Engaging audiences: A critical reflection on the Kaba Festival 2014-2024, West Sumatera

Authors

DOI:

https://doi.org/10.21580/icj.2025.10.1.25529

Keywords:

Communication strategy, Performing arts, Kaba Festival

Abstract

Effective communication is a key factor in the development of arts and culture, especially in traditional festivals involving community participation. This article explores the Kaba Festival organized by Nan Jombang Dance Company, founded by Indonesian dance maestro Ery Mefri. Using a critical reflection approach, the study analyzes communication dynamics in the festival by observing the participation and appreciation of artists, cultural figures, and academics. Findings show that participatory and community-based communication strategies enhance audience and participant engagement. Despite limited human resources, the festival successfully strengthens Nan Jombang’s reputation, evolving from modest beginnings into a nationally and internationally recognized cultural platform. Now entering its 40th year, Nan Jombang’s experience forms the basis for a strategic five-year plan (2025–2030) focused on cross-sector collaboration, digital media optimization, and training in cultural journalism. The study offers a model for building a sustainable, globally relevant art ecosystem while preserving local traditions.

*****

Komunikasi efektif menjadi salah satu kunci dalam pengembangan seni dan budaya, terutama dalam konteks festival tradisional yang melibatkan partisipasi elemen masyarakat. Artikel ini bertujuan mengeksplorasi penyelenggaraan Kaba Festival oleh Nan Jombang Dance Company, yang didirikan Maestro Tari Indonesia, Ery Mefri. Melalui pendekatan refleksi kritis, artikel ini menganalisis dinamika komunikasi dalam perjalanan Kaba Festival dengan meneliti partisipasi, dan apresiasi para seniman, sastrawan, budayawan hingga akademisi. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan strategi komunikasi partisipatif dan berbasis komunitas meningkatkan keterlibatan kehadiran peserta dan penonton. Efektivitas yang tinggi dengan keterbatasan human resource, telah mengantarkan Kaba Festival dalam posisi puncak eksistensi sebagai sebuah kegiatan seni menggerek nama Nan Jombang Dance; tumbuh dari keterbatasan dan terus berkembang tanpa batas. Nan Jombang berkembang sebagai platform kebudayaaan yang sangat diperhitungkan di kancah nasional dan internasional hingga berusia 40 tahun. Temuan ini menjadi dasar perumusan program strategis lima tahun (2025-2030) Kaba Festival yang mencakup penguatan kolaborasi lintas sektor, penggunaan media digital secara optimal dan pelatihan jurnalisme seni-budaya bagi pelaku seni dan jurnalis. Hasil penelitian bisa menjadi contoh dasar tumbuhnya ekosistem seni yang berkelanjutan dan relevan dengan dinamika global, sekaligus menjaga kekayaan tradisi lokal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ash, S. L., & Clayton, P. H. (2009). Generating, deepening, and documenting learning: The power of critical reflection in applied learning. Journal of Applied Learning in Higher Education, 1, 25–48. https://hdl.handle.net/1805/4579.

Andri-R.M., L. (2016). Seni pertunjukan tradisional di persimpangan zaman: Studi kasus kesenian Menak Koncer Sumowono Semarang. Humanika, 23(2), 25. https://doi.org/10.14710/humanika.v23i2.13642.

Bahardur, I. (2018). Kearifan lokal budaya Minangkabau dalam seni pertunjukkan tradisional Randai. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 7(2), 145. https://doi.org/10.26499/jentera.v7i2.932.

Bertens, K. (2002). Filsafat Barat, Inggris - Jerman. Gramedia Pustaka Utama.

Bisri, M. H. (2000). Pengelolan organisasi seni pertunjukan. Harmonia Journal of Arts Research and Education, 1(1), 1–6.

Brooks, E., Harris, C. R., & Clayton, P. H. (2010). Deepening applied learning: An enhanced case study approach using critical reflection. Journal of Applied Learning in Higher Education, 02(Fall), 55–74. https://doi.org/10.57186/jalhe_2010_v2a4p55-76.

Carlson, M. (2014). Theatre: A very short introduction.

Chatra, A., Komang Ayu, H. A., Ningsi., Rusliyadi, M., Zaenurrosyid, Nirwana, I., & Abadi, A. (2023). Metode penelitian kualitatif: Panduan praktis untuk analisis data. Sonpedia Publishing Indonesia.

Creswell, J. W. (2013). Qualitative inquiry & research design. Sage.

