Pola Perubahan Ziarah Makam sebagai Arena Sosial

Suherman Arifin*  -  Magister Sosiologi Universitas Indonesia, Indonesia

(*) Corresponding Author
The changing pattern of the grave pilgrimage as a social arena has undergone various changes. The tradition of pilgrimage to the tombs has been going on hundreds of years ago and in Islam. This study aims to determine how the pattern of changes in the grave expedition as a social arena. This article discusses habitus, arenas, social capital and practices that occur in society. Qualitative data with case studies are the approach used in the analysis. The data collection technique was carried out in three different ways, including in-depth interviews, discussions with the Nazirite tombs and document studies. Secondary sources were obtained through the old Banten museum, regional libraries, Nadziran documents, news on the pilgrimage site announcement boards, previous research reports, related papers, journal articles, visualization documents in the form of photographs others. The data analysis technique starts with data reduction, data presentation and concluding. This research resulted in several findings including grave pilgrimage as an arena for a family gathering, an arena for healing mental illnesses, an arena for work images, an arena for spiritual healing, an arena for hereditary ritual habitus, and a hall for symbolic power.

Keywords: Grave Pilgrimages, Traditions, Social Arenas

  1. Abdullah, Irwan. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  2. Agustian, Ary Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Jakarta: Arga
  3. Ahmad, ER.Taufik Iksan, Denyut Budaya Banten, Penerbit : Leppenas STIE . Banten.
  4. Amedeo, Giorgi. (2009). The Desrciptive Phenomenological Method in Psychology: a Modified Husserlian Approach. Duquesne University Press.
  5. Amin, Syaifullah. Islam Nusantara-Makam Aulia Raja Ilato Ramai Dikunjungi Peziarah. http://www.nu.or.id Diakses, 18 maret 2018.
  6. Anshari, Hafi. (1993). Pamahaman dan Pengalaman Dakwah (Pedoman untuk Mujahid Dakwah), Surabaya: Al-Ikhlas
  7. Anthony Gidden dkk. (2004).Sosiologi sejarah dan Berbagai Pemikirannya, Yogyakarta Kreasi Kencana
  8. Arifin, Bey. (2004). Hidup Sesudah Mati. Jakarta: Kinta Cet. Ke XIV.
  9. Arifin, Imron. (1993). Debus, Ilmu Kekebalan dan kesaktian Dalam Tarekat Rifa’iyah.
  10. Arikunto, Suharsimi. (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
  11. Asnawi, Sibtu. (1996). Adab Tata Cara Ziarah Kubur. Kudus: Menara.
  12. Bachtiar , Edi. (2014). Sholat Sebagai Media Komunikasi Vertikal Transendental, Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol 5 (2)
  13. Bakri, Syamsul. (2009). The Power Of Tasawuf Reiki : Sehat jasmani Rohani Dengan Psikoterapi Islami. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Marwa,
  14. Batanji, Ibnul. (2013). Bila Kuburan Di Dewakan, Al-Marfu’i (Ed). Solo: Pustaka Arafah.
  15. Bourdieu, P. (1986). Handbook of Theory and Research For The Sociology Of Education. (J.Richardson Terj.) Westport, CT : Greenwood.
  16. Bourdieu, P. (1991). Languange and Simbolic Power. Cambridge: Polity Press.
  17. C. Young, C.K. (2007). Spiritual , Kesehatan, dan Penyembuhan. Medan: Bina media Perintis
  18. Christina, Luzar laura. (2015). Teori konstruksi Realitas Sosial, Jakarta: BINUS UNIVERSITY School of Design
  19. Chambert-Loit, Henri & Claude Guillot. (2007). Ziarah dan Wali di Dunia Islam, Serambi Ilmu Pengetahuan.
  20. Cameron, J. Pierce, W.D. (1994). “Reinforcement, Reward, and Intrinsic Motivation” : A Meta-Analysis. Review of Educational Reseacrh
  21. Clive, Erricker. (2009). “Pendekatan Fenomenologis” Dalam Peter Connolly (Ed), Aneka Pendekatan Studi Agama terj.Imam Khoiri, Yogyakarta : LkiS.
  22. C.Ekeke, Rev. Emeka dan Chike Ekeopara. (2010). “Penomenological Approach To The Study Of Religion a Historical Perspective” European Journal Of Scientific Research, Vol 44, No 2.
  23. Dadang, Kahmad. (2000). Sosiologi Agama. Bandung: Rosda Karya.
  24. Dadang, Suparlan. (2007). Pengantar Ilmu Sosial Sebuah kajian Pendekatan Srtuktural, Jakarta: Bumi Aksara
  25. Daniel. L.Pals. (2001). Dekonstruksi Kebenaran Kritik Tujuh Teori Agama, Yogyakarta: IRCiSoD
  26. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. (1994). Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.
  27. Elly, M. Setiadi dan Usman Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana
  28. Fajri, Fauzi. (2007). Penyingkapan Kuasa Simbol (apropriasi reflektif pemikiran pierre bourdieu). Yogyakarta: Juxtapose.
  29. Falah, Achmad. (2012). Spiritualitas Muria: Akomodasi Tradisi dan Wisata. Journal Walisongo. Vol 20. No. 2.
