Dynamics of mosque-based da’wah and its implications for the Diversity of muslim communities in Medan

Abdullah Abdullah*  -  Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

(*) Corresponding Author

Purpose - This study aims to determine the dynamics of mosque-based da’wah and its implications for the diversity of society in the city of Medan.

Method - This study used a qualitative-quantitative approach (mixed method) with a descriptive method. This study uses data sources in the form of primary and secondary, which are based on experience or literature review. Data collection techniques were carried out through interviews and observation. In data analysis techniques, researchers reduce data, present it, then conclude.

Result – this study indicates that the preachers in Medan have approached the professional direction in preaching. The preachers can be said to have competence so that they can carry out their duties as rijalud da’wah properly.

Implication - The preaching material delivered is generally still focused on the basic Islamic sciences, and a small part has started to develop da’wah material more broadly.

Originality - The da’wah methods used by the preachers are very diverse; providing problem-solving offers on religious issues, building religious awareness, mastering social media da’wah strategies, and paying attention to the philosophy of da’wah (goals to be achieved), abilities and expertise (da’i background), sociology (situations and conditions), and psychology (pleasant thing).

***

Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika dakwah berbasis masjid dan implikasinya terhadap keberagaman masyarakat di Kota Medan.

Metode - Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif (mix method) dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan sumber data dalam bentuk primer dan sekunder, yakni berdasarkan pengalaman ataupun kajian literatur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Pada teknik analisis data, peneliti melakukan reduksi data, menyajikannya, kemudian membuat suatu kesimpulan.

Hasil - penelitian ini menunjukkan bahwa para da’i di Kota Medan telah mendekati kearah professional dalam berdakwah. Para da’i dapat disebutkan sebagai da’i yang memiliki kompetensi, sehingga mampu menunaikan tugas sebagai rijaluddakwah dengan baik.

Implikasi - Materi dakwah yang disampaikan  umumnya masih terfokus pada ilmu-ilmu dasar keislaman dan sebahagian kecil sudah mulai  mengembangkan materi dakwah secara lebih luas.

Orisinalitas - Metode dakwah yang digunakan oleh para da’i sangat beragam; memberikan tawaran problem solving isu-isu keagamaan, membangun kesadaran beragama, mengusai strategi dakwah media sosial,  serta memperhatikan filosofi dakwah (tujuan yang kaan dicapai), kemampuan dan keahlian (latar belakang da’i), sosiologi (situasi dan kondisi), dan psikologi (hal yang disenenangi).

 

Keywords: Dynamics of mosque-based da’wah; implications; community diversity; dinamika dakwah berbasis masjid; implikasi; keberagaman masyarakat

