TELAAH KRITIS PUTUSAN SIDANG ITSBAT PENETAPAN AWAL BULAN QAMARIYAH DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF USHUL FIKIH

Siti Tatmainul Qulub*  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

(*) Corresponding Author
This study aims to criticize the implementation of the Itsbat Conference (a conference determining the beginning of Qamariyah month) implemented by the government through the Ministry of Religious Affairs. Among the important issues is what is the main factor causing the disagreements and how is the position of Itsbat Conference in usul fiqh point of view? Research carried out on the results of Itsbat Conference on Ramadhan and Syawwal in 1381 H - 1434 H / 1962 AD - 2011 AD. The study concluded that the disagreements tend to occur due to the critical height of the new moon and approach in determining the new moon. According to usul fiqh, Itsbat Conference can be seen in multiple perspectives; The first, it is an obligation on the government as a representation of imam, to facilitate and support the implementation of the totality of praying; Second, it is a form of state responsibility to the people to promote unity, especially in the implementation of praying, by minimizing disagreements and conflicts. Thirdly, to realize maslaḥat ‘āmmah, the essence of the maqāṣid al-sharī’ah. Itsbat Conference is one example of maslaḥat ḥājiyyah needed to complete the fasting of Ramadhan, ‘Idul Fitr, and Idul Adha

Keywords: sidang itsbat, hilal, ushul fikih, maslahat, bulan Qamariyah

  1. Ali, Hamdany, Himpunan Keputusan Menteri Agama, cet. I, Jakarta: Lembaga Lektur Keagamaan, 1972.
  2. Azhari, Susiknan, Ensiklopedi Hisab Rukyat, Cet. II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
  3. Azhari, Susiknan, Sa’adoeddin Djambek (1911 – 1977) dalam Sejarah Pemikiran Hisab di Indonesia, Yogyakarta: IAIN Yogyakarta, 1999.
  4. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Almanak Hisab Rukyat, 2010.
  5. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2010, Almanak Hisab Rukyat, 2010.
  6. Fatah, Adib Bisri dan Munawwir A., Kamus al-Bisri, Surabaya: Pustaka Progressif, 1999.
  7. Haroen, Nasrun, Ushul Fiqh 1, Jakarta: Wacana Ilmu, 1997.
  8. Izzuddin, Ahmad, Fiqih Hisab Rukyat, Jakarta: Erlangga, 2007.
  9. Kementerian Agama RI, “Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia dalam Penetapan 1 Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1381 H-1432 H/1962 M-2011 M”, 2011.
  10. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Penetapan Tanggal 1 Ramadhan, dan 1 Syawal.
  11. Keputusan Temu Kerja Evaluasi Hisab Rukyat Tahun 2007.
  12. Khazin, Muhyiddin, Makalah Teknik Pelaksanaan Rukyatul Hilal dan Sidang Itsbat, Subdit Pembinaan Syari’ah dan Hisab Rukyat Departemen Agama RI tahun 2008.
  13. Materi Sidang Anggota Badan Hisab Rukyat Departemen Agama RI tahun 2007.
  14. Nasution, Harun, Ensiklopedi Islam Indonesia, cet. I, Jakarta: Djambatan, 1992.
  15. Rahman, Asjmuni A., Qaidah-Qaidah Fiqh, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
  16. Sudarmono, Analisis terhadap Penetapan Awal Bulan Qamariyah Menurut Persatuan Islam, skripsi, Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang, tahun 2008.
  17. al-Suyuthi, Jalaluddin Abdurrahman, al-Ashbah wa ‘l-Naẓā’ir, Indonesia: Syirkah Nur Asia, t.th.
  18. Usman, Muhlish, Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah Pedoman Dasar dalam Istinbath Hukum Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.
  19. Wardan, Muhammad, Hisab ‘Urfi dan Hakiki, Yogyakarta, t.p, 1987.
  20. Yasid, Abu, Aspek-aspek Penelitian Hukum, Hukum Islam – Hukum Barat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Open Access Copyright (c) 2016 Al-Ahkam

Publisher
Faculty of Sharia and Law Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
in collaboration with Indonesian Consortium Sharia Scholar (KSSI)
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: 024 7601291
https://fsh.walisongo.ac.id/
email: alahkam@walisongo.ac.id

 Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View:  Visitor | Country  

 
apps