Universitas Airlangga Surabaya - Indonesia
Faktor Dominan pada Indeks Inklusi Perbankan Syariah Sektor Pertanian di Indonesia
The importance of financial inclusion in Islamic Bank is not only affordable for business level, but also agricultural sector. Indonesian Islamic banking as one of the providers of financial services continued to grow, but its market share is still small compared with conventional banking. Therefore financial inclusion Islamic banking, especially in reaching out to the agriculture sector, need to be improved. This study aims to measure the value of financial inclusion Islamic banks in Indonesia province in reaching the agricultural sector, both provincial and district or city. Indexing method factor analysis (Principal Component Analysis) using 14 indicators that have been adapted to the concept of Financial Inclusion Index (FII). Data correlated with Islamic Financial Institution availability can be divided into two factors which are of Islamic banking (including Islamic windows of the conventional bank) and Islamic Rural Bank. The result of the analysis is indicating that the most dominant factor provided by Islamic banking (including Islamic windows of conventional Bank). The result also present the highest index score reached by West Java Province and East Java, while the lowest index score reached by East Nusa Tenggara and West Papua Province.
Keuangan inklusi bagi bank syariah sangatlah penting, bukan hanya memberikan pembiayaan pada sektor bisnis namun juga untuk sektor pertanian. Bank syariah di Indonesia sebagai salah satu lembaga keuangan yang terus berkembang memiliki potensi untuk mengembangkan keuangan inklusi walaupun pangsa pasar dari bank syariah masih lebih kecil dibandingkan konvensional. Keberadaan keuangan inklusi di bank syariah khususnya pada sektor pertanian masih perlu ditingkatkan Penelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai keuangan inklusi di bank syariah pada sektor pertanian di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, baik pada level provinsi, kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan metode index faktor analisis (analisis komponen prinsip) dengan 14 indikator yang diadaptasi dari konsep Indeks Inklusi Keuangan. Data-data berkenaan dengan lembaga keuangan Islam yang tersedia dapat dibagi menjadi dua factor, yaitu faktor yang berkaitan dengan bank syariah (termasuk unit usaha syariah) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan adalah faktor yang berkaitan dengan bank syariah dan unit usaha syariah. Hasil menunjukkan bahwa angka indeks tertinggi diraih oleh provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, sedangkan angka indeks terendah diraih oleh provinsi Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat.
Keywords: keuangan inklusi; Financial Inclusion Index (FFI); UMKM
- Ahmet Faruk Aysan, Muhammed Habib Dolgun & M. Ibrahim Turhan. 2013. "Assessment of the Participation Banks and Their Role in Financial Inclusion in Turkey." Emerging Markets Finance & Trade 49, 99-111.
- BPS, Badan Pusat Statistik. 2016. Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi (Number of Poor People by Province). Jakarta: Badan Pusat Statistik.
- Fara Farida, H. Siregar, Nunung Nuryartono & Eureka Intan. 2015. "Micro enterprises’ access to people business credit program in Indonesia: Credit rationed or non-credit rationed?" International Journal of Economic Perspectives 9, no. 2, Juni, 57-70.
- Farihah, H. Daroini & U. 2015. Disparitas Financial Inclusion Perbankan Syariah pada Subsektor UMKM. Malang: Otoritas Jasa Keuangan.
- Indonesia, Bank. 2014. Booklet Keuangan Inklusif. Jakarta: Bank Indonesia.
- Jatim, Bappeprov. 2011. Analisa Pengeluaran Publik Jawa Timur 2011. Jakarta: Bank Dunia.
- Kim, Jong-Hee. 2016. "A Study on the Effect of Financial Inclusion on the Relationship Between Income Inequality and Economic Growth." Emerging Markets Finance & Trade 52, no. 2, 498-512.
- Lia Nazliana Nasution, Pipit Buana Sari, Handriyani Dwilita. 2013. "Determinan Keuangan Inklusif Di Sumatera Utara, Indonesia." Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan 14, no. 1, April, 58-66.
- Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: AMP YKPN.
- Nursechafia, I Made Sanjaya. 2016. "Inklusi Keuangan dan Pertumbuhan Inkusif: Analisis Antar Provinsi di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan." 18, no. 3, Januari, 282-306.
- OJK, Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Statistik Perbankan Syariah. Vol. Agustus. Jakarta.
- Öztürkkal, Nurhan Davutyan & Belma. 2016. "Determinants of Saving-Borrowing Decisions and Financial Inclusion in a High Middle Income Country: The Turkish Case." Emerging Markets Finance & Trade 52, no. 11, 2512-2529.
- Sarma, Mandira. 2012. "Index of Financial Inclusion – A measure of financial sector inclusiveness." Berlin Working Papers on Money, Finance, Trade and Development 7.
- Sethy, Susanta Kumar. 2016. "Developing a Financial Inclusion Index and Inclusive Growth in India." Theoretical and Applied Economics XXIII, no. 2, 187-206.
- Siregar, Mulya. 2002. "Agenda Pengembangan Perbankan Syariah Untuk Mendukung Sistem Ekonomi Yang Sehat di Indonesia: Evaluasi, Prospek dan Arah Kebijakan." IQTISAD Journal of Islamic Economics 3, no. 1, Maret, 46-66.
- Sneha, P. Hima Bindu & Jain V. 2011. "Role of Infrastructure in Financial Inclusion In Remote Villages Of Medak District In Andhra Pradesh." Asia Pacific Journal of Research in Business Management 2, no. 7, Juli, 1-1.
- Tambunan, T. 2007. "Importance of Agricultural Growth for Poverty Reduction: The Indonesian Case." Asia-Pacific Journal of Rural Development 17, no. 2, 1-26