkey 11, no. 3 (2009): 1–12.
  10. Karasik, Theodore, and Cheryl Beard. “Muslim Diasporas and Networks.” In The Muslim World After 9/11, 53:1689–99. RAND Coorporation, 2020. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
  11. Korstanje, Maximiliano E. “The Risk Society: Towards a New Modernity.” Jàmbá: Journal of Disaster Risk Studies 2, no. 2 (2009): 147–50. https://doi.org/10.4102/jamba.v2i2.21.
  12. Mahaiyadin, Mohd Hapiz, and Zakiah Samori. “Kawalan Penularan Wabak Merbahaya Menurut Perspektif Siasah Syar’iyyah Managing the Pandemic Breakout from Siasah Syar ’ Iyyah Perspective.” JFATWA: Jurnal of Fatwa Managemen and Research 22, no. 1 (2020): 26–48.
  13. McLuhan, M, Quentin Fiore, and Jerome Agel. “War and Peace in the Global Village,” 1968.
  14. Ritzer, George. Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. 8th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
  15. Ritzer, George, and J Douglas Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana, 2004.
  16. Sadati, Ahmas Kaleth, Mohamad Hossein B Lankarani, and Kamran Bagheri Lankarani. “Risk Society, Global Vulnerability and Fragile Resilience; Sociological View on the Coronavirus Outbreak.” Shiraz E- Medical Jurnal 21, no. 4 (2020): 310–17. https://doi.org/10.1038/nrmicro3439.
  17. Soekanto, Sorjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali, 1982.
  18. Sukamto, GM. “Fenomena Korban Lumpur, Tindakan Kolektif, Produksi Identitas Dan Fenomenologi.” Sejarah Dan Budaya 7, no. 1 (2013): 76–87.
  19. Sutopo, Oki Rahadianto, and Nanda Harda Pratama Meiji. “Kapasitas Refleksif Pemuda Dalam Transisi Menuju Dunia Kerja.” JSW: Jurnal Sosiologi Walisongo 1, no. 1 (2017): 1. https://doi.org/10.21580/jsw.2017.1.1.1934.
  20. WHO. “WHO Corona Virus Disease (Covid 19) Dashboard,” 2020. https://covid19.who.int/.
  21. Wu, Di, Tiantian Wu, Qun Liu, and Zhicong Yang. “The SARS-CoV-2 Outbreak: What We Know.” International Journal of Infectious Diseases 94 (2020): 44–48. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.004.
  22. Zhu, Na, Dingyu Zhang, Wenling Wang, Xingwang Li, Bo Yang, Jingdong Song, Xiang Zhao, et al. “A Novel Coronavirus from Patients with Pneumonia in China, 2019.” The New England Journal of Medicine 382, no. 8 (February 2020): 727–33. https://doi.org/10.1056/NEJMoa2001017.

Open Access Copyright (c) 2021 Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

View My Stats
apps