TAWARAN METODE PENAFSIRAN TEMATIK HASSAN HANAFI

Muhammad Syaifuddien Zuhry*  -  Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Metode penafsiran al-Qur’an yang disodorkan oleh Hassan Hanafi adalah sebuah kekayaan intelektual yang perlu diberi apresiasi positif. Karena, semangat yang dibawa oleh Hasan Hanafi ini adalah adanya sebuah kesadaran empiris terhadap kondisi riil umat/ Negara Islam.  Dia menyadari betul, bagaimana keadaan Negara Islam bila dihadapkan dengan kemajuan Negara Barat. Negara-negara Islam menjadi obyek imperalisme, zionisme dan kapitalisme. Hal ini diperparah lagi dengan kondisi internalnya yang terbelakang, miskin serta penuh konflik. Untuk keluar dari kondisi ini, maka harus ada usaha keras dan terus menerus dengan basis nalar dan pergerakan yang kuat.

Untuk itu, sebagai bagian dari usahanya, ia menawarkan cara “pembacaan” dan pemahaman terhadap al-Qur’an dengan tafsir tematiknya. Ia ingin membangun tafsir perspektif (asy-syu’uri) agar al-Qur’an mampu mendeskripsikan manusia, hubungannya dengan manusia lain, kedudukannya dalam sejarah, membangun sosial dan politik.  Ia tidak ingin penafsiran al-Qur’an hanya sekedar menafsir dari ayat ke ayat, dari surat ke surat yang terkesan fragmentatis dan mengulang-ngulang. Dia ingin membangun tafsir tematik dengan cara menghimpun ayat-ayat yang satu tema dan di analisa begitu rupa sehingga muncul konsepsi universal tentang Islam, dunia, manusia dan sistem sosial.

Keywords: Tematik; pemikiran Islam; peradaban; Ikhwan al-Muslimin.

Open Access Copyright (c) 2016 At-Taqaddum : Jurnal Peningkatan Mutu Keilmuan dan Kependidikan Islam

At-Taqaddum
Published by Lembaga Penjaminan Mutu
Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
Jl. Walisongo No.3-5 Semarang 50185, Indonesia
Phone: +62 857-1999-1679
Website: https://lpm.walisongo.ac.id/
Email: [email protected] 
 
 
apps