The tabligh language of the millenial generation in social media: Analysis of popular Islamic account framing

Ridwan Rustandi*  -  UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

(*) Corresponding Author

Purpose - This study aims to analyze the construction of tabligh language based on religious moderation in social media. The research was conducted by taking the research object of Popular Islamic accounts on three social media platforms, namely Facebook, YouTube, and Instagram. Specifically, the research is directed at studying expressive, conventional, rhetorical logic, and religious moderation tabligh language negotiations for the millennial generation. An interpretive paradigm was chosen in this study.

Method - Qualitative approach through the Gamson and Modigliani model framing analysis method was chosen to analyze the packaging pattern of the tabligh language. Data were collected through observation, interview, and documentation techniques. Furthermore, it is analyzed through three stages: reduction, display, and verification.

Result  -  The study results conclude that the expressive logic of the tabligh language contained in the Popular Islam account is related to the normativity and actuality of Islamic teachings. The conventional logic set by the Popular Islam account is based on normative arguments, actual arguments, opinions of Islamic leaders, metaphors or parables, and phenomena that are trending in society. Rhetorical logic is carried out by using language style, communication principles, appeals and message organizational structures, and visualizing messages in a way that links symbols, images, and text. The negotiation of religious moderation discourse is packaged by showing the face of Islam on two sides, namely the doctrinal side and the actual side. Popular Islam places historical, empirical, and actual religious reality as the core issue of Islamic ideas. Moderate and accurate packaging tools are presented both within the framework of framing and reasoning of Popular Islamic accounts.

Implication – The implications of this research relate to the importance of building theological, technological, and humanist awareness in preparing the infrastructure and ecosystem of da'wah resources to face the era of digital industrialization.

Originality - This study analyzes the phenomenon of how the choice of diction and tabligh language style regarding religious messages based on religious moderation is presented in a virtual space.

***

Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi bahasa tabligh berdasarkan moderasi beragama di media sosial. Penelitian dilakukan dengan mengambil objek penelitian akun Islami Populer di tiga platform media sosial yaitu Facebook, YouTube, dan Instagram. Secara spesifik, penelitian diarahkan untuk mengkaji negosiasi bahasa tabligh ekspresif, konvensional, logika retoris, dan moderasi agama bagi generasi milenial. Paradigma interpretif dipilih dalam penelitian ini.

Metode - Pendekatan kualitatif melalui metode analisis framing model Gamson dan Modigliani dipilih untuk menganalisis pola pengemasan bahasa tabligh. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis melalui tiga tahap yaitu reduksi, display, dan verifikasi.

Hasil - Hasil penelitian menyimpulkan bahwa logika ekspresif bahasa tabligh yang terdapat dalam akun Islam Populer berkaitan dengan normativitas dan aktualitas ajaran Islam. Logika konvensional yang ditetapkan oleh akun Islam Populer didasarkan pada argumen normatif, argumen aktual, pendapat para pemimpin Islam, metafora atau perumpamaan, dan fenomena yang sedang tren di masyarakat. Logika retoris dilakukan dengan menggunakan gaya bahasa, prinsip komunikasi, daya tarik dan struktur organisasi pesan, dan memvisualisasikan pesan dengan cara menghubungkan simbol, gambar, dan teks. Negosiasi wacana moderasi keagamaan dikemas dengan menampilkan wajah Islam dalam dua sisi, yaitu sisi doktrinal dan sisi aktual. Islam kerakyatan menempatkan realitas keagamaan historis, empiris, dan aktual sebagai isu inti gagasan-gagasan Islam. Alat pengemasan yang moderat dan akurat disajikan baik dalam kerangka pembingkaian dan penalaran akun Islami Populer.

Implikasi – Implikasi penelitian ini berkaitan dengan pentingnya membangun kesadaran teologis, teknologis, dan humanis dalam mempersiapkan infrastruktur dan ekosistem sumber daya dakwah untuk menghadapi era industrialisasi digital.

Orisinalitas - Penelitian ini menganalisis fenomena bagaimana pilihan diksi dan gaya bahasa tabligh tentang pesan-pesan keagamaan berbasis moderasi keagamaan dihadirkan dalam ruang virtual.

Keywords: Tabligh language; message design; religious moderation; the millennial generation; Bahasa tabligh, desain pesan; moderasi keagamaan; generasi milenial

