Religious freedom in the context of Islamic da'wa

Safrodin Safrodin*  -  Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Purpose - This paper aims to explain religious freedom in the context of Islamic Da’wa according to the interpretation of the Qur'an.

Method - This study used a qualitative approach to literature (library research) with thematic methods.

Result - The results of this study have explained that religious freedom is one of the values guaranteed in Islamic Da’wa. In addition to strictly prohibiting religious coercion on everyone, the Qur'an also clarifies the limits of the missionary duties of the Prophets and scholars (dā'i), which is only to convey the truth of Islamic teachings continuously to humanity by calling on them with the wisdom, the good advice ( mauidzah hasanah ), the best dialogue (jidāl ahsan), and the good example (qudwah hasana ). The Qur'an also emphasizes the diversity of human attitudes in accepting Islamic Da’wa is a sunnah of Allah SWT ., so any attempt to force them to become believers is impossible. The essence of this meaning is at least contained in the interpretation of al-Baqarah: 256, Yūnus : 99 and al-Gāsyiyah : 21-22.

Implication - This study suggests a humanist Da’wa that always respects the freedom of mad'u in determining their religion without any element of coercion.

Originality - This study is the first study that tries to analyze religious freedom from the perspective of Islamic Da’wa.

***

Tujuan - Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan kebebasan beragama dalam konteks dakwah Islam menurut tafsir Al-Qur'an.

Metode – Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kepustakaan (library research) dengan metode tematik.

Hasil - Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kebebasan beragama merupakan salah satu nilai yang dijamin dalam dakwah Islam. Selain secara tegas melarang pemaksaan agama pada setiap orang, Al-Qur'an juga menjelaskan batasan tugas dakwah para Nabi dan ulama (dā'i), yaitu hanya menyampaikan kebenaran ajaran Islam secara terus menerus kepada umat manusia dengan menyeru mereka. dengan hikmah, nasehat yang baik (mauidzah hasanah), dialog yang baik (jidāl ahsan), dan teladan yang baik (qudwah hasanah). Al-Qur'an juga menekankan keragaman sikap manusia dalam menerima dakwah Islam sebagai sunnah Allah swt., sehingga upaya apapun untuk memaksa mereka menjadi beriman tidak mungkin dilakukan. Esensi makna ini setidaknya terkandung dalam tafsir al-Baqarah: 256, Yūnus : 99 dan al-Gāsyiyah : 21-22.

Implikasi - Kajian ini menyarankan dakwah humanis yang selalu menghargai kebebasan mad'u dalam menentukan agamanya tanpa ada unsur paksaan.

Orisinalitas - Kajian ini merupakan studi pertama yang mencoba menganalisis kebebasan beragama dalam perspektif dakwah Islam.

Keywords: Religious Freedom; Islamic Da'wah; interpretation of the Qur'an; Kebebasan Beragama; Dakwah Islam; Tafsir al-Qur’an

