Universitas Islam Negeri Raden Intan, Lampung - Indonesia
TASAWUF WUJŪDIYYAT: Tinjauan Ulang Polemik Penyesatan Hamzah Fansūrī oleh Shaykh Nūr al-Dīn al-Ranīrī
Abstract: This paper aims to revisit the polemic between Hamzah Fansūrī and Shaykh and Nūr al-Dīn al-Ranīrī about the apostasy of Wujūdiyyat Mysticism of Hamzah Fansūrī expressed by Nūr al-Dīn al-Ranīrī. This polemic of Wujūdiyyat and Waḥdat al-Wujūd in other term was not only interesting in its time. It is also relevant until now. Recent studies with a variety of disciplines have been working dozens of pieces on this problem. Based on research by using a set of research methods, it is found that the allegations filed by Shaykh Nūr al-Dīn al-Ranīrī against Hamzah Fansūrī are not proven. This shows that categorizing Hamzah Fansuri and his understanding as apostates is a misleading accusation.
Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk meninjau kembali polemik antara Hamzah Fansūrī Syekh dan Nūr al-Din al-Ranīrī tentang kesesatan tasawuf Wujūdiyyat Hamzah Fansūrī yang diungkapkan oleh Nūr al-Din al-Ranīrī. Polemik tentang Wujūdiyyat dan Waḥdat al-Wujūd dalam berbagai term tidak hanya menarik pada masanya, namun juga relevan sampai sekarang. Penelitian sebelumnya dengan berbagai disiplin ilmu telah menghasilkan puluhan karya tentang masalah ini. Berdasarkan hasil kajian dengan menggunakan seperangkat metode penelitian, ditemukan bahwa tuduhan yang diajukan oleh Shaykh Nūr al-Din al-Ranīrī terhadap Hamzah Fansūrī tidak terbukti. Hal ini menunjukkan bahwa mengkategorikan Hamzah Fansūrī dan pemahamannya sebagai murtad adalah tuduhan yang menyesatkan.Keywords: Aceh; tasawuf wujūdiyyat; Hamzah Fansūrī; Nūr al-Dīn al-Ranīrī
- Agmasari, Silvita. “Temuan Ahli Antropologi di Balik Mantra Misterius dari Barus.” National Geographic Indonesia, 2017. http://nationalgeographic. grid.id/read/13309094/temuan-ahli-antropologi-di-balik-mantra-misterius-dari-barus.
- Ahmad, Zakaria. Sekitar Kerajaan Atjeh dalam Tahun 1520-1675. Medan: Monora, 1972.
- al-Attas, Syed Muhammad Naquib. “Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh.” Thesis, McGill University, Montreal, 1962.
- ———. Tasawwuf al-Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970.
- ———. The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970.
- Anshori, M. Afif. Tasawuf Falsafi, Syaikh Hamzah Fansuri. Yogyakarta: Gelombang Pasang, 2004.
- Arif, Abdulllah. “Syaikh Nūr al-Dīn al-Ranīrī Ulama/Politikus Abad XVII.” dalam Tokoh-tokoh Sastra Melayu Klasik, terj. Muhammad Daud Moham¬mad. Kuala Lumpur: Dewan bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, 1987.
- Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. 4th ed. Bandung: Mizan, 1998.
- Barwise, J. M., and N. J. White. A Traveller’s History of Southeast Asia. New York: Interlink Books, 2002.
- Braginsky. Tasawuf dan Sastra Melayu. Jakarta: RUL, 1993.
- Daudy, Ahmad. Allah dan Manusia dalam Konsepsi Syeikh Nuruddin Ar-Raniry. Jakarta: Rajawali Press, 1983.
- ———. Syaikh Nūr al-Dīn al-Ranīri. Jakarta: Bulan Bintang, 1978.
- Djajadiningrat, R. Housen. Kesultanan Aceh: Suatu Pembahasan tentang Sejarah Kesultanan Aceh Berdasarkan Bahan-bahan yang Terdapat dalam Karya Melayu. ed. Teuku Hamid. Banda Aceh: Depdikbud & Proyek Pengembangan Permesiuman Daerah Iistimewa Aceh, 1982.
- Doorenbos, J. De Geschriften van Hamzah Pansoeri. Leiden: N.V. v.h. Batlejee dan Tremptra, 1933.
- Guillot, Claude. Lobu Tua: Sejarah Awal Barus. Edited by Daniel Perret. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2002.
- Hasan, Ahmad Rifa’i. Warisan Intelektual Islam Indonesia; Telaah atas Karya-karya Klasik. Bandung: Mizan, 1987.
- Hasymy, A. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. Bandung: Al-Ma’arif, 1993.
- ———. Syi’ah dan Ahlussunah Saling Berebut Pengaruh dan Kekuasaan Sejak Awal Sejarah Islam di Kepulauan Nusantara. Surabaya: Bina Ilmu, 1983.
- Lombard, Denys. Kerajaan Aceh: Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Jakarta: Kepustakan Populer Gramedia, 2006.
- Muthari, Abdul Hadi Wiji. Hamzah Fansuri: Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya. Bandung: Mizan, 1995.
- ———. Tasawuf yang Tertindas: Kajian Hermeneutik terhadap Karya-karya Hamzah Fansuri. Jakarta: Paramadina, 2001.
- al-Raniri, Nuruddin. Bustān al-Salāṭīn fī Dhikr al-Awwalīn wa ’l-Ākhirīn. ed. T. Iskandar. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1966.
- Ricklefs, M. C. A History of Modern Indonesia Since c. 1300. 2nd ed. Stanford: Stanford University Press, 1994.
- Said, Muhammad. Aceh Sepanjang Abad. Medan: PT. Percetakan dan Penerbitan Pustaka, 1981.
- Shihab, Alwi. Islam Sufistik: Islam Pertama dan Pengaruhnya hingga Kini di Indonesia. Bandung: Mizan, 2001.
- Simanungkalit, Edward. “Barus: Kota Prasejarah Nusantara.” Majalah Kirana. Surabaya, 2008.
- Simuh. Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsito. Jakarta: UI Press, 1988.
- al-Taftazānī, Abū al-Wafā’ al-Ghunaimī. Madkhal Ilā 'l-Taṣawwuf al-Islāmī. Kairo: Dār al-Thaqāfah, 1983.
- Tim Penyusun Kamus. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud & Balai Pustaka, 1980.
- al-Ṭusi, Abū Nāṣir. Al-Luma’. Kairo: Dār al-Kutub al-Ḥadīthāt, 1960.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.