Hubungan antara Amanah dan Dukungan Sosial dengan Kesejahteraan Subjektif Mahasiswa Perantau

Muflihah Azahra Iska Hasibuan*  -  Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
Novia Anindhita  -  Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
Nurul Hikmah Maulida  -  Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia
Fuad Nashori  -  Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia

(*) Corresponding Author

Supp. File(s): Research Instrument

Abstract: The purpose of this study to find out the correlation between amanah and social support with subjective wellbeing in overseas students. Amanah was measured using Amanah Scale based on theory Ash-Shiddieqy. Social Support was measured using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and to measured subjective well being using SWLS Scale and PANAS Scale. The population of this study were 230 students and the sample obtained 144 students by using quota sampling technique. The methods for data analysis were multiple regression. The results showed significant relationship between amanah and social support with subjective wellbeing in overseas students. Amanah and social support contributed 12.6% to subjective well being.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara amanah dan dukungan sosial dengan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa perantau. Pengukuran amanah menggunakan skala amanah yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori dari Ash-Shiddieqy (1971). Pengukuran dukungan sosial menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan pengukuran kesejahteraan subjektif menggunakan SWLS dan skala PANAS. Populasi dari penelitian ini berjumlah 230 dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 144 mahasiswa dengan menggunakan teknik quota sampling. Proses analisis data menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara amanah dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan subjektif pada mahasiswa perantau. Amanah dan dukungan sosial secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 12.6 % terhadap kesejahteraan subjektif.

Supplement Files

Keywords: amanah; social support; subjective well-being

  1. Badan Bahasa Kemendikbud. (n.d.). Retrieved from https://kbbi.web.id/mahasiswa
  2. Bukhori, B. (2012). Hubungan kebermaknaan hidup dan dukungan sosial keluarga dengan kesehatan mental narapidana (Studi kasus nara pidana Kota Semarang). Ad-Din, 4(1), 1–19.
  3. Bukhori, B., Hassan, Z., Hadjar, I., & Hidayah, R. (2017). The effect of sprituality and social support from the family toward final semester university students’ resilience. Man in India, 97(19), 313–321.
  4. Cohen, S., & Wills, T. A. (1985). Stress, social support, and the buffering hypothesis. Psychological Bulletin, 98(2), 310–357.
  5. Coutinho, S. A., & Woolery, L. M. (2004). The need for cognition and life satisfaction among college students. College Student Journal, 38(2), 203–206.
  6. Diener, E., Biswas-Diener, R., Wirtz, D., Tov, W., Kim-Prieto, C., Oishi, S., & Choi, D. (2010). New well-being measures: Short scales to assess flourishing and positive and negative feelings. Social Indicators Research, 97(2), 143–156. https://doi.org/10.1007/s11205-009-9493-y
  7. Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, culture, and subjective well-being: Emotional and cognitive evaluations of life. Annual Review of Psychology, 54, 403–425. https://doi.org/10.1146/annurev.psych.54.101601.145056
  8. Diener, E., & Ryan, K. (2009). Subjective well-being: A general overview. South African Journal of Psychology, 39(4), 391–406. https://doi.org/10.1177/008124630903900402
  9. Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. D. (2004). Psikologi praktis anak remaja dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  10. Gurung, R. A. R., Taylor, S. E., & Seeman, T. E. (2003). Accounting for changes in social support among married older adults: Insights from the MacArthur studies of successful aging. Psychology and Aging, 18(3), 487–496. https://doi.org/10.1037/0882-7974.18.3.487
  11. Harijanto, J., & Setiawan, J. L. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dan kebahagiaan pada mahasiswa perantau di Surabaya. Psychopreuneur Journal, 1(1).
  12. Jaapar, N. Z. H., & Azahari, R. H. (2011). Model keluarga bahagia menurut Islam. Jurnal Fiqh, 8, 25–44.
  13. Jarmitia, S., Sulistyani, A., Yulandari, N., Tatar, F. M., Santoso, H., Jarmitia, S., … Santoso, H. (2016). Hubungan antara dukungan sosial dengan kepercayaan diri pada penyandang disabilitas fisik di SLB Kota Banda Aceh, 1(April), 61–69.
  14. Krejcie, R. V, & Morgan, D. W. (1970). Determining sample size for research activities. Educational and Psychological Measurement, 30(3), 607–610. https://doi.org/10.1177/ 001316447003000308
  15. Lee, J., Koesker, G. F., & Sales, E. (2004). Social support buffering of acculturative stress: a study of mental health symptoms among Korean international students. International Journal of Intercultural Relations, 28(5), 399–414.
  16. Nashori, F. (2012). Dinamika universitas Islam: Pemikiran dan pengalaman mengelola kampus Islam. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
  17. O’Connor, E. (2005). Student well-being: A dimension of subjective well-being? http://www.acqol.com.au/uploads/theses/thesis-oconnor-e.pdf
  18. Pavot, W., & Diener, E. (2004). Findings on subjective well-being: Applications to public policy, clinical interventions, and education. In P. A. Linley & S. Joseph (Eds.), Positive psychology in practice (pp. 679–692). Hoboken, NJ: Wiley and Sons, Inc.
  19. Rohmad, & Pratisti, W. D. (2015). Dukungan sosial dan kesejahteraan subjektif mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Proceeding Seminar Nsional: “Selamatkan Generasi Bangsa Dengan Membentuk Karakter Berbasis Kearifan Lokal,” (iSBN: 978-602-71716-3-3), 219–227.
  20. Rufaedah, A. (2012). Hubungan antara self-construal dan subjective well-being pada etnis Jawa (Tesis). Depok: Universitas Indonesia.
  21. Sagiv, L., & Schwartz, S. H. (2000). Value priorities and subjective well-being: direct relations and congruity effects. European Journal of Social Psychology, 30(2), 177–198. https://doi.org/10.1002/(SICI)1099-0992(200003/04)30:2<177::AID-EJSP982>3.0.CO;2-Z
  22. Santrock, J. W. (2002). Life-span development. Jakarta: Erlangga.
  23. Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2012). Health psychology: Biopsychosocial interactions. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
  24. Ash-Shiddieqy, T. M. H. (1971). Al-Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
  25. Sugiyono. (2009). Metode penelitian bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
  26. Susilowati, T. G., & Hasanat, N. U. (2011). Pengaruh terapi menulis pengalaman emosional terhadap penurunan depresi pada mahasiswa tahun pertama. Jurnal Psikologi, 38(1), 92–107.
  27. Taylor, S. E. (2006). Health psychology. Los Angeles: McGraw-Hill Book Co.
  28. Utami, M. S. (2009). Keterlibatan dalam kegiatan dan kesejahteraan subjektif mahasiswa. Jurnal Psikologi, 36(2), 144–163.
  29. Utami, M. S. (2012). Religiusitas, koping religius, dan kesejahteraan subjektif. Jurnal Psikologi, 39(1), 46–66.
  30. Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The multidimensional scale of perceived social support. Journal of Personality Assessment, 52(1), 30–41. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa5201

Open Access Copyright (c) 2018 Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Faculty of Psychology and Health, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jl. Prof. Dr. HAMKA, Kampus III, Tambakaji Ngaliyan Semarang 50185 Central Java - Indonesia
website: fpk.walisongo.ac.id

 
Visitor Statistics
apps