Dinata, A. (2022). Lewat “Sihir” tari kelas dunia, tari Nan Jombang menjajal Benua Amerika. Gatra Magazine.

Ediwar., Minawati, R., Yulika, F., Hanefi, M. P. (2017). Musik tradisional Minangkabau.

Elfina, E., Hermawati, H., Gustia, A. Y., Yazan, S., & Khusairi, A. (2022). Motif penggunaan aplikasi tik tok oleh siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Kota Pariaman. Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 13(2), 230–242.

Eriandi. (2023). No Title. Singgalang Daily. https://www.hariansinggalang.co.id/berita/148289/koreografer-ery-mefri-terima-the-cultural-heritage-of-indonesia-award-2023.

Fajria, R., & Fitrisia, A. (2024). Tinjauan literatur falsafah adat Minangkabau: Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Journal of Education Research, 5(2), 1811–1816. https://doi.org/10.37985/jer.v5i2.994.

Feldman, T. (n.d.). An introduction to digital media.

Flew, T. (2013). New media: An introduction. 1–8.

Habermas, J. (1968). Knowledge and human interests. The MIT Press.

Habermas, J. (1985). The theory of communicative action. Beacon Press.

Hall, P. (2014). Rules for effective communication. 2018. http://www.dummies.com/how-to/content/rules-for-effective-communication.html.

Haryono, S. (2005). Penerapan management seni pertunjukan pada Teater Koma. Harmonia, 6(3), 1–9.

Hasriel, C. (2023). Ensiklopedia tokoh 1001 orang Minang (I, p. 25000). UMSB Press.

Ichwan, M. N., Amin, F., Khusairi, A., & Andrian, B. (2024). Digitalization and the shifting religious literature of Indonesian Muslims in the era of Society 5.0. Islamic Communication Journal, 9(2), 245–265.

Junaedi, F., & Sukmono, F. G. (2019). Komunikasi dalam media digital. Buku Litera Yogyakarta.

Katuuk, O., Mewengkang, N., & Kalesaran, E. R. (2016). Peran komunikasi organisasi dalam meningkatkan eksistensi Sanggar Seni Vox Angelica. Acta Diurna, 5(5), 1–10.https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/13546.

Keyton, J. (2011). Communication and organizational culture: A key to understanding work experiences. Sage.

Khairiyah, N., & Abdillah, A. (2023). Peradaban Islam Nusantara mewarnai corak keislaman di Asia Tenggara. Alhamra, 4(2), 157–169. https://doi.org/10.30595/ajsi.v4i2.18572.

Khusairi, A. (2021). Islam kontemporer. In Rasail Media (Vol. 44, Issue 1). Rasail Semarang.

Khusairi, A., & Dianto, I. (2024). Ruang percakapan digital sebagai limbah informasi: Analisis terhadap pengalaman di media WhatsApp group. Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Dakwah, 2 (2), 174–201. Retrieved from https://jurnal.uinsyahada.ac.id/index.php/ittishol/article/view/13796.

Kurniawan, D. (2018). Komunikasi model Laswell dan stimulus organisme respon. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(I), 60–68.

Lasswell, H. D. (1948). The structure and function of communication in society. The Communication of Ideas, 1948, 37–52. http://www.dhpescu.org/media/elip/The structure and function of.pdf.

Lasswell, H. D. (1971). The process and effects of mass communication. University of Illinois Press.

Makmur, H. (2023). Salam tubuh pada bumi, perjalanan 40 tahun karya Ery Mefri (p. 120). Rumahkayu.

McQuail, D. (2020). McQuail’s mass communication Theory, 6th edition. Denis McQuail Contents. 148.

Media Koentji. (2020, May 29). Jurgen Habermas: Teori kritis dalam paradigma komunikasi [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=QMF1l1DwBmg.

Moleong, L. (2016). Metodologi penelitian kualitatif (edisi revisi). In Rosdakarya. https://repository.radenfatah.ac.id/19077/3/3.pdf.

Muliati, R., Udasmoro, D. W., & Murgiyanto, S. (2019). Tubuh yang terbelah: Analisis wacana tubuh jender dalam tari kontemporer Ery Mefri rantau berbisik dan Hartati serpihan jejak tubuh. UGM.

Mulyana, D. (2010). Komunikasi efektif. Rosdjakarya.

Mulyana, D. (2012). Culture and communication. PT Remaja Rosdakarya.

Murgiyanto, S. (2013). Bridging the gap through dance: Taiwan and Indonesia. In Identity and diversity (p. 17). Routledge.

