Urgensi Pendidikan Karakter dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Perilaku Seksual Pra Nikah Remaja

Suwarno Suwarno*  -  Widyaiswara Madya Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Jawa Tengah, Indonesia

(*) Corresponding Author
The adolescent courtship and sexual behavior, and also gender-based violence against children continue to be a national concern because the condition is quite alarming. Surveys conducted by the Komisi Perlindungan Anak Indonesia/KPAI (Indonesian Child Protection Commission) and the Ministry of Health in 2013 mentions Indonesia 62.7% of adolescents have had sex outside of marriage, and 20% of the 94.270 women aged adolescents in Indonesia had become pregnant out of wedlock, and 21% of them had an abortion. This condition has been increasing vulnerability to various kind of health hazards especially related to reproductive and sexual health, including the growing threat of HIV/AIDS. This study aims to find out how dating and sexual behavior of adolescents in Central Java, and how to handle it. Using a survey method of 10,160 adolescents in Central Java in 2012-2016, the study found that in general, (an average of 67.2%) of adolescents declared that they were dating. While the form of expression of affection towards his courtship is done in various ways, including; holding hands (average 83.4%), lip kisses (average 20%), feeling / stimulating (average 6.7%), and even many have had sex outside of marriage (average 3.3%). If not done prevention and control efforts, it will have a long impact on the nation's resilience. This study recommends the importance of character education in the prevention and control of adolescent’s courtship and sexual behavior.

Keywords: adolescent’s courtship: sexual behavior; character education; prevention

  1. A., Doni Koesoema. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007.
  2. Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (ESQ) Berdasarkan Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga, 2001.
  3. Anesia-C.P., Finda, dan Hari Basuki Notobroto. “Faktor yang Memengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Remaja yang Bertunangan.” Jurnal Biometrika dan Kependudukan 2, no. 2 (2013): 140–47. http://210.57.222.46/index.php/JBK/article/view/1132.
  4. Borba, Michele. Membangun Kecerdasan Moral: Tujuh Kebajikan Utama Agar Anak Bermoral Tinggi. Terj. Lina Jusuf. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
  5. Daradjat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
  6. Giri, Made Kurnia Widiastuti. “Pendidikan Seks Berbasis Karakter sebagai Upaya Menekan Kasus Aborsi di Kalangan Pelajar.” dalam Prosiding Seminar Nasional MIPA, 2013.
  7. Glasier, Anna, A Metin Gulmezoglu, George P Schmid, Claudia Garcia Moreno, dan Paul F A Van Look. “Sexual and Reproductive Health: A Matter of Life and Death.” Lancet (London, England) 368, no. 9547 (2006): 1595–1607. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(06)69478-6.
  8. Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terj. Ridwan Max Sijabat. ed. 5. Jakarta: Erlangga, 2002.
  9. Kartono, Kartini. Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
  10. “KBBI Daring,” n.d. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/karakter.
  11. Lickona, Thomas. Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, Auckland: Bantam Books, 1991.
  12. Loew, Brittany J, dan Thompson. “Teens and Risky Sexual Behavior: What School Counselors Need to Know.” Menomonie, USA, 2011. http://www2.uwstout.edu/content/lib/thesis/2011/2011loew-thompsonb.pdf.
  13. al-Mighwar, Muhammad. Psikologi Remaja: Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Bandung: Pustaka Setia, 2006.
  14. Nurihsan, Achmad Juntika, dan Mubiar Agustin. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: Refika Aditama, 2011.
  15. Prihastuti, Riana, dan Titiek Soelistyowatie. “Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Pacaran Sehat dengan Perilaku Seks Bebas pada Remaja di SMA Kota Semarang.” Jurnal Dinamika Kebidanan 2, no. 2 (2012): 1–10. http://jurnal.abdihusada.ac.id/index.php/jurabdi/article/view/22.
  16. Rahyani, Komang Yuni, Adi Utarini, Siswanto Agus Wilopo, dan Mohammad Hakimi. “Perilaku Seks Pranikah Remaja.” Kesmas: National Public Health Journal 7, no. 4 (2012): 180–85. https://doi.org/10.21109/ kesmas.v7i4.53.
  17. Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja. 14th ed. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
  18. Utomo, Iwu Dwisetyani, dan Peter McDonald. “Adolescent Reproductive Health in Indonesia: Contested Values and Policy Inaction.” Studies in Family Planning 40, no. 2 (2009): 133–46.
  19. Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
  20. Zuchdi, Darmiyati. Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi. 3rd ed. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Open Access Copyright (c) 2018 Sawwa: Jurnal Studi Gender
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak)
LP2M, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Central Java, Indonesia


Sawwa Visitor Statistics
 
apps