PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU TERHADAP PEMILIHAN PONPES SEBAGAI TEMPAT PENDIDIKAN BAGI ANAK

Yuli Nurkhasanah*  -  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena menarik yang terjadi di Pondok Ngruki Surakarta. Maraknya pemberitaan berbagai media massa tentang Pondok Ngruki yang dikaitkan oleh berbagai aksi teror di Indonesia dan berujung pada terbentuknya asumsi negatif publik bahwa Pondok Ngruki merupakan sarang teroris, tidak menyurutkan para orang tua untuk tetap menyekolahkan anaknya di pondok ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persepsi dan motivasi para orang tua terhadap pemilihan Pondok Ngruki sebagai tempat pen­didikan anak di tengah asumsi publik tentang Pondok Ngruki dan Issu terorisme. Penelitian kuali­tatif ini menggunakan teknik analisis des­kriptif, dan teknik pemerolehan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis menyebutkan bahwa persepsi para orang tua terhadap asumsi dan pemberitaan berbagai media umum tentang Pondok Ngruki dan Issu terorisme yang terjadi di Indonesia adalah negatif, hal itu disebabkan oleh hasil persepsional mereka yang dibentuk media berbanding terbalik dengan hasil persepsional atau penginderaan mereka secara langsung. Proses Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan-kegiatan di asrama berjalan normal dan wajar, sebagaimana yang terjadi di pesantren-pesantren lain. Motivasi terkuat para orang tua untuk menyekolahkan anak mereka di Pondok Ngruki adalah motivasi internal yang bersifat mental, yaitu dorongan untuk mendapatkan kebaikan dan kebenaran pada anak. Kebaikan supaya anak mereka menjadi anak salih yang mempunyai bekal ilmu agama dan umum, serta kebenaran- supaya anak mereka memahami kebenaran ajaran agama Islam dan mampu mengamalkan dalam kehidupan. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa persepsi para orang tua terhadap asumsi dan pemberitaan media tentang Pondok Ngruki dan Issu terorisme; negatif dan persepsi mereka tentang KBM; positif, sehingga mereka mempunyai motivasi internal yang kuat untuk menyekolahkan anak di Pondok Ngruki.

Keywords: Pondok Ngruki; issu terorisme; persepsi; motivasi

  1. Boeree, George, Psikologi Sosial, Yogyakarta: Primasophie 2008.
  2. Chaplin, J.P., Dictionary of Psychology, New York: Dell Publishing Co. Inc., 1972.
  3. Davinoff, L.L., Introduction to Psychology. Second Edition, Tokyo: McGraw-Hill International Book Company,, 1981.
  4. Irwanto, et.al . (ed.)., Psikologi Umum, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.
  5. Makmun. Syamsuddin. A., Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
  6. Mar’at, Pemimpin dan Kepimimpinan, Bandung: Fakultas psikologi Universitas Padjadjaran, 1981.
  7. Mappiare, Andi, Psikologi, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.
  8. Madjid, Nurkholish, Bilik-bilik Pesantren, Jakarta: Paramadina, 1997.
  9. Najati, Utsman M., Psikologi dalam al-Qur’an: Terapi Qurani dalam Penyembuhan Gangguan Kejiwaan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2005.
  10. Quthb, Muhammad, Sistem Pendidikan Islam (terjemah), Bandung: Al-Maarif, 1988.
  11. Supriyadi, ES., Ngruki Jaringan Terorisme, Jakarta: al-Mawardi Prima, .2003.
  12. Sobur, Alex, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, Bandung: Pustaka Setia, 2009.
  13. Tim Penyusun, Sekilas Profil Pondok Pesantren Islam Al-Mukmin, Surakarta: t.th.
  14. Walgito, Bimo, Psikologi sosial (Suatu Pengantar), Yogyakarta: Penerbit Andi, 2003.
  15. Wade, Carol & Tavris Carole, Psikologi. Bandung: Penerbit Erlangga, 2007.

Publisher:
Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak)
LP2M, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang.
Central Java, Indonesia


Sawwa Visitor Statistics
 
apps