Akhlak Mulia dalam Pandangan Masyarakat

Mustopa Mustopa*  -  IAIN Walisongo Semarang

(*) Corresponding Author

This paper elaborate on views of the community on a noble character. Categori-zation of noble character is different in view of the public. This study used a qualitative approach which is the data derived from the literature and society. The results of this study indicate that the noble character in view of the public looks through oral and actions and it is always behaved by someone, and it is not temporary. Normative morality is embedded in the inner nature of the soul that gives rise to act with ease. Morals reflected in a person in relation to God and the community. It was influenced by heredity, environment, and both formal and non-formal education. Individually, moral goodness cause calmness and serenity in a person and make it easier to interact socially with the community.

Abstrak

Tulisan ini menguraikan pandangan masyarakat tentang akhlak mulia. Kategorisasi akhlak mulia berbeda-beda dalam pandangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang sumber datanya berasal dari literatur dan masyarakat. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa akhlak mulia dalam pandangan masyarakat tampak melalui lisan dan perbuatannya dan selalu ada pada seseorang, dan tidak bersifat temporer. Akhlak secara normatif merupakan sifat batin yang tertanam dalam jiwa yang memunculkan perbuatan dengan mudah. Akhlak terpantul dalam diri seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan dan masyarakat. Hal itu dipengaruhi keturunan, lingkungan, dan pendidikan baik formal maupun nonformal. Secara individual, kebaikan akhlak menyebabkan ketenangan dan ketenteraman pada diri seseorang dan secara sosial memudahkan berinteraksi dengan masyarakat.

Keywords: noble character; community; akhlak mulia masyarakat

  1. Abdullah, M. Yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2007).
  2. Amin, Ahmad, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta: Bulan Bintang, 1993).
  3. Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002).
  4. ‘Atha, Muhammad Abdul Qadir Ah}mad, Maka>rim al-Akhlaq, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1989).
  5. Al-Zuhaili, Wahbah, Ensiklopedi Akhlak Muslim: Berakhlak dalam Bermasyarakat, terj. Abdul AQzis, (Jakarta: Noura Books, 2014).
  6. Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
  7. Ekosusilo, Madyo, Sistem Nilai Dalam Budaya Organisasi Sekolah pada Sekolah Unggul (Studi Multi Kasus di SMU Negeri 1, SMU Regina Pacis, dan SMU al-Islam 01 Surakarta), (Malang: Disertasi Universitas Negeri Malang, 2003).
  8. Ghazali, Imam, Ihya’ Ulumiddin, terj. Ismail Ya’kub, (Singapura : Pustaka Nasional, 2003).
  9. Ibn Maskawaih, Abu> Ali Ah}mad bin Muhammad al-Ma’ru>f, Kita>b Tahz}di>b al-Akhla>q wa Tathhi>r al-A’raq, (Mesir: Al-Husainiyah al-Misriyah, 1329 H.).
  10. Muhni, Djuretna A. Imam, Moral & Religi, (Yogyakarta: Kanisius. 1994).
  11. Murni Djamal, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Departemen Agama, 1984).
  12. Quasem, M. Abul. Kamil, Etika Al-Ghazali: Etika Majemuk dalam Islam, terj. J. Mahyudin, (Bandung: Pustaka, 1988).
  13. Rakhmat, Jalaluddin, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqih, (Bandung: Mizan, 2007).
  14. Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Misbah, (Tangerang: Lentera Hati. 2005).
  15. Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral, (Yogyakarta: Kanisius, 1987).
  16. Zarkasyi, Hamid Fahmy, Peranan Masjid dalam Pendidikan Karakter (Akhlaq), (Semarang: Makalah Seminar, Masjid Baiturrahman, 2011).
  17. Zuchdi, Darmiyati, Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran dan Pengembangan Kultur Sekolah, (Yogyakarta: UNY Press, 2011).

Open Access Copyright (c) 2016 Nadwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 INDEXED BY

Journal Terindex di CrossrefJournal Terindex di LeidenJournal Terindex di MorarefJournal Terindex di Google ScholarJournal Terindex di GarudaJournal Terindex di Base

View My Stats
apps