TELAAH BUKU ARGUMENTASI KESETARAAN GENDER PERSPEKTIF AL-QUR’AN KARYA NASARUDDIN UMAR
DOI:
https://doi.org/10.21580/sa.v12i2.1707Keywords:
gender relations, nature, nuture, al-Qur'an perspectiveAbstract
Nasarudin Umar is an Indonesian Muslim scholar who has concerns on the issue of gender relations. He contributes many reflective thoughts, including the book entitled Argumentasi Kesetaraan Gender Perspektif al-Qur’an. This research is motivated by his intellectual anxiety toward Qur'anic texts that are often used as a tool of legitimacy and justification by patriarchalism. This notion has gender biased and misogynous thought in which puts women as the second actor in ritual and social contexts. On the other hand, Nasarudin assumes that gender inequality does not come from the character of religion itself but it refers to the understanding of religious thought that has been influenced by social construction. In addition, he argues that there is still ambiguity of the Qur'an interpretation on whether gender is a nature or a dynamic nurture (social construction). To understand the authenticity of Qur'anic perspectives, Nasarudin conducted a research on the Qur'an verses that discuss male and female relationships by applying thematic analysis (called Tafsir Maudlui) with various approaches such as semantic-linguistic, normative-theological and socio-historical. The result showed that the Qur'an does not expressly support the two gender paradigms of either nature or nurture. It only accommodates certain elements within the two theories that are in line with the universal principles of Islam. Generally, the Qur'an recognizes the distinction between men and women but the distinction does not benefit one party while marginalizes the other. The distinction is needed precisely to support the harmonious and balanced, safe, and peaceful life and full of virtue.
_________________________________________________________
Nasarudin Umar adalah cendekiawan muslim Indonesia yang memiliki concern terhadap persoalan relasi gender. Ia banyak memberikan kontribusi pemikiran-pemikiran reflektif, diantaranya Buku Argumentasi Kesetaraan Gender Perspektif Alqur’an. Penelitian ini dilatarbelakangi kegelisahan intelektualnya karena teks-teks al-Qur’an sering dipakai sebagai alat legitimasi dan justifikasi paham patriarkhism yang bias gender dan sarat misoginis yang menempatkan perempuan sebagai the second dalam konteks ritual maupun sosial. Nasarudin berasumsi bahwa ketidakadilan gender bukanlah bersumber dari watak agama itu sendiri namun berasal dari pemahaman dan pemikiran keagamaan yang dipengaruhi oleh konstruksi social. Menurutnya, masih terjadi ambiguitas penafsiran al-Qur’an tentang apakah gender itu bersifat nature (kodrati) ataukah bersifat nuture (konstruksi social) yang dinamis. Untuk memahami autentisitas perspektif al-Qur’an, Nasarudin melakukan penelitian terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang membahas tetang relasi laki-laki dan perempuan dengan menggunakan analisis tematik (tafsir maudhui) dengan berbagai pendekatan seperti semantic-linguistik, normatif-teologis maupun sosio historis. Hasilnya, al-Qur’an tidak secara tegas menyatakan dukungan terhadap kedua paradigma gender baik nature maupun nurture. Al-Qur’an hanya mengakomodir unsur-unsur tertentu yang terdapat dalam dua teori yang sejalan dengan prinsip-prinsip universal Islam. Secara umum al-Qur’an mengakui adanya perbedaan (distinction) antara laki-laki dan perempuan tetapi perbedaan itu tidak menguntungkan salah satu pihak dan memarjinalkan pihak yang lain. Perbedaan itu diperlukan justru untuk mendukung obsesi al-Qur’an tentang kehidupan harmonis, seimbang, aman, tenteram serta penuh kebajikan.
Downloads
References
Engineer, Asghar Ali, Hak-hak Perempuan dalam Islam, terj. Farid Wajdi, Yogyakarta: LSPAA, 2000.
al-Farmawy, Abd. Al-Hay, Bidayah Fiy al-Tafsir al-Maudhu’i, Kairo: Hadrat al-Gharbiyah, 1977.
