Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang - Indonesia
FALSIFIKASI KARL POPPER DAN KEMUNGKINAN PENERAPANNYA DALAM KEILMUAN ISLAM
DOI: 10.21580/at.v6i2.720
Salah satu persoalan yang sama-sama dihadapi oleh keilmuan dalam tradisi Barat maupun Islam adalah masalah penentuan batasan kebenaran yang diusung oleh tradisi keilmuan yang dibangun. Metodologi seperti apakah yang digunakan oleh masing-masing tradisi dalam menentukan kebenaran ilmu atau pengetahuan yang dibangun. Persoalan ini dalam tradisi keilmuan Barat telah melahirkan berbagai diskursus sangat intens, sehingga telah memunculkan berbagai teori yang membicarakan batas-batas kebenaran ilmu pengetahuan, yang salah satunya adalah teori falsifikasi yang dikemukakan Karl Raymond Popper. Teori Popper ini menegaskan bahwa kebenaran proposisi suatu ilmu tidak ditentukan melalui uji verifikasi, tetapi upaya penyangkalan atas kebenarannya melalui berbagai percobaan yang sistematis. Semakin besar upaya untuk menyangkal suatu teori, dan jika teori itu ternyata terus mampu bertahan, maka semakin kokoh pula keberadaannya. Prinsip dalam teori falsifikasi Popper ini tampaknya sangat baik jika diterapkan dalam berbagai studi keilmuan di dalam Islam.
Keywords: falsifikasi; verifikasi; metodologi; studi Islam; teori kebenaran.