  30. Garna, Yudistira K. (2008). Budaya Sunda: Melintasi Waktu Menantang Masa Depan. Bandung: Lemlit Unpad
  31. Gellner, Ernerst. (1992). Post Modernism, Reason and Religion London: Routledeg
  32. Geertz, Clifford. (1983). Abangan, Santri dan Priyayi dalam masyarakat Jawa. terj Aswad Mahasin. Jakarta: Pustaka Jaya.
  33. Giddens, Anthony. (2010). Metode Sosiologi Kaedah-kaedah baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  34. Gus Nuril Soko Tunggal dan Khoirul Risyadi. (2010). Ritual Gusdur dan Rahasia Kewaliannya. Yogyakarta: Galang Press.
  35. Hadi, Sumandiyo. (2006). Seni Dalam Ritual Agama, Yogyakarta : Buku Pustaka.
  36. Hartini, G. Kartasapoetra. (1992). Kamus Sosiologi dan Kependudukan, Jakarta: Bumi Aksara
  37. Harker, R.dkk. (2009). (habitus x Modal) + Ranah = Praktik “Pengantar paling Konprehensif Kepada Pemikiran Pierre Bourdieu.” Yogyakarta: Jalasutra
  38. Hasbiansyah. O. (2008). Pendekatan Fenomenologi : pengantar praktik Penelitian dalam Ilmu sosial dan komunikasi. Media Tor. 9. (1)
  39. Hendro, Puspito O.C. (1983). Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius
  40. Hendri, Chambert-Lorir dan Guillot, Claude. (2010). Ziarah dan Wali di Dunia Islam. Depok : Komunitas Bambu
  41. Herdiyansyah, Haris. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif : Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika
  42. Ismail, Ilyas. (2013). True Islam : Moral, Intelektual , Spiritual. Jakarta: Mitra Wacana
  43. Jamhari. (2000). In The Center Of Meaning : Ziarah Tradition In Java, Jakarta: Studia Islamika
  44. Jenkin, Richard. (2016). Membaca Pikiran Pierre Bourdieu, Kreasi Wacana Yogyakarta
  45. Kaelan, (2010). Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma , Hlm. 74.
  46. Koentjaraningrat. (1992). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
  47. Kuswarno, Engkus. (2009). Metodologi penelitian Komunikasi Fenomenologi. Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitiannya, Bandung: Widya Pajajaran.
  48. M. Harjana, Agus. 2009. Religiositas, agama dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius
  49. Maksum, Ali. 2003. Tasawuf Sebagai Pembebasan Manusia Modern. Telaah Signifikasi Konsep Tradisionalisme Islam. Surabaya: PS4M.
  50. Maslow. (Inggris) A. (1961) “Motivation and Personality” New York: Van Nostrand Reinhold
  51. Moleong, L.J (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
  52. Muhammad, Yamin. (2002). Sosiologi Agama, Yogyakarta : IRCiSoD
  53. Mujib, M. Misbahul. (2016). “Tradisi Ziarah Dalam Masyarakat Jawa” : Kontestasi Kesalehan, Identitas keagamaan dan komersial. Journal Kebudayaan Islam . Vol. 14, No 1.
  54. Mustaghfiroh, Hikmatul dan Muhammad Mutakim. (2014). Analisis Spiritualitas para Pencari Berkah Studi atas Motivasi Ziarah di makam Sunan kalijaga kadilangu Demak. Journal Penelitian. Vol 8. (1).
  55. Mz, Labib. (2003). Hidup Pasti Berakhir. Surabaya : Bandung Usaha Jaya.
  56. Narwoko, Dwi J. (2006). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
  57. Narbuko, Cholid dan Ahmadi, Abu. (1999). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
  58. Nawawi, Hadari. (1995). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
  59. Nur Sahid. Muhammad. (2015). Yaasiin Tahlil dan Istighatsah. Semarang: Widya karya
  60. Piedmont, R.L. (2001). Spritual Transendence and The Scientific Study Of Sprituality. Journal of Rehabilitation. Vol 67. No 1.
  61. Prastowo, Andi. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  62. Purwadi. (2006). Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual. Jakarta: Kompas.
  63. Ruslan dan Nugroho, Arifin Suryo. (2007). Ziarah wali, Wisata Spiritual Sepanjang Masa. Yogyakarta: Pustaka Timur.
  64. Simuh. (2003). Islam dan Pergumulan Budaya Jawa. Yogyakarta: Teraju
  65. Shubhani, Syaikh Ja’far. (2010). Tawassul, Tabarruk, Ziarah Kubur, Karamah Wali termasuk Ajaran Islam. Jakarta: Pustaka Hidayah
  66. Suwardi Endraswara. (2006). Mistis Kejawen : Sinkretik, Simbolisme dan Sifisme Dalam Budaya Spiritual jawa. Yogyakarta : Narasi
  67. Thomas F, O’Dea. (1996). Sosiologi Agama Suatu Pengenalan Awal, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
  68. Winarno, Budi. (2005). Globalisasi Wujud Imperialisme Baru. Tajidu Press: Yogyakarta

Open Access Copyright (c) 2021 At-Taqaddum
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
At-Taqaddum
Published by Lembaga Penjaminan Mutu
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
Jl. Walisongo No.3-5 Semarang 50185, Indonesia
Phone: +62 857-1999-1679
Website: https://lpm.walisongo.ac.id/
Email: [email protected] 
 
 
apps