  1. Abdullah. (2018). Ilmu Dakwah: Kajian Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Aplikasi Dakwah. Raja Grafindo.
  2. Abdzar, M. (2012) Revitaslisasi Peran Masjid sebagai Basis dan Media Dakwah Kontemporer. Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 13 No.1. 109-121.
  3. Al Azhar. (2003). Implementasi Amar Ma’ruf Nahimunkar dalam Kehidupan Sosial Berdasarkan Kajianal-Qur’an Surah Ali Imran Ayat 104, 110, dan 114. 7(1), 1–16.
  4. Arifah, S.A. & Zulfa, I. (2018). Peran Takmir Dalam Meningkatkan Kemakmuran Masjid (Studi Kasus Di Masjid Al-Huda Citrodiwangsan Lumajang). Dakwatuna Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam, 4 (2).
  5. Astari, P. (2014). Mengembalikan Fungsi Masjid Sebagai Pusat Peradaban Masyarakat: Jurnal Ilmu dakwah dan Pengembangan Komunitas Vol. 9 No.1. 33-44
  6. Dalmeri. (2014). Revitalisasi Fungsi Masjid sebagai Pusat Ekonomi dan Dakwah Multikultural. Jurnal Walisongo, Vol. 22 No. 2. 321-350
  7. Data diolah dari Harian Umum Waspada tanggal 13, 20 dan 27 Agustus 2021 dan 10. 17 dan 25 September 2021
  8. Rubawati, E. (2018). Media Baru: Tantangan dan Peluang Dakwah. Jurnal Studi Komunikasi, Vol. II.
  9. Pertiwi, R. (2006). Manajemen Dakwah Berbasis Masjid. Jurnal Dakwah Vol. VII, No. 2, Juli-Desember 2006.
  10. Hasjmy, A. (1974). Dustur Dakwah Menurut Al-Quran. Bulan Bintang.
  11. Japaruddin. (2012). Media Massa dan Dakwah. Jurnal Dakwah Vol.XIII
  12. Kementerian Agama, R. (2019). Al-Quran dan Terjemahannya. Lajnah Pentafsihan Mushaf Al-Quran.
  13. Kementrian Agama, S. A. (1971). Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya. In Komplek Percetakan Al Qur’anul Karim Kepunyaan Raja Fahd (P. 1281).
  14. Khumaedi, T. (2019). Urgensi Dakwah Melalui Media Sosial. Jurnal Al Mubin, Vol. II. No. 2.
  15. Khoiri, M. (2020). Masjid Al-Ikhlas Sebagai Pusat Budaya Keagamaan Islam Masyarakat Tempel, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Juspi (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 3(2), 195. Https://Doi.Org/10.30829/Juspi.V3i2.6390
  16. Kurniawan, S. (2014). Masjid Dalam Lintas Sejarah Umat Islam. Journal of Islamic Studies IAIN Pontianak Vol. 4 (2).169-184
  17. Merriam, S. B. (1988). Case Studi Research In Education: A Qualitative Approach. Jossy-Bass Publishers.
  18. Mukroji. (2012). Pesantren, Madrasah dan Sekolah Karya Karel Steenbrink (Sebuah Model Penelitian Pendidikan Islam di Indonesia). Islam dan Realitas Sosial, 5(2), 41–57.
  19. Munir, M. (2006). Manajemen Dakwah. Jakarta: Rahmat Semesta.
  20. Nasution, H. (1992). Ensiklopedi Hukum Islam. Djambatan.
  21. Nurjamilah, C. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid dalam Perspektif Dakwah Nabi saw. Journal of Islamic Studies and Humanities. Vol. I, No. 1.
  22. Quthub, S. (1986). Fiqih Dakwah. Terj. Suwandi Efendi. Pustaka Amani.
  23. Ridwanullah, A. I. (2018). Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Masjid. Jurnal Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies. Vol. 12, No. 1.
  24. Saputra, A., & Kusuma, B.M.A. (2017). Revitalisasi Masjid Dalam Dialektika Pelayanan Umat dan Kawasan Perekonomian Rakyat. Al-Idarah: Jurnal Manajemen dan Administrasi Islam, Vol. 1, No. 1
  25. Siregar, T. (1980). Sejarah Kota Medan. Yayasan Pembina Jiwa Pancasila.
  26. Suhandang, K. (2002). Ali (Ridwanullah 2018) Hasjmy dan Penulisan “Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an.” Alqalam, 19(94), 37. Https://Doi.Org/10.32678/Alqalam.V19i94.1007
  27. Suparta, M., & Harjani, H. (2003). Metode Dakwah. Kencana.
  28. Suryanto, A. dkk. (2007). Optimalisasi Fungsi dan Potensi Masjid: Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid di Tasikmalaya. Jurnal Iqtishoduna Vol. 8 No. 2. 1-27.
  29. Susanto, D. (2015). Penguatan Manajemen Masjid Darussalam di Wilayah RW IV Kelurahan Banjardowo Kecamatan Genuk Kota Semarang. DIMAS. Jurnal Pemikiran Agama Untuk Pemberdayaan. Volume 15, Nomor 1, Oktober.
  30. Syafi'i, M. (2011). Bangunan Masjid pada Masa Nabi dan Implikasinya terhadap Perempuan.
  31. Yani, A. dkk. (2007). Panduan Mengelola Masjid. Jakarta: Pustaka intermasa.
  32. Yosepin, P. & Husin, B. (2018). Revitalisasi Masjid melalui Kepedulian Sosial Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul 'Ulama (LTM NU) terhadap Komunitas Pengemudi. Academic Journal for Homiletic Studies. 12 (1)
  33. Zulfa. M (2015). Transformasi dan Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid : Studi Pada Masjid Nururussa'adah Salatiga. Inferensi Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol.9, No. 1, 257-278.

Open Access Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmu Dakwah
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats

 

Indexed by


      

Jurnal Ilmu Dakwah
Published by Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +622214085031
https://fakdakom.walisongo.ac.id/
Email: [email protected]

ISSN: 1693-8054 (print)
ISSN: 2581-236X (online)
DOI : 10.21580/jid


This work is licensed under CC Atribution - Non Comercial - ShareAlike 4.0.

 
apps