  1. Ardianto, E., & Anees, B. Q. (2007). Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekama Media.
  2. Aripudin, A., & Sambas, S. (2012). Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  3. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2020). Laporan Survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2018. https://apjii.or.id diakses pada tanggal Desember 2021.
  4. Dawson, L. L. & Cowan, D. E. (eds.). (2004). Religion Online: Finding Faith on the Internet. New York: Routledge.
  5. Dilawati, R., Darmawan, D., Hernawan, W., Waluyojati, R. R. S. R., & Darmalaksana, W. (2020). Analisis Keberagamaan Pemuda Hijrah Komunitas Shift Perspektif Emik-Etik. Jurnal Perspektif, 4(1), 54-65. DOI: http://dx.doi.org/10.15575/jp.v4i1.61.
  6. Enjang & Aliyudin. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Dakwah: Pendekatan Filosofis dan Praktis. Bandung: Widya Padjadjaran.
  7. Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi Dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS.
  8. Fakhruroji, M., Rustandi, R., & Busro. (2020). Bahasa Agama di Media Sosial: Analisis Framing pada Media Sosial Islam Populer. Jurnal Bimas Islam, 13(2), 203-234. https://doi.org/10.37302/jbi.v13i2.294.
  9. Hartley, J. (2004). Communication, Cultural, and Media Studies: The Key Concepts (Terj. Penerbit Jalasutra). London: Routledge.
  10. Hidayat, M. (2018). Sedekah Online Yusuf Mansur: Otoritas Dan Bahasa Agama Di Media Sosial. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Agama, 6(1), 1-24.
  11. DOI: http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v6i1.2602.
  12. Karim, A., Adeni, A., Fitri, F., Fitri, A., Hilmi, M., Fabriar, S., & Rachmawati, F. (2021). Pemetaan untuk Strategi Dakwah di Kota Semarang Menggunakan Pendekatan Data Mining (Mapping for Da'wah Strategy in Semarang City Using Data Mining Approach). Jurnal Dakwah Risalah, 32(1), 40-55. doi:http://dx.doi.org/10.24014/jdr.v32i1.12549
  13. Kementerian Agama. (2019). Moderasi Beragama. Jakarta: Kemenag RI.
  14. Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2020). Status Literasi Digital Indonesia 2020, Hasil Survei di 34 Provinsi.
  15. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) & Badan Pusat Statistik (BPS). (2018). Studi Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia. Jakarta: KPPPA.
  16. Keraf, G. (2010). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  17. Kosasih, E. (2019). Literasi Media Sosial dalam Pemasyarakatan Sikap Moderasi Beragama. Jurnal Bimas Islam, 12(1), 263-296. https://doi.org/10.37302/jbi.v12i2.118.
  18. Kriyantono, R. (2005). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
  19. Kusnawan, A. et.al. (2004). Komunikasi Penyiaran Islam: Mengembangkan Tabligh Melalui Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital. Bandung: Merah Press.
  20. McLuhan, M. (1964). Understanding Media: The Extension of Man. London: Routledge.
  21. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Method. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-PRESS).
  22. Muhaemin, E. (2018). Dakwah Digital Akademisi Dakwah. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 11(2), 341-356. DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.1906.
  23. Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
  24. Nasrullah, R., & Rustandi, D. (2016). Meme dan Islam: Simulakra Bahasa Agama di Media Sosial. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 10(1), 113–28. DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v10i1.1072.
  25. Nazirman. (2018). Konsep Metode Dakwah Bil Hikmah dan Implementasinya dalam Tabligh. Al-Hikmah: Jurnal dakwah dan Ilmu Komunikasi, 1(1), 1-20. DOI: 10.15548/al-hikmah.v0i0.91.
  26. Neuman, W. L. (2000). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Pearson Education.
  27. O'keefe, B. J. (1988). The Logic of Message Design: Individual Differences in Reasoning About Communication. Communication Monographs, 55(1).
  28. Piliang, Y. A. (2012). Masyarakat Informasi dan Digital: Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial. Jurnal Sosioteknologi, 11(27), 143-155. https://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/view/1098.
  29. Ridwan, A. (2009). Monologika; Retorika untuk Tabligh Islam (Menelusuri Sejarah Menemukan Arah). Jurnal Ilmu Dakwah, 4(14), 699-728.
  30. Rustandi, R. (2020). Dakwah Komunitas di Pedesaan dalam Perspektif Psikologi Komunikasi. Irsyad: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan Psikoterapi Islam, 8(3), 301-322. DOI 10.15575/irsyad.v8i3.200.
  31. Rustandi, R., & Hanifah, H. (2019). Dinamika Dakwah Komunitas Remaja Islam di Kecamatan Pangalengan. ANIDA (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah), 19(2), 199-224. DOI: 10.15575/anida.v19i2.7540.
  32. Rustandi, R., & Muchtar, K. (2020). Analisis Framing Kontra Narasi Terorisme dan Radikalisme di Media Sosial (Studi Kasus pada Akun @dutadamaijabar). Komunikatif: Jurnal Ilmiah Komunikasi, 9(2), 134-152. DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v9i2.2698.
  33. Shield, R. (2011). Virtual: Sebuah Pengantar Komprehensif. Terjemahan. Yogyakarta: Jalasutra.
  34. Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik Dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
  35. Unno, J. (1996). Sejarah Retorika dalam Khazanah Filsafat Hellenistik. Surabaya: Media Cipta.
  36. We Are Social. (2021). Digital 2021, Global Overview Report. https://wearesocial.com diakses pada 26 Desember 2021; www.internetworldstats.com, diakses pada 19 Oktober 2021

Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: ilmudakwah@walisongo.ac.id

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps