Kemampuan Berfikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Collaborative Learning dengan Pendekatan Open-Ended Berbantuan Media Macroflash 8

Ika Nur Janah*    -  Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
Rida Fironika Kusumadewi  -  Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
Nuhyal Ulia  -  Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

(*) Corresponding Author

Kemampuan berfikir kritis matematis merupakan kemampuan berfikir dalam menyelesaikan suatu masalah yang melibatkan pengetahuan, penalaran, dan pembuktian matematika. Namun pada kenyataannya kemampuan berfikir kritis matematis siswa kelas V SD Negari Sembungharjo 01 masih rendah. Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar kemampuan berfikir kritis matematis siswa berkembang setelah pembelajaran dengan model collaborative learning berpendekatan open-ended berbantuan media macroflash 8. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimental Design dengan bentuk pretest-posttest control group design Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan berfikir kritis matematis siswa kelas eksperimen menggunakan model collaborative learning berpendekatan open-ended berbantuan media macroflash 8 lebih baik atau sama terhadap siswa kelas kontrol dengan menggunakan model ekspositori, dibuktikan dengan hasil -t tabel (-2,034) ≤ t hitung (1,503) ≤ t hitung (2,034) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima diartikan terdapat perbandingan nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada uji-t. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan pembelajaran model collaborative learning berpendekatan open-ended terdapat perbedaan hasil dari sebelum dan sesudah pembelajaran terhadap kemampuan berfikir kritis matematis.

Kata Kunci: Pembelajaran Collaborative Learning, Open-ended, Macroflash 8, Kemampuan Berfikir Kritis Matematis
  1. Afandi, M. (2018). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Unissula Press.
  2. Ayon, N. S. (2013). “Collaborative learning in English for specific purposes ( ESP ) courses : Effectiveness and students ’ attitudes towards it”. International Journal of Business and Economic Development, 1(3), 95–108.
  3. Nofijantie, L. (2014). “Peran Lembaga Pendidikan Formal Sebagai Modal Utama Membangun Karakter Siswa”. Jurnal Ilmu Tarbiyah. 3(1), 45–71.
  4. Peter, E.(2012). “Critical Thinking: Essence for Teaching Mathematics and Mathematics Problem Solving Skills”, African Journal of Mathematics and Computer Science Research, 5, 39–43.
  5. Stahl, G., et al. (2011) “Computer-Supported Collaborative Learning: An Historical Perspective”. Dalam Cambridge Handbook of the Learning Sciences [Online], 409–26. Tersedia: https://doi.org/10.1145/1124772.1124855 [diunduh 12 Januari 2019]
  6. Sugiono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  7. Susanto, A. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Open Access Copyright (c) 2019 Square : Journal of Mathematics and Mathematics Education
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Square : Journal of Mathematics and Mathematics Education
Published by Mathematic and Mathematic Education Department of Science and Technology Faculty, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Website: http://fst.walisongo.ac.id/
Email: square@walisongo.ac.id

ISSN: 2714-609X (Print)
ISSN: 2714-5506 (Online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

apps