DASAR NEGARA DAN TAQIYYAH POLITIK PKS

Abu Rokhmad*  -  State Institute for Islamic Studies (IAIN) Walisongo, Semarang

(*) Corresponding Author

This article studied about the relationship between Partai Keadilan Sejahtera (PKS/the Prosperous Justice Party) and Pancasila as the state’s philosophy. PKS didn’t have the experience of the struggle of Indonesian independence and the difficult period of the Pancasila formulation. PKS was born after Pancasila convinced as the national agreement. The political attitude of PKS to Pancasila as the state’s philosophy is still indistinct. PKS viewed as political party that hide their truly intent: between receiving Pancasila and implementing islamic shari’ah. The aspiration of implementing islamic shari’ah has been concealing in vision and mission as well as in the heart of PKS’s cadres. The aspiration will be done by peaceful and constitutional ways.

Keywords: Pancasila; dasar negara; PKS; taqiyyah politik

  1. Ahmad, Saidiman, “Peran Ganda Politik Demokratis Masyumi Masa Orde Lama, ” dalam Jurnal Ulumul Qur’an, No. 01/XXI/2012.
  2. ‘Ali, As’ad Said, “Tinjauan Yuridis terhadap Sarana Hukum sebagai Pengaman Ideologi dan Dasar Negara, ” dalam Upacara Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa, Semarang: Undip, 2012.
  3. Ananta Aris, Evi NA, Leo Suryadinata, Emerging Democracy in Indonesia, Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2005.
  4. Anshari, Endang Saifudin, Piagam Jakarta 22 Juni 1945, Jakarta: 1983.
  5. Damanik, ‘Ali Said, Fenomena Partai Keadilan: Transformasi 20 Tahun Gerakan Tarbiyah di Indonesia, Jakarta: Teraju, 2002.
  6. Effendy, Bahtiar, Islam dan Negara: Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia, Jakarta: Paramadina, 1998.
  7. Haidar, M. ‘Ali, Nahdatul Ulama dan Islam di Indonesia: Pendekatan Fikih dalam Politik, Jakarta: Gramedia, 1998.
  8. Hapsin, Abu, “Peran Tokoh Agama/Lembaga Keagamaan dalam Menciptakan Kerukunan Kehidupan Keagamaan yang Harmonis, ” bahan diskusi pada Halaqah Ulama Peran Lembaga Keagamaan dalam Pelayanan Umat, MUI Jawa Tengah, 21 September 2012.
  9. Harun, Lukman, Muhammadiyah dan Asas Pancasila, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986.
  10. Hizbut Tahrir Indonesia, Selamatkan Indonesia dengan Syariah, Jakarta: HTI Press, 2006.
  11. Latif, Yudi, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011.
  12. Ma’arif, Ahmad Syafi’i, “Saat Pancasila Tak Lagi Bertaji, ” Kompas, 10 April 2012.
  13. Ma’arif, Ahmad Syafi’i, Islam dan Masalah Kenegaraan: Studi tentang Percaturan dalam Konstituante, Jakarta: LP3ES, 1985.
  14. Machmudi, Yon, Islamising Indonesia; The Rise of Jemaah Tarbiyah and The Prosperous Justice Party (PKS), thesis, Australia: ANU EPress, 2006.
  15. Mas’udi, Masdar Farid, “Dulu P-4, kini 4-P, ” Kompas, 5 April 2012.
  16. Mbai, Ansyad, “Dialog Publik Radikalisme, Terorisme dan Deradikalisasi Paham Radikal”, diselenggarakan MUI Jawa Tengah, 3 Desember 2011.
  17. MPP PKS, Platform Kebijakan Pembangunan Partai Keadilan Sejahtera, Jakarta, 2007.
  18. Muhtadi, Burhanuddin, Dilema PKS: Suara dan Syariah, Jakarta: KPG, 2012.
  19. Mujani, Saiful, Muslim Demokrat: Islam, Budaya Demokrasi dan Partisipasi Politik di Indonesia Pasca-Orde Baru, Jakarta: Gramedia, 2007.
  20. PBNU, “Negara Menurut Ahlussunnah wal Jama’ah, ” dalam Materi Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta: PBNU, 2012.
  21. Pranowo, M. Bambang, “Islam dan Pancasila: Dinamika Politik Islam di Indonesia, ” dalam Jurnal Ulumul Qur’an, Vol. III, No. 1, Th. 1992.
  22. Prihatmoko, Joko J., Pemilu 2004 dan Konsolidasi Demokrasi, Semarang: LP2I Semarang, 2004.
  23. Rachman, Budhy Munawar, Reorientasi Pembaruan Islam: Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme, Paradigma Baru Islam di Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2010.
  24. Rahardjo, Dawam, ”Kata Pengantar” dalam Budhy Munawar-Rachman, Reorientasi Pembaruan Islam: Sekularisme, Liberalisme dan Pluralisme, Paradigma Baru Islam di Indonesia, Jakarta: Paramadina, 2010.
  25. Rahmat, M. Imdadun, Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen, Yogyakarta: LKiS, 2008.
  26. Ridho, Abu, Saat Dakwah Memasuki Wilayah Politik, Bandung: Syamil, 2003.
  27. Salim, Arskal, Challenging The Secular State: The Islamization of Law in Modern Indonesia, USA: University of Hawai, 2008.
  28. Salim, Arskal dan Azyumardi Azra, “Introduction: The State and Shari’a in the Perspective of Indonesian Legal Politics, ” dalam Sharia and Politics in Modern Indonesia, Arskal Salim and Azyumardi Azra (ed.), Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2003.
  29. Sastrapratedja, M., Lima Gagasan yang Dapat Mengubah Indonesia, Jakarta: Pusat Kajian Filsafat dan Pancasila, 2013.
  30. Shihab, Quraish, Sunnah-Syi’ah Bergandengan Tangan, Mungkinkah?, Jakarta: Lentera Hati, 2007.
  31. Shihab, Najwa dan Yanuar Nugroho, “The Ties that Bind: Law, Islamisation and Indonesia’s Prosperous Justice Party (PKS), ” dalam Australian Journal of Asian Law, Vol. 10, No. 2, Dec. 2008.
  32. Sjadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: UIPress, 1993.
  33. Syamsuddin, M. Din, Islam dan Politik di Era Orde Baru, Jakarta: Logos, 2001.
  34. Tim Ahlul Bait Indonesia (ABI), Buku Putih Mazhab Syi’ah: Menurut Para Ulamanya yang Muktabar, Jakarta: DPP ABI, 2012.
  35. Wahid, Abdurrahman (ed.), Ilusi Negara Islam: Ekpansi Gerakan Islam Trans¬nasional di Indonesia, Jakarta: Wahid Institut, 2009.
  36. Woodward, Mark, Ali Amin, Inaya Rohmaniyah, Chris Lundry, A New Cultural Path for Indonesia’s Islamist PKS, USA: CSC Arizona State University, 2011.

Open Access Copyright (c) 2014 Abu Rokhmad
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Institute for Research and Community Services (LP2M)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Rectorate Building, 3rd Floor
Jl. Prof. Hamka - Kampus 3, Tambakaji Ngaliyan 50185, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: walisongo@walisongo.ac.id

 

 
apps