  1. Al-Bayanuni, Muhammad Abd al-Fath, (2001), Al-Madkhal ila ‘ilmi al-Da’wa, Beirut: Risalah Publihers.
  2. Alim, Muhammad, (2001), Demokrasi dan Hak Asazi Manusia dalam Konstitusi Madinah dan Undang-Undang 45, Yogyajarta: UII Press.
  3. Alimuddin, Nurwahidah, (2007), “Konsep Dakwah dalam Islam”, Jurnal Hunafa, Vol. 4, No. 1, Maret 2007.
  4. Al-Mahalli, Jalaluddin, (1991), Tafsir al-Qur’an al-Karim, Beirut: Dar al-Fikr.
  5. Al-Rāzī, Fakhr al-Dīn, (1990), al-Tafsīr al-Kabīr aw Mafātīḥ al-Gaib, Beirut-Libanon, Dār al-Kutub al-Ilmiyyah.
  6. Al-Ṭabāṭabāī, Muhammad Husain, t.t., al-Mīzān fī Tafsīr al-Qur’ān, Beirut-Libanon, Muassasah al-A’lā li al-Maṭbū’āt.
  7. Al-Zuhaili, Wahbah, (2001), al-Tafsir al-Munir fi al-‘Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj, Beirut: Dar al-Fikr.
  8. Arnold, Thomas W., (2002), Preaching of Islam; History of the Propagation of Muslim Faith, New Delhi: Adam Publishers & Distributors.
  9. Assiroji, Dwi Budiman, (2020), “Konsep Kaderisasi Ulama di Indonesia”, Edukasi Islami, Vol. 09, No. 1 Februari.
  10. Baidan, Nashruddin, (2002) Metode Penafsiran al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  11. Damrizal, (2016), “Kebebasan Beragama dalam Perspektif Abdurrahman Wahid”, Manthiq, Vol 1, No. 2, Oktober.
  12. Dermawan dkk, (2002), Metodologi Ilmu Dakwah, Yogakarta:LESFI.
  13. Dewey, John, (1998), Budaya dan Kebebasab; Ketegangan antara Kebebasan Individu dan Aksi Kolektif, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
  14. Elmirzana, Syafa’atun, (2000), “Freedom of Religion, Pluralism and Interreligious Dialogue; Islamic Perspective”, Al-Jami’ah Journal of Islamic Studies, 38.
  15. Hamka, (1999), Tafsir Al-Azhar, Pustakan Nasional.
  16. Hitti, Philip K., (2014), History of The Arabs, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
  17. Husaini, Adian, (2015), Liberalisasi Islam di Indonesia, Jakarta: Gema Insani.
  18. Jasmadi, (2015), “Dakwah dalam Membangun Etika Kerukunan Hidup Umat Beragama”, Ijtimaiyya, Vol.8, No. 1, Februari.
  19. Kennedy, Hugh, (2008), The Great Arab Conquests, Penaklukan Terbesar dalam Sejarah Islam yang Mengubah Dunia (terj.), Ciputat-Tangerang: Pustaka Alvabet.
  20. M, Marwan & Jimmy P, (2009), Kamus Hukum, Surabaya: Realita Publisher.
  21. Munzier, (2006), Metode Dakwah, Jakarta: Kencana.
  22. Murni, Dewi, (2018), “Toleransi dan Kebebasan Beragama dalam Perspektif al-Qur’an”, Jurnal Shahadah, Vol. VI, No.2, Oktober.
  23. Nawawi al-Jawi, Muhammad, al-Tafsir al-Munir li Ma’alim al-Tanzil, t.t., Semarang, Toha Putera, Juz.2.
  24. Shihab, M. Quraish, 2002., Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Malang: LKQS.
  25. Sirry Mun’im, (2011), “La Ikraha Fi al-Din (Tidak Ada Paksaan dalam Agama): Menafsirkan Tafsir al-Qur’an Bersama Paul Ricoeur”, dalam Syafa’atun al-Mirzanah & Sahiron Syamsuddin (ed.), Upaya Integrasi Hermeneutika dalam Kajian Qur’an dan Hadits (Teori dan Aplikasi), Yogyakarta, UIN SUKA.
  26. Suparta, Mundzier & Harjani Hefni, Metode Dakwah, (2003), Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  27. Suryadilaga, M. Alfatih, (2005)Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Penerbit Teras.
  28. K. B. B. I. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kementerian Pendidikan Dan Budaya.
  29. Usman Ali, (2006), Kebebasan dalam Perbincangan Filsafat, Pendidikan dan Agama, Yogyakarta: Pilar Media.
  30. Warson, Munawir Ahmad, (1997), Kamus al-Munawwir, Surabaya: Pustaka Progressif.
  31. Wijayanti, Tri Yuliana, (2016), “Konsep Kebebasan Beragama dalam Islam dan Kristen”, Profentika; Jurnas Studi Islam, Vol.17, no.1, Juni
  32. Zaidan , Abdul Karim, (1987), Ushul al-Da’wa, Beirut: Resalah Publisher.

Open Access Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: ilmudakwah@walisongo.ac.id

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps