The flow of understanding and variety of communication behaviors religious moderation communities on the slopes of Merapi volcano

Authors

  • Mukti Ali Institut Agama Islam Negeri Salatiga
  • Hasan Maftuh Institut Agama Islam Negeri Salatiga
  • Muhamad Mustholiq Alwi Institut Agama Islam Negeri Salatiga

DOI:

https://doi.org/10.21580/jid.v42.1.11117

Keywords:

Tradition, da'wah communication, religious moderation, Tradisi, komunikasi dakwah, moderasi beragama

Abstract

Purpose - People who live on the slopes of Merapi Volcano apply religious moderation behavior by respecting traditions and other thoughts. The purpose of this study was to find out the tradition and communication of religious moderation in the community on the slopes of Merapi Volcano.Method - The research uses the descriptive-qualitative method. The research location took place in the Srumbung sub-district, Magelang district. Data was collected through interviews, observation, and documentation. Informants in this study were young people and community leaders in the village.Result - The results of this study indicate that there are two characteristics of the community thought traditions in the implementation of religious moderation, namely people who can apply this concept well and thoroughly, and there are people who are against the concept of religious moderation, who tend to be intolerant towards diversity and differences of opinion and thoughts.Implication - The contribution of this study on religious moderation has become a barrier to critical thinking discourses that are currently developing. Religious moderation is an alternative solution to the current trend of thought, such as radical, liberal, and even fundamental ways of thinking.Originality - This study looks at the traditions of thought developing in the community. Furthermore, this research aims to look at the communication of religious moderation of da'wah in society. The sociological perspective as a research approach is expected to be able to find social facts found in society.***Tujuan - Masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Merapi menerapkan perilaku moderasi beragama dengan menghargai tradisi dan pemikiran lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi dan komunikasi moderasi beragama pada masyarakat di lereng Gunung Merapi.Metode - Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Lokasi penelitian berlangsung di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah para pemuda dan tokoh masyarakat di desa tersebut.Hasil - Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua ciri tradisi pemikiran masyarakat dalam penerapan moderasi beragama, yaitu masyarakat yang dapat menerapkan konsep ini dengan baik dan tuntas, dan terdapat masyarakat yang menentang konsep moderasi beragama, yang cenderung tidak toleran terhadap keragaman dan perbedaan pendapat dan pemikiran.Implikasi - Kontribusi kajian tentang moderasi beragama ini menjadi penghambat wacana berpikir kritis yang berkembang saat ini. Moderasi beragama merupakan solusi alternatif dari pola pikir yang berkembang saat ini, seperti cara berpikir radikal, liberal, bahkan fundamental.Orisinalitas - Kajian ini melihat tradisi pemikiran yang berkembang di masyarakat. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk melihat komunikasi moderasi dakwah dakwah di masyarakat. Perspektif sosiologis sebagai pendekatan penelitian diharapkan mampu menemukan fakta-fakta sosial yang ditemukan di masyarakat.

Author Biography

Mukti Ali, Institut Agama Islam Negeri Salatiga

Jurnal dengan Tema Moderasi Beragama

References

Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama dalam Keragaman Indonesia. Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45-55. https://bdksurabaya.e-journal.id/bdksurabaya/article/view/82

Ali, Mukti. (2017). Komunikasi Antar Budaya dalam Tradisi Agama Jawa. Yogyakarta. Pustaka Ilmu.

Fahri, Mohamad, and Zainuri, Ahmad. (2020). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25 (2), 95-100. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/5640.

Hefni, M. (2012). Runtuhnya Hegemoni Negara dalam Menentukan Kurikulum Pesantren. Karsa: Journal of Social and Islamic Culture, 19(1), 62-72. https://doi.org/10.19105/karsa.v19i1.76

Hilmy, M. (2012). Quo-Vadis Islam Moderat Indonesia? Menimbang Kembali Modernisme Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Jurnal Miqot, 36 (2) http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v36i2.127

Iqbal, F. (2016). Komunikasi Dalam Adaptasi Budaya (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Profetik: Jurnal Komunikasi, 7(2). 65-76. https://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/profetik/article/view/1107/1020

Iryana, Wahyu. (2015).Tantangan Pesantren Salaf di Era Modern. Al-Murabbi, Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman, 2 (1), 64-87.

Karim, A., Adeni, A., Fitri, F., Fitri, A. N., Hilmi, M., Fabriar, S. R., & Rachmawati, F. (2021). Pemetaan untuk Strategi Dakwah di Kota Semarang Menggunakan Pendekatan Data Mining (Mapping for Da'wah Strategy in Semarang City Using Data Mining Approach). Jurnal Dakwah Risalah, 32(1), 40-55. http://dx.doi.org/10.24014/jdr.v32i1.12549

Lumbanraja, Prihatin. ( 2008) Tantangan bagi Kepemimpinan Lintas Budaya, Jurnal Manajemen Bisnis, 1 (2) 69-77.

Muammar, Khalif. (2006). Atas Nama Kebenaran: Tanggapan Kritis terhadap Wacana Islam Liberal. Kuala Lumpur. Akademi Kajian Ketamadukan.

Muhakamurrohman, A. (2014). Pesantren: Santri, Kiai, Dan Tradisi. Ibda’ : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(2), 109-118. https://doi.org/https://doi.org/10.24090/ibda.v12i2.440

Muqoyyidin, A. (2014). Kitab Kuning Dan Tradisi Riset Pesantren Di Nusantara. Ibda’: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(2), 119-136. https://doi.org/https://doi.org/10.24090/ibda.v12i2.441

Nur, Askar. (2021). Fundamentalisme, Radikalisme dan Gerakan Islam di Indonesia: Kajian Kritis Pemikiran Islam. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 2(1), 28–36. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.16

Nurdin, Ali dan Naqqiyah, Maulidatus Syahrotin. (2019). Model Moderasi Beragama Berbasis Pesantren Salaf. Islamica: Jurnal Studi Keislaman, 14 (1), 82-102. http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/615

Nurhadi, Zikri Fachrul dan Kurniawan, Achmad Wildan. (2018) Kajian tentang Efektivitas Pesan dalam Komunikasi. Jurnal Komunikasi Hasil Pemikiran dan Penelitian, 3 (01), 90-95. http://dx.doi.org/10.10358/jk.v3i1.253.g295

Qomar, Mujamil. (2015). Pemikiran Islam Metodologis: Model Pemikiran Alternatif dalam Memajukan Peradaban Islam. Kalimedia. Yogyakarta.

Rofiq, M. (2018). Peranan Filsafat Ilmu Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Falasifa: Jurnal Studi Keislaman, 9(1), 161-175. https://doi.org/10.36835/falasifa.v9i1.112

Said, H. (2011). Meneguhkan Kembali Tradisi Pesantren di Nusantara. Ibda’ : Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 9(2), 178-193. https://doi.org/https://doi.org/10.24090/ibda.v9i2.38

Shodiq, M. (2011). Pesantren dan Perubahan Sosial. Falasifa: Jurnal Sosiologi Islam. 2 (2), 107-118.

Subqi, Imam, Maftuh, Hasan dan Alwi, Mustoliq. (2021). The Religious Behavior of Rural Communities is the Challenge in Hading the Covid-19 Pandemic in Semarang regency, Jurnal Dinika: Academic Journal of Islamic Studies, 6 (1). 105-130. http://dx.doi.org/10.22515/dinika.v6i1.3554

Syarif, M. (1990). Administrasi Pesantren. Jakarta. Padyu Berkah.

Tamburian, H.H Daniel. Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Dayak dalam Menjaga Kerukunan Hidup Umat Beragama, Jurnal Komunikasi, 10 (1), Juli 2018. http://dx.doi.org/10.24912/jk.v10i1.1220

Wibisono, Koento. (1997). Pengertian tentang Filsafat, Jurnal Pusat Studi Pancasila. Yogyakarta. UGM.

Yasid, A. (2010). Membangun Islam Tengah: refleksi dua dekade Ma’had Aly. Yogyakarta. Pustaka Pesantren.

Yusuf, Achmad. (2018). Moderasi Islam dalam Dimensi Trilogi Islam (Akidah, Syariah dan Tasawuf). Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(2), 203-216. https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai/article/view/1093

Downloads

Published

2022-07-02

Issue

Section

Articles