BABY SMOKER: PERILAKU KONSUMSI ROKOK PADA ANAK DAN STRATEGI DAKWAHNYA

Hasyim Hasanah*  -  IAIN Walisongo, Semarang

(*) Corresponding Author
Anak merokok merupakan fenomena yang dianggap wajar oleh sebagian besar orang tua. Anak merokok dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor, diantaranya faktor yang ber­sifat internal maupun eksternal, baik karena watak ke­biasa­an, maupun pengaruh dari lingkungan khususnya media massa. Pada beberapa kasus anak merokok memiliki dampak negative dalam perkembangan kehidupannya diantaranya efek berupa sakit fisik maupun psikologis, dan perilaku malasuai. Kondisi ini perlu diminimalisir agar perilaku merokok anak dapat di­mini­ma­li­sir. Salah satu upaya yang diduga dapat dilakukan untuk mengurangi peningkatan perilaku merokok adalah dengan upaya dakwah Islam dengan mengoptimalkan bentuk kegiatan dakwah yaitu irsyad, tabligh, tadbir, dan tathwir.

Keywords: baby smoker; rokok; strategi dakwah

  1. Aris dalam Siti Wahyuningsih, Bebaskan Indonesia dari Baby Smoker, Solo: Kementerian Kesehatan Kota Solo, 2012.
  2. Atmarita, “Nutrition Problems in Indonesia”, The article for An Integrated International Seminar and Workshop on Lifestyle-Related Diseases, Gajah Mada University, 19-20 March, 2005
  3. Data Komnas Perlindungan Anak, lihat dalam http://www.tribunnews. com/2012/03/15/komnas-perlindungan-anak-desak-rpp-tembakau-disahkan, diakses Selasa, 19 Pebruari 2013
  4. Enjang As, dkk. Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Bandung: Widyapadjajaran, 2009
  5. FJ. Monks, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: UGM Press, 2006
  6. live is grace | Bahaya Merokok Bagi Kesehatan, Lihat dalam http://w3nny. student.umm.ac.id/2010/02/04/bahaya-merokok-bagi-kesehatan/, diakses 25 Pebruari 2013
  7. Martini, Santi. Muji Sulistiowati. The Determinants of Smoking Behavior among Teenagers in East Java Province, Indonesia: Health, Nutrition and Population (HNP) Discussion Paper Economics of Tobacco Control Paper No. 32. HNP, the World Bank, TFI WHO. December 2005. Lihat dalam www.worldbank.org/hnp and www. worldbank.org/tobacco, diakses 23 Pebruari 2013
  8. Muliarta, “jangan kaget 1.2 juta anak Indonesia perokok aktif”, lihat dalam http://www.citizenjurnalism.com/hot-topics/daily-snapshot/jangan-kaget-12-juta-anak-indonesia-perokok-aktif/, diakses Selasa, 19 Pebruari 2013.
  9. Mundir Suparta, dkk. (ed.), Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2011
  10. Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI, “Laporan Global Adult Tobacco Survey (GATS),” Kementerian Kesehatan RI, 2012
  11. Tjandra Y Aditama. Masalah Merokok dan Penanggulangannya. Yayasan Penerbiyan IDI bekerjasama dengan PDPI dan LM3. Jakarta, 2001
  12. U.S. Department of Health and Human S ervices. Reducing Tobacco Use: A Report of the Surgeon General-Rxecutive Summary. Atlanta, Georgia: U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Office on Smoking and Health, 2000
  13. UHAMKA, Komnas P Anak. Dampak Keterpajanan Iklan Promosi dan Sponsor Rokok terhadap Kognisi, Afeksi dan Perilaku Merokok Anak. Jakarta, 2007.
  14. Vibrant Life. How to Stop Smoking for Life. Vibrant Life: Special Issue no date, hlm.6. www.vibrantlife.com, diakses 25 Pebruari 2013.

Publisher:
Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak)
LP2M, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Central Java, Indonesia


Sawwa Visitor Statistics
 
apps