Mustafa, S. E., & Hamzah, A. (2010). Media sosial: Tinjauan terhadap laman jaringan sosial dalam talian tempatan. Jurnal Pengajian Media Malaysia, 12(2), 37–52. Retrieved from https://jpmm.um.edu.my/index.php/JPMM/article/view/32615/13636.

Nasir, M. (2020). Peredaran opium di Minangkabau abad ke-19. Khazanah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 10(2), 227–242. https://doi.org/10.15548/khazanah.v10i2.338.

Prasetya, H. B. (2017). Buku hanggar (pp. 1–221).

Rachmad, Y. E. (2024, August 8). From emotional triggers to social media algorithms. https://doi.org/10.17605/OSF.IO/DS3A.

Raditya, M. H. B. (2021). Revealing cultural representation in Indonesian contemporary dance. In Stephanie Burridge (Ed.), The Routledge companion to dance in Asia and the Pacific (p. 246). Routledge.

Safitri, B., & Mujahid, N. S. (2024). Komunikasi efektif dalam organisasi. Cendekia Inovatif dan Berbudaya, 1(3), 309–316. https://doi.org/10.59996/cendib.v1i3.318.

Sari, D. P. (2024). Unsur negara, adat, dan agama melalui prinsip 'adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah' di Minangkabau. Dialog, 1(47), 77–92. https://doi.org/10.47655/dialog.v47i1.922.

Sasmita, W., & Edlina, R. (2024). Strategi komunikasi pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Dharmasraya dalam mempromosikan Festival Pamalayu. JKOMDIS: Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial, 4(1), 140–147. https://doi.org/10.47233/jkomdis.v4i1.1489.

Saxena, A. (2023). Reflection and reflective practice in higher education educators. McGill University (Canada).

Schechner, R. (2020). Performance studies: An introduction. Routledge.

Sinaga, T. (2018). Gondang: Jurnal Seni dan budaya dasar-dasar teknik bernyanyi opera. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 2(2), 79–89. https://doi.org/10.24114/gondang.v2i2.11284.

Tolar, M. H., & Gott, T. (2012). What’s the DEAL? Program-level examination of reflection design. Journal of Applied Learning in Higher Education, 04(Fall), 3–20. https://doi.org/10.57186/jalhe_2012_v4a1p3-20.

Turistiati, A.T., MIRHRM., & Andhita, P. R. (2021). Komunikasi antarbudaya: Panduan komunikasi efektif antar manusia berbeda budaya. Zahira Publisher.

Utami, F. G. N. (2018). Tata kelola seni pertunjukan. ISI Press, 67. http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3231.

Vida, A. N., & Bisri, M. H. (2020). Manajemen seni pertunjukan Solo International Performing Arts (SIPA) oleh komunitas SIPA di Surakarta. Jurnal Seni Tari, 9(2), 105–115. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst/article/view/40315.

Wibowo, N. C. H. (2017). Pengembangan manejemen penyiaran Walisongo TV. Islamic Communication Journal, 02(1), 1–18. https://doi.org/10.21580/icj.2017.2.1.2097.

Widyasari, N. P., & Yuwanti, S. (2022). Strategi komunikasi pada pelestarian kesenian tradisional Srandul. Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata Dan Perhotelan, 1(3), 348–353. https://doi.org/10.55606/jempper.v1i3.732.

Wildan, M. (2016). Ery Mefri. Yayasan Kelola. https://kelola.or.id/database-seniman/ery-mefri/

Wimra, Z. (2022). Kearifan Sato Sakaki dalam Randai: Interlegalitas dalil hukum syar‘i dan pemajuan kebudayaan nasional [Doctoral Dissertation, UIN Sunan Kalijaga]. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52020/.

Yuliyanto, E., Hidayah, F. F., Istyastono, E. P., & Wijoyo, Y. (2018). Analisis refleksi pada pembelajaran: Review research. Seminar Nasional Edusaintek, 30–36. Retrieved from https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/4077.

Zamzami, & Sahana, W. (2021). Strategi komunikasi organisasi. Journal Educational Research and Social Studies, 2 (1), 25–37. Retrieved from https://pusdikra-publishing.com/index.php/jrss/article/view/102/86.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Khusairi, A., & Nurhayati, M. (2025). Engaging audiences: A critical reflection on the Kaba Festival 2014-2024, West Sumatera. Islamic Communication Journal, 10(1), 145–162. https://doi.org/10.21580/icj.2025.10.1.25529

Issue

Section

Articles

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.