PEMIKIRAN ANNEMARIE SCHIMMEL TENTANG SIFAT FEMININ DALAM TASAWUF

Ahmad Purwanto*  -  Kantor Urusan Agama (KUA) Kementerian Agama Kec. Kalikajar, Indonesia

(*) Corresponding Author
Abstract: The article explores the ideas of Annemarie Schimmel relating to aspects of feminism in Sufism. According to Schimmel, that Sufism, or mystical Islam is the awareness of a single reality and love of the Absolute, because the forces that separate the true mystic by asceticism is love. Even true love can make enjoyment of all that painful. Mystical considered a mysterious thing that can not be achieved by ordinary means or by intellectual effort. While the literature and difficult spiritual life depicted as blind men touching an elephant, in pengambaraannya will say according to the elephant body parts are touched. While the nature of feminine in Sufism has been revealed as to uncover the elements of womanhood is in Sufism itself, like having love, affection, obedient, patient, prejudiced either (ḥusnu ẓan), and willing to sacrifice. From here it turns keperempuan nature not only possessed by women alone, but is owned by the Sufis men. Abstrak: Artikel ini akan mengeksplorasi pemikiran Annemarie Schimmel yang berkaitan dengan aspek feminisme (keperempuan) dalam tasawuf. Dalam pandangan Schimmel, bahwa tasawuf atau mistik Islam merupakan kesadaran terhadap kenyataan tunggal dan cinta Yang Mutlak, sebab kekuatan yang memisahkan antara mistik sejati dengan hanya sekedar tapa brata (asceticism) adalah cinta. Bahkan cinta sejati dapat menjadikan kenikmatan terhadap segala yang menyakitkan. Mistik dianggap sebagai hal yang misterius yang tidak dapat dicapai dengan cara-cara biasa atau dengan usaha intelektual. Sedangkan literature dan kehidupan rohaninya sulit digambarkan sebagaimana orang buta yang menyentuh gajah, dalam pengambaraannya akan mengatakan sesuai dengan bagian tubuh gajah yang disentuhnya. Sedangkan sifat keperempuan (feminin) dalam tasawuf telah terungkap sebagaimana mengungkap unsur-unsur kewanitaan yang ada dalam tasawuf itu sendiri, seperti memiliki cinta, kasih sayang, taat, sabar, berprasangka baik (ḥusnu ẓan), dan rela berkorban. Dari sini ternyata sifat keperempuan tidak hanya dimiliki oleh perempuan saja, tetapi dimiliki oleh para sufi laki-laki. Keywords: feminism, tasawuf, asketicisme, Jalāl, dan Jamāl.
  1. Ahmad, Abdurrahman, Wanita-wanita Sahabiyah, Peraih Ridho Ilahi, Cirebon: Pustaka Nabawi, 1422 H.
  2. Ahmed, Leila, Wanita dan Gender Dalam Islam: Akar-akar Historis Perdebat-an Modern, Jakarta: Lentera Basri-tama, 2000.
  3. Ali, Atabik, Kamus Inggris-Indonesia-Arab, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2003.
  4. Alimi, Moh. Yasir, Jenis Kelamin Tuhan, Yogyakarta: Yayasan Kajian dan Layanan Informasi untuk Kedaulatan Rakyat (KLIK), 2003.
  5. Anshori, Dadang S., Membincangkan Fe-minisme: Refleksi Muslimah atas Peran Sosial Kaum Wanita, Bandung: Pustaka Hidayah, 1997.
  6. Baghir, Haidar, “Fenomenologi Annema-rie Schimmel”, kata pengantar untuk edisi bahasa Indonesia Annemarie Schimmel, Rahasia Wajah Suci Ilahi, Bandung: Mizan, 1996.
  7. Istanbuli, Mahmud Mahdi, dan Mustafa Abu Nasr al-Syalbi, Wanita-wanita Shalihah Dalam Cahaya Kenabian, terj. Muh. Azhar LS, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002.
  8. Murata, Sachiko, The Tao of Islam: Kitab Rujukan tentang Relasi Gender Dalam Kosmologi dan Teologi Islam, terj. Rahmani Astuti dan M.S. Nasrullah, Bandung: Mizan, 1999.
  9. Qardhawi, Yusuf, Fatwa-fatwa Kontem-porer, Jil. II, Jakarta: GIP, 1993.
  10. Schimmel, Annemarie, Deciphering the Signs of God: A Phenomenological Approach to Islam, New York: State University of New York Press, 1994.
  11. Schimmel, Annemarie, Dimensi Mistik Dalam Islam, terj. Sapardi Djoko Damono, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2003.
  12. Schimmel, Annemarie, Jiwaku adalah Wanita: Aspek Feminin dalam Spiritualitas Islam, terj. Eva Y. Nukman, Bandung: Mizan, 1998.
  13. Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1998.
  14. Siroj, Said Aqil, Tasawuf sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi, Bandung: Mizan, 2005.
  15. Smith, Margaret, Rabi’ah: Pergulatan Spiritual Perempuan, terj. Dra. Jamilah Baraja, Surabaya: Risalah Gusti, 2001.
  16. Sucipto, Hery, Ensiklopedi Tokoh Islam Dari Abu Bakar sampai Nasr dan Qardhawi, Bandung: Mizan, 2003.
  17. Umar, Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif al-Quran, Jakarta: Paramadina, 2001.
  18. Yamani, Mai, (ed.), Feminisme Dalam Is-lam, terj. Purwanto, Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia, 2000.

Open Access Copyright (c) 2016 Teologia

 

JURNAL THEOLOGIA

Published by The Faculty of Islamic Theology and Humanities
Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang - Indonesia

 
                                                               
Web
Analytics
View My Stats
apps