Challenges of Islamic Supervisory in The Islamic Financial Technology Industry

Authors

  • Rifqi Muhammad Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
  • Rima Lanaula Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21580/economica.2019.10.2.3400

Keywords:

Islamic fintech, shariah compliance, shariah supervisory board

Abstract

Abstract: Islamic financial industry is increasingly developing with the presence of financial technology both in the form of peer to peer lending and crowdfunding. Islamic financial technology (fintech) enables sharia business players to formulate financing schemes using innovative and diverse sharia contracts. This has become a challenge in the aspect of sharia supervision due to limited regulations, corporate governance, and human resource capabilities. This paper will discuss the development of the financial technology industry in Indonesia and specifically the development of Islamic financial technology in terms of the growth in the number of service providers, the amount of financing, regulation and corporate governance. Secondly, this paper will discuss the challenges faced in the field of sharia compliance and the role of the sharia supervisory board in sharia supervision. Third, this paper will formulate corporate governance and human resource competencies of sharia supervisory board to encourage sharia compliance. Finally, this paper will formulate the conclusions and recommendations for improving regulation of the financial technology industry.

Abstrak: Industri keuangan syariah semakin diramaikan dengan munculnya teknologi finansial (financial technology) baik yang berbentuk peer to peer lending maupun crowdfunding. Islamic financial technology (fintech) memungkinkan para pelaku bisnis syariah untuk merumuskan skema pembiayaan menggunakan akad-akad syariah yang semakin inovatif dan beragam. Hal ini menjadi tantangan dalam aspek pengawasan syariah karena keterbatasan regulasi, tata kelola perusahaan (corporate governance), dan kemampuan sumber daya manusia. Paper ini akan membahas perkembangan industri teknologi finansial di Indonesia dan secara khusus perkembangan Islamic financial technology dari sisi pertumbuhan jumlah penyedia jasa, jumlah pembiayaan, regulasi maupun tata kelola perusahaan. Kedua, paper ini membahas tantangan yang dihadapi dalam bidang kepatuhan syariah dan peran DPS (Dewan Pengawas Syariah) dalam pengawasan syariah. Ketiga, paper ini merumuskan tata kelola perusahaan dan kompetensi sumber daya manusia DPS untuk mendorong kepatuhan syariah Islamic financial technology. Akhirnya, paper ini merumuskan kesimpulan dan rekomendasi untuk perbaikan regulasi industri teknologi finansial.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

AAOIFI. (2018). Exposure Draft (Ver. 4.0) of Governance Standard No. 9 Shari’ah Compliance Function. In Governance Standard for Islamic Financial Institutions. Manama: AAOIFI.

Alwi, A. B. (2018). Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi (Fintech) Yang Berdasarkan Syariah. Al-Qanun, 21(2), 255–71.

Apriyanti, H. W. (2018). Model Inovasi Produk Perbankan Syariah Di Indonesia. Economica: Jurnal Ekonomi Islam 9 (1): 83–104. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.21580/economica.2018.9.1.205.

Asosiasi Fintech Syariah Indonesia. (2020). Member AFSI. Accessed January 11, 2020. https://fintechsyariah.id/id/members.

Bank Indonesia. (2017). Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia. (2019). Teknologi Finansial. Accessed February 1, 2019. https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/fintech/Contents/default.aspx.

Dewan Gubernur BI. (2017). Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/15/PADG/2017 Tentang Tata Cara Pendaftaran, Penyampaian Informasi, Dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi Finansial. Jakarta: Bank Indonesia.

Dewan Syariah Nasional MUI. (2018). Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: DSN-MUI.

Djawahir, A. U. (2018). Teknologi-Layanan Keuangan, Literasi-Inklusi Keuangan, Dan Value Pada Fintech Syariah Di Indonesia: Perspektif S-O-R (Stimulus-Organism-Response) Model. In 2nd Proceedings Annual Conference for Muslim Scholars, 439–48. Surabaya.

Djumardin & Atin M. I. (2018). The Existence of Sharia Supervisory Board in Maintaining the Purpose of Sharia Principles in Sharia Banking. Journal of Legal, Ethical and Regulatory, Issue 21 (3), 1–6.

Dz, A. S. (2018). Inklusi Keuangan Perbankan Syariah Berbasis Digital-Banking: Optimalisasi Dan Tantangan. Al-Amwal, 10 (1): 63–80. https://doi.org/10.24235/amwal.v10i1.2813.

Faozan, A. (2014). Optimalisasi Peran Dewan Pengawas Syariah Pada Lembaga Keuangan Syariah. El-Jizya, 2 (1).

Hadad, M. D. (2017). Financial Technology (FinTech) Di Indonesia. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Hasan, Z. (2011). A Survey on Shari’ah Governance Practices in Malaysia, GCC Countries and the UK: Critical Appraisal. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 4 (1), 30–51. https://doi.org/10.1108/17538391111122195.

Izzatika, Nadia F., & Lubis, A. T. (2016). Isu Dan Tantangan Kompetensi Dewan Pengawas Syariah Di Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam, 4 (2), 147–167.

Mannai, M. A. & Ahmed, H. (2018). Exploring the Workings of Shari’ah Supervisory Board in Islamic Finance: A Perspective of Shari’ah Scholars from GCC. The Quarterly Review of Economics and Finance. https://doi.org/10.1016/j.qref.2018.05.017.

Marsudi, A. S. & Widjaja, Y. (2019). Industri 4.0 Dan Dampaknya Terhadap Financial Technology Serta Kesiapan Tenaga Kerja Di Indonesia. Ikraith Ekonomika, 2 (2): 1–10.

Marzuki, S. N. (2018). Bank Syariah Di Indonesia (Peluang Dan Tantangan Di Era Globalisasi). Jurnal Ekonomi Syariah, I (1), 79–90.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Jakarta: OJK.

______. (2018). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.02/2018 Tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan. Jakarta: OJK.

———. 2019a. Perkembangan Fintech Lending (Pendanaan Gotong Royong Online). Jakarta. https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/data-dan-statistik/fintech/Pages/Statistik-Fintech-Lending-Periode-November-2019.aspx.

———. 2019b. Perusahaan Fintech Lending Berizin Dan Terdaftar Di OJK per 20 Desember 2019. Jakarta: OJK.

Prabowo, B. A. & Jasri Bin Jamal. (2017). Peranan Dewan Pengawas Syariah Terhadap Praktik Kepatuhan Syariah Dalam Perbankan Syariah Di Indonesia. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 24 (1), 113–129.

Rasyid, M. A., Setyowati, R., and Islamiyati. (2017). Crowdfunding Syariah Untuk Pengembangan Produk Perbankan Syariah Dari Perspektif Shariah Compliance. Diponegoro Law Journal, 6 (4), 1–16. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/%0Apencegahan.

Rosly, S. A. (2010). Shariah Compliant Parameters Reconsidered. International Journal of Islamic Middle Eastern Fiannce and Management, 3(2), 132-146.

Rusydiana, A. S. (2018). Developing Islamic Financial Technology In Indonesia. Hasanuddin Economics and Business Review, 2 (2), 143–152. https://doi.org/10.26487/hebr.v.

Sudi, D. M. (2016). Efektivitas Dewan Pengawas Syariah Pada Perbankan Syariah. 1st ed. Yogyakarta: Deepublish.

Todorof, M. (2018). Shariah-Compliant FinTech in The Banking Industry. ERA Forum, 19(1), 1–17. https://doi.org/10.1007/s12027-018-0505-8.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Limited Company).

Downloads

Published

2019-12-31

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.