Fakih, Mansour, Analisis Gender dan Tranformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Fatimah Mernissi dan Riffat Hassan, Setara Di Hadapan Allah, Reflasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Tradisi Islam Pasca Patriarkhi, Yogyakarta: LSPPA Yayasan Prakarsa, 1995.
Fudhaili, Ahmad, Perempuan di Lembaran Suci, Kritik atas Hadis-hadis Shahih, Yogyakarta: Pilar Religia, 2005.
Harder, Nelly Van Doorn, Menimbang Tafsir Perempuan terhadap al-Qur’an, Yogyakarta: Percik, 2008.
Hidayatullah, Syarif, Teologi Feminisme Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
https://id.wikipedia.org/wiki/Nasaruddin_Umar didownload tanggal 03 Juni 2007.
Ilyas, Yunahar, Feminisme dalam Kajian Tafsir al-Qur’an Klasik dan Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Macdonald, Mandy, dkk, Gender dan Perubahan Organisasi: Menjembatani Kesenjangan Antara Kebijakan dan Praktek, terj. Omi Intan Naomi, Yogya¬karta: INSIST, 1999.
Mardety “Kritik Aminah Wadud dalam Tradisi Penafsiran al-Qur’an: Kajian Hermeneutika Feminisme dalam Jurnal Perempuan untuk Pencerahan dan Kesetaraan, Vol. 20 No. 1, Jakarta; Yayasan Jurnal Perempuan, 2015.
Muhammad, Hussein, Islam Agama Ramah Perempuan, Yogyakarta: LKiS, 2004).
Muhammad, Husein “Status Perempuan dalam Dunia Kontemporer Politik Islam; Tafsir al-Hurriyyah, al-Musawah, al-Karamah, dan al-Adalah” dalam Jurnal Perempuan untuk Pencerahan dan Kesetaraan, Vol. 19. No. 3, Yayasan Jurnal Perempuan, Jakarta, 2014.
Mulia, Siti Musdah, Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan, Bandung: Mizan, 2005.
Murata, Sachiko, The Tao of Islam, Kitab Rujukan tentang Relasi Gender dalam Kosmologi dan Teologi Islam, Bandung: Mizan, 2004.
Mustaqim, Abdul, Seri Disertasi Epistemologi Tafsir Kontemporer, Yogyakarta: LKiS, 2012.
________, Tafsir Feminis versus Tafsir Patriarkhis, Yogyakarta: Sabda Pesada, 2003.
Quraish Shihab, Muhammad, Kaidah Tafsir: Syarat,Ketentuan dan Aturan Yang Patut Anda Ketahui dalam Memahamni Ayat-ayat al-Qur’an, Tanggerang: Lentera Hati, 2013.
Quraish Shihab, Muhammad, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1993.
Umar, Nasaruddin, Argumentasi Kesetaraan Gender: Perspektif al-Qur’an Jakarta: Paramadina, 2001.
Wadud, Aminah, Qur’an Menurut Perempuan, Meluruskan Bias Gender dalam Tradisi Tafsir, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2001.
Wawan Gunawan (ed.), Wacana Fiqih Perempuan dalam Perspektif Muhammadiyah, Yogyakarta: Majelis Tarjih, 2005.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The copyright of the received article shall be assigned to the journal as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish the article in various forms (including reprints). The journal maintains the publishing rights to the published articles. Therefore, the author must submit a statement of the Copyright Transfer Agreement.*)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
In line with the license, authors and third parties (readers, researchers, and others) are allowed to share and adapt the material. In addition, the material must be given appropriate credit, provided with a link to the license, and indicated if changes were made. If authors remix, transform or build upon the material, authors must distribute their contributions under the same license as the original.
________
*) Authors whose articles are accepted for publication will receive confirmation via email and send a Copyright Transfer Agreement.