KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF PEMBERITAAN MEDIA

Hasyim Hasanah*  -  IAIN Walisongo, Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author
Informasi yang disajikan media secara nyata mampu mengkonstruksi relasi gender di masyarakat. Pemberitaan media bukan sekadar memberitakan peristiwa kekerasan. Ada ke­cenderungan media melakukan konstruksi realitas atas tindak kekerasan yang dialami masyarakat, khususnya perempuan dan anak. Secara kualitatif, proses konstruksi realitas sosial ke­kerasan mempengaruhi citra publik khususnya di kalangan keluarga, masyarakat, elit maupun akademisi untuk segera memberikan informasi tindak kekerasan, faktor penyebab serta dampak kekerasan. Selanjutnya, proses ini dapat mem­pe­ngaruhi kebijakan dan strategi penyelesaian tindak kekerasan khususnya terhadap perempuan dan anak. Meski media ber­sikap netral ternyata fakta yang ditampilkan dalam pem-beritaan mengkonstruksi perempuan dan anak menjadi korban tindak kekerasan, sehingga muncul dinamika psiko-sosiologis tertentu. Opini dan peran media yang dirasa cukup besar dalam mengkonstruksi realitas secara sosial belum mampu meberikan kontribusi yang optimal terhadap penye­lesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Keywords: kekerasan terhadap perempuan dan anak; rumah tangga; pemberitaan media

  1. Assegaf, Djafar, Jurnalistik Masa Kini, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.
  2. Aziz, Aina Rumiati, “Perempuan Korban di Ranah Domestik” dalam http://www.indonesia.com., 2002, diakses 28 Pebruari 2013.
  3. Candrakirana, Kemala, “Hentikan Kekerasan dalam Rumah Tangga”, 2005. lihat dalam www.pontianakpost.com., diakses17 Januari 2013.
  4. Carwoto, “Mengungkap dan Mengeliminiasi Kekerasan terhadap Isteri’, dalam Penggugat, Yogyakarta: Harmoni, Rifka Anisa, 2000.
  5. Definisi leksikal, lihat dalam http://www.wordreference. com/definition/ pictorial. Diakses tanggal 26 Pebruari 2013.
  6. Djannah, Fathul, Kekerasan terhadap Istri, Yogyakarta: LKIS, 2002.
  7. Eco, Humberto, Analisis Teks Media, (terj), Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
  8. Effendy, Onong Uchyana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Cutra Aditya Bakti, PT., 2000.
  9. Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LkiS, 2001.
  10. Hall, Stuart dalam Juliastuti, Nuraini, “Representasi”, dalam, http://www.kunci. or.id/esai/nws/04/ representasi.html. diakses 27 Pebruari 2013
  11. Halliday. M.A.K. dan Ruqaiya Hasan, Bahasa, Konteks, dan Teks, Aspek-Aspek bahasan dalam Pandangan Semiotik Sosial, Yogyakarta: Gadjahmada University Press, 1994.
  12. http://www.sekitarkita.com, diakses 24 Pebruari 2013
  13. http://www.sekitarkita.com/artikekerasan-perempuan-anak.2004.1.html, diakses 15 Januari 2013.
  14. Ispandriano, Lukas S. dkk, Media-militer-Politik: Crisis Communication, Yogyakarta: Galang, 2002.
  15. Juliastuti, Nuraini, “Representasi”, dalam, http://www.kunci.or.id/esai/ nws/04/ representasi.html
  16. Kekerasan terhadap Perempuan Bentuk Sebuah Patriarki, 15 Januari 2013, Lihat dalam http://www.sekitarkita.com
  17. KP2K Klaten dan LKTS (Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial) – Boyolali “Survey tentang Kekerasan terhadap Perempuan dan Perilaku Seksual terhadap Siswa SMA di Klaten”, 7 Januari 2011.
  18. Kuntoro, Suharso Bayu S.Ag, “Penanggulangan Korupsi dalam Perspektif Hindu”, 2006.
  19. Lippman, Walter, Public Opinion with New Introduction, (terj) S. Maimoen, Jakarta: Yayasasan Obor,1999.
  20. Littlejohn, Stephen W, Theories of Human Communication, Washington: Wadsworth Publishing Company, 1996.
  21. Luhulima, Archi Sudiarti, Bahan Ajar tentang Hak Perempuan: UU No 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konversi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007.
  22. Media Literacy, lihat dalam http://wneo.org/media/glossary.html., diakses 28 Pebruari 2013.
  23. Muladi, Hak Asasi Manusia, Politik dan Sistem Peradilan Pidana, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 1997.
  24. Pengertian representasi, lihat dalam http://www.merriam-webster.com/ dictionary/representation.html. diakses 26 Pebruari 2013.
  25. Pulitzer, Josept, Sciend and Communication, (terj), Bandung: Citra Aditya Bakti, 2001.
  26. Purwandari, Kristi E., Kekerasan terhadap Perempuan: Tinjauan Psikologis Feminis, dalam Pemahaman Bentuk-bentuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya, Editor Archie., 2002.
  27. Raharja, Endang, “Kekerasan Perempuan dan Anak” dalam http://www. terangdunia.com, 2005, diakses 25 Januari 2013.
  28. Rakhmad, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Rosdakarya, 2001.
  29. “Representasi Isi Media”, lihat dalam http://www.mediaknowall.com/ representation.html. diakses tanggal 2 Maret 2013
  30. Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
  31. Sudibyo, Agus, Politik Media dan Pertarungan Wacana, Yogyakarta: LKiS, 2001.
  32. Sukerti, Ni Nyoman, “Kekerasan terhadap Perempuan dalam Rumah Tangga: Kajian dari Perspektif Hukum dan Gender (Studi Kasus di Kota Denpasar)”, tesis, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, 2005.
  33. Wright, Charles R,. Sosiologi Komunikasi Massa, Eds. Jalaluddin Rakhmat, Bandung: Remadja Karya 1988.
  34. Zoest, Aart Van, Pengantar Analisis Wacana, Semiotik dan Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Publisher:
Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak)
LP2M, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Central Java, Indonesia


Sawwa Visitor Statistics
 
apps