AJARAN TAREKAT SYATTARIYYAH DALAM NASKAH RISĀLAH SHATTARIYYAH GRESIK

Ahwan Fanani*  -  State Institute for Islamic Studies (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya, Indonesia

(*) Corresponding Author

Tarekat (sufi order) is an important part of the development of Islam in Indonesia. The early Islamic mission in Nusantara was conducted by sufi’s teacher. Their ability to make close contact to local ruler enabled them to spread Islam in local kingdom. The tarekat had international link so that the acceleration of islamization in Indonesia was supported by the link sufi’s teacher had. The spread of sufi order happened quite smoothly because the teaching they introduced contained mystic elements that were familiar to local community. The gradual introduction of Islam by tarekat master in many places made islamization run peacefully. The mystic tenets brought by tarekat master create a harmony between Islam and local culture. The paper will deal with the manuscript of Risala Syatariya Gresik. The paper is conducted using philology. The main purpose of the paper is to present the text edition of Risala Syatariya from Gresik.

***

Tarekat (aliran sufi) merupakan bagian penting dalam per­kembangan Islam di Indonesia. Missi Islam pertama di Nusantara dijalankan oleh para tokoh sufi. Kemampuan mereka untuk mendekati penguasa setempat memungkin­kan mereka untuk dapat menyebarkan agama Islam di keraja­an setempat. Tarekat memiliki jaringan internasional sehingga percepatan Islamisasi Indonesia di­dukung oleh jaringan yang dimiliki oleh para tokoh sufi tersebut. Per­kembangan ajaran sufi ber­jalan dengan sangat halus karena ajaran yang di­perkenal­kan mengandung unsur-unsur mistis yang telah dikenal oleh masyarakat setempat. Perkenalan Islam secara perlahan oleh para tokoh tarekat di berbagai tempat telah menjadikan persebaran Islam ber­jalan secara damai. Unsur-unsur mistis yang dibawa oleh para tokoh tarekat ini menciptakan harmoni antara Islam dengan budaya se­tempat. Tulisan ini membahas manuskrip Risalah Syatariyah Gresik. Pendekatan yang digunakan adalah filologi.

Keywords: teks; manuskrip; Shattariyyah; filologi

  1. Abu Arifani, Risālah Shattariyyah, Gresik: t.th.
  2. Azizy, Ahmad Qadri Abdillah, Pengembangan Ilmu-ilmu Keislaman, Semarang: Aneka Ilmu, 2004.
  3. Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan, 1998.
  4. Gobee C. dan Andriaanse C., Nasihat-nasihat Snouch Hurgronje, Jakarta: INIS, 1994.
  5. George Makdisi, Rise of Colledge: Institution of Learning in Islam and The West, Edinburgh: Edinburgh University Press, 1981.
  6. Harun Hadiwijono, Konsepsi tentang Manusia dalam Kebatinan Jawa, Jakarta: Sinar Harapan, 1983.
  7. John, A.H., The Gift Addressed to the Spirit of The Prophet, Canberra: The Australian National University, 1965.
  8. Mark Woodward, Islam in Java: Normative Piety and Misticism in The Sultanate of Yogyakarta, Tucson: The University of Arizona Press, 1989.
  9. Muhamaimin, A.G., “Pesantren and Tarekat in the Modern Era: an Account on the Transmission of Traditional Islam in Java,” Studia Islamika, Vol. 4, No. 1, 1997.
  10. Martin van Bruinessen, Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia, Bandung: Mizan. 1996.
  11. Nur Syam, Bukan Dunia Berbeda: Sosiologi Komunitas Islam, Surabaya: Pustaka Eureka. 2005.
  12. Qusyayri, al-Risālah al-Qushayriyah fi ’l-Taṣawwuf, Beirut: Dar al-Khayr, t.th.
  13. S. Soebardi, The Book of Cebolek, The Hague: Martinus Nijhoff, 1975.
  14. Sangidu, Wachdatul Wujud: Polemik Pemikiran Sufistik antara Hamzah Fansuri dan Syamsuddin as-Sumaterani dengan Nuruddin ar-Raniri, Yogyakarta: Gama Media, 2003.
  15. Sri Mulyati et.al., Tarekat-tarekat Muktabarah di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
  16. Theodore G. Th. Pigeaud, Literature of Java, Synopsis of Javanese Literature 900-1900 AD, The Hague: Martinus Nijhoff, 1967.
  17. Tihami, M. A., “Pemikiran Fiqh Al-Syeikh Nawawi al-Bantani,” Disertasi, Jakarta: Program Doktor IAIN Syarif Hidayatullah, 1998.
  18. Tudjimah, Al-Asrār al-Insān fi Ma‘rifat al-Rūḥ wa’l-Raḥmān, Jakarta: PT. Penerbitan Universitas, 1961.
  19. Wildan Yahya, M., Menyingkap Tabir Rahasia Spiritual Syek Abdul Muhyi: Menapaki Jejak Para Tokoh Sufi Nusantara Abad XVII dan XVIII, Bandung: Refika Aditama, 2007.
  20. Wawancara dengan Prof. Khozin Affandi tanggal 2 Juni 2008.
  21. Zoetmulder, P.J., Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang, Jakarta: Jambatan,1985.

Open Access Copyright (c) 2022 Ahwan Fanani
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Institute for Research and Community Services (LP2M)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Rectorate Building, 3rd Floor
Jl. Prof. Hamka - Kampus 3, Tambakaji Ngaliyan 50185, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: walisongo@walisongo.ac.id

 

 
apps