EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA BATIK TRUSMI CIREBON UNTUK MENGUNGKAP NILAI FILOSOFI DAN KONSEP MATEMATIS

Arwanto Arwanto*  -  Universitas Muhammadiyah Cirebon, Indonesia

(*) Corresponding Author
Etnomatematika merupakan studi tentang ide-ide matematika dari masyarakat tradisional yang diterapkan dalam masyarakat tertentu, etnomatematika merupakan matematika yang dipraktikkan oleh kelompok budaya seperti masyarakat perkotaan dan pedesaan, kelompok buruh, anak-anak dari kelompok usia tertentu, masyarakat adat, dan lainnya. Batik Trusmi berhasil menjadi ikon batik dalam koleksi kain nasional. Batik Cirebon sendiri termasuk golongan Batik Pesisir, namun juga sebagian batik Cirebon termasuk dalam kelompok batik keraton. Hal ini dikarenakan Cirebon memiliki dua buah keraton yaitu Keratonan Kasepuhan dan Keraton Kanoman, yang konon berdasarkan sejarah dari dua keraton ini muncul beberapa desain batik Cirebonan Klasik yang hingga sekarang masih dikerjakan oleh sebagian masyarakat desa Trusmi di antaranya seperti motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Patran Kangkung, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas, Sawat Penganten, Katewono, Gunung Giwur, Simbar Menjangan, Simbar Kendo, yang dapat di explorasi etnomatematikanya untuk mengungkap nilai filosofi yang luhur dan konsep matematis.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Tujuan penelitian ini untuk mengunkap filosofi dan konsep matematika.

Keywords: Batik Trusmi, Etnomatematika

  1. Abas, S.J. (2001) Islamic geometrical patterns for the teaching of mathematic of symmetry (Special issue of Syimmetry : Culture and Science). Syimmetry in Ethnomathematics, 12 (1-2), 53-65. Budapest, Hungary: International Symmetry Foundation.
  2. Adam, S. (2002). Ethnomathematics in the Maldivian curriculum. In M. de Monteiro (Ed.),
  3. Proceedings of the 2nd International Congress on Ethnomathematics (ICEM2), CD Rom, Ouro Preto, Brazil: Lyrium Comunacacao.
  4. Ascher, M,. (1991). Ethnomathematics: A Multicultural view of mathematical ideas. Pasific Grove. Calivornia.
  5. Astri W, Ayu A.W.T, Budiman.S. (2013) Peran Etnomatematika dalam membangun Karakter Bangsa.Makalah Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Pendidikan Matematika FMIPA UNY
  6. Andika A, Didi S, Tatang H , Cece R.(2014)Study of Ethnomathematics : A lesson from the Baduy Culture.International Journal of Education and Research Vol. 2 No. 10 October
  7. Bambang, H (2009) Kebudayaan Masyarakat Cirebon dan Religiustas, Prestasi. Jakarta
  8. Barton, B. (1996). Ethnomathematics: Exploring cultural diversity in mathematics. UnpublishedPhD, University of Auckland, Auckland, New Zealand.
  9. Julia Maria & Jan Van Tiel (2014) The Rainbow of Cirebon, Cultural, Heritage and The History of Cirebon West Java- Indonesia. Yayasan Prima Ardian Tana. Jakarta

Open Access Copyright (c) 2017 Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA
Published by Faculty of Science and Technology UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 815-7502-8676
Website: https://fst.walisongo.ac.id/
Email: phenomenon@walisongo.ac.id

apps