Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto
Implementasi Metode Fuzzy Mamdani sebagai Deteksi Awal Banjir Lokal di Bendung Gerak Serayu
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara memprediksi deteksi awal banjir di Bendung Gerak Serayu dengan Fuzzy Mamdani dan pengambilan keputusan terbaik dalam deteksi awal banjir di Bendung Gerak Serayu. Metode Fuzzy Mamdani adalah salah satu metode dalam Fuzzy Logic yang dapat digunakan dalam sistem prediksi banjir dan paling sering dimanfaatkan peranannya karena dalam pengaplikasiannya memiliki struktur yang paling sederhana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu identifikasi masalah, studi literatur, pengumpulan data dan penentuan deteksi awal banjir dengan menggunakan Fuzzy Mamdani berdasarkan data Elevasi Upstream, data elevasi air Banyumas, dan curah hujan. Hasil penelitian dengan mengimplementasikan metode Fuzzy Mamdani untuk mendeteksi awal banjir Bendung Gerak Serayu dengan melalui 4 langkah yaitu menentukan himpunan fuzzy, aplikasi fungsi implikasi, komposisi aturan dan defuzzifikasi. Sehingga diperoleh hasil untuk kasus di daerah tersebut dengan metode Centroid termasuk dalam kategori banjir. Hasil ini juga dapat memberikan informasi dan kalkulasi tentang kerentanan wilayah Bendung Gerak Serayu terhadap banjir dengan metode baru melalui faktor-faktor dari peneliti, sebagai upaya untuk mempersiapkan langkah selanjutnya untuk masalah banjir di daerah tersebut.
Kata Kunci: metode Mamdani, logika fuzzy, deteksi banjir.
- Kementrian Kehutanan. (2009). Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai. Jurnal Menhut.
- Arifin, S., Muslim, M.A., & Sugiman. (2015). Implementasi Logika Fuzzy Mamdani untuk Mendeteksi Kerentanan Daerah Banjir di Semarang Utara. Scientific Journal of Informatics, Vol. 2, No. 2.
- Arisanty, D, Razikin, P., & Kumalawati, R. (2017). Strategi Penanggulangan Bencana Banjir Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah. JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 4(1).
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (2018). Jumlah dan jenis Kejadian Bencana Alam di Indonesia 2014-2018.
- Gunadi, B. J., Nugraha, A. L., & Suprayogi, A. (2015). Aplikasi Pemetaan Multi Risiko Bencana di Kabupaten Banyumas Menggunakan Open Source Software ArcGis. Jurnal Geodesi Undip, Vol.4, No.4, ISSN:2337-845X, 287-296.
- Kusumadewi, S. & Purnomo. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Nafarin, A., Adyatma, S., Arisanty, D., & Riadi, S. (2017). Model Pengelolaan Daerah Rawan Bencana Banjir Berbasis Masyarakat Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan.
- Nasir, J. (2017). Analisis Fuzzy Logic Menentukan Pemilihan Motor Honda Dengan Metode Mamdani. Edik Inform., vol. 3, no. 2, pp. 177–186.
- Niemiec, M. (2017). Fuzzy Inference System: Theory and Applications. Wilmington: Scitus Academics LLC.
- Pratama, D. (2016). Image dan Pre-Image Translasi pada Grup Fuzzy Intuitionistik. Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 8 No. 2. hal. 41-56.
- Setiadji, S. (2009). Himpunan & Logika Samar serta aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Trimartanti, L. W. (2011). Penerapan Sistem Fuzzy Untuk Diagnosis Campuran Bahan Bakar dan Udara Pada Mobil F15 Gurt. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, pp. 7–37.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.