Fanatisme dan Perilaku Agresif Verbal di Media Sosial pada Penggemar Idola K-Pop

Jenni Eliani*  -  Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
M. Salis Yuniardi  -  Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
Alifah Nabilah Masturah  -  Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia

(*) Corresponding Author

Abstract: Verbal aggressive behavior that often occurs in social media is usually triggered by fanaticism on certain objects. The purpose of this research is to look at the relationship of fanaticism with verbal aggressive behavior in social media conducted by fans-idol of K-pop. This research used correlational quantitative method. The subjects of this study are fans-idol of K-pop numbered 915 people. Data collected with fanaticism scale and verbal aggression in media social scale. The data retrieval is done by using google forms application which contains the research instrument, which is disseminated through the social media forum of fans-idol of K-pop. This study showed there was a positive relationship of fanaticism with verbal aggressive behavior in social media on fans-idol of K-pop (r = 0.626 and p = 0,000). Fans-idol of K-pop who have high fanaticism will have high verbal aggressive behavior, otherwise fans-idol of K-pop who have low fanaticism will have a low verbal aggressive behavior.

Abstrak: Perilaku agresif verbal yang sering terjadi di media sosial biasanya dipicu oleh fanatisme pada objek tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan fanatisme dengan perilaku agresif verbal di media sosial yang dilakukan oleh penggemar-idola K-pop. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini adalah penggemar-idola K-pop berjumlah 915 orang. Data dikumpulkan dengan skala fanatisme dan agresi verbal dalam skala sosial media. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi formulir google (google form) yang berisi instrumen penelitian, yang disebarkan melalui forum media sosial penggemar-idola K-pop. Penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif fanatisme dengan perilaku agresif verbal di media sosial pada penggemar-idola K-pop (r = 0,626 dan p = 0,000). Fans-idola K-pop yang memiliki fanatisme tinggi akan memiliki perilaku agresif verbal yang tinggi, jika tidak penggemar-idola K-pop yang memiliki fanatisme rendah akan memiliki perilaku agresif verbal yang rendah.

Keywords: fans-idol of K-pop; fanatism; verbal aggression; social media

  1. Ancok, D., & Suroso, F. N. (2011). Psikologi Islam: Solusi Islam atas problem-problem psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  2. Anderson, C. A., Berkowitz, L., Donnerstein, E., Huesmann, L. R., Johnson, J. D., Linz, D., … Wartella, E. (2003). The Influence of media violence on youth. Psychological Science in the Public Interest: A Journal of the American Psychological Society, 4(3), 81–110. https://doi.org/10.1111/j.1529-1006.2003.pspi_1433.x
  3. Bukhori, B. (2008). Zikir al-Asma’al-Husna solusi atas problem agresivitas remaja. Semarang: Rasail Media.
  4. Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The aggression questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63, 452–459. https://doi.org/10.1037/0022-3514.63.3.452
  5. Goddard, H. (2001). Civil Religion. New York: Cambridge University Press.
  6. Hamilton, M. A. (2012). Verbal aggression: Understanding the psychological antecedents and social consequences. Journal of Language and Social Psychology, 31(1), 5–12. https://doi.org/10.1177/0261927X11425032
  7. Hapsari, I., & Wibowo, I. (2015). Fanatisme dan agresivitas suporter klub sepak bola. Jurnal Psikologi, 8(1), 52–58.
  8. Hollows, J. (2010). Feminisme, feminitas dan budaya populer. Yogyakarta: Jalasutra.
  9. Jannah, M. (2014). Gambaran identitas diri remaja akhir wanita yang memiliki fanatisme k-pop. Psikoborneo: Jurnal Ilmu Psikologi, 2(2), 182–194.
  10. KBS editor. (2011). 3,3 juta penggemar K-Pop Hallyu di seluruh penjuru dunia. http://world.kbs.co.kr/ indonesian/ archive /program/ news_issue.htm?no=22969..
  11. Marimaa, K. (2011). The many faces of fanaticism, 14, 29–55.
  12. Nugrahaini, S. (2017). Daebak, fans Indonesia nggak cuma hadiahi bintang ke Mark, tapi juga 2 member GOT7 ini. Retrieved from http://www.grid.id/K-Pop/K-News/Daebak-Fans-Indonesia-Nggak-Cuma-Hadiahi-Bintang-Ke-Mark-Tapi-Juga-2-Member-Got7-Ini
  13. Nugraini, E. D. (2016). Fanatisme remaja terhadap musik populer korea dalam perspektif psikologi sufistik (Studi kasus terhadap EXO-L) (skripsi). Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo. Semarang.
  14. Parlindungan, M., & Anggoro, S. (2015). Profil pengguna internet indonesia 2014. (M. Parlindungan & S. Anggoro, Eds.). Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia - Pusakom UI Jakarta. Retrieved from https://www.apjii.or.id/survei2016
  15. Prabowo, A. (2012). New media dan public sphere (thesis). Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Jakarta.
  16. Pradipta, A. (2016). Fenomena perilaku haters di media sosial (skripsi). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro. Semarang.
  17. Rahmati, M. M., Kabiri, S., & ShadManfaat, S. M. (2014). Team identification, sport fandom identity and willingness to verbal/physical aggressive actions among soccer fans. International Journal of Basic Sciences and Applied Research, 3(10), 760–764.
  18. Ramazanoǧlu, F., & Çoban, B. (2005). Aggressiveness behaviours of soccer spectators and prevention of these behaviours. Fırat Üniversitesi Sosyal Bilimler Dergisi, 15(1), 279–287.
  19. Rengganis, D. A. (2016). Kontribusi identitas sosial terhadap konformitas pada penggemar K-Pop. Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2).
  20. Rizkita, R. H. (2012). Bimbingan dan konseling bagi para korean fanatic. Universitas Pendidikan Indonesia.
  21. Soejoethi, I. (2017). Ayu Ting Ting diundang nonton EXO, penggemar geram. Retrieved from https://www.liputan6.com/showbiz/read/3072442/ayu-ting-ting-diundang-nonton-exo-penggemar-geram
  22. Supelli, K. (2011). Dari kosmologi ke dialog: Mengenal batas pengetahuan, menentang fanatisme. Bandung: Mizan.
  23. Susantyo, B. (2011). Memahami Perilaku Agresif: Sebuah Tinjauan Konseptual. Informasi, 16(03), 189–202. Retrieved from http://puslit.depsos.go.id/upload/post/files/ 350d40edc66e2a381a752512210a8d6d.pdf
  24. Tartila, P. L. (2014). Fanatisme fans Kpop dalam blog netizenbuzz. Journal Universitas Airlangga.
  25. Wann, D. L., Belva, B., Armstrong, S., Weaver, S., & Ladd, S. (2015). Investigating the Impact of team identification on the willingness to commit verbal and physical aggression by youth baseball spectators. Journal of Amateur Sport, 1(1), 1–28.
  26. Yusron, A. A. (2015). Gara-gara foto Raisa - Tiffany “SNSD”, Fans berantem di Instagram. Retrieved from https://hot.detik.com/kpop/3090573/gara-gara-foto-raisa---tiffany-snsd-fans-berantem-di-instagram/1180
  27. Zimmerman, A. G. (2012). Online aggression: The influences of anonymity and social modeling (thesis). Psychology of Popular Media Culture. North Florida. https://doi.org/10.1037/ppm0000038

Open Access Copyright (c) 2018 Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Publisher:
Faculty of Psychology and Health, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jl. Prof. Dr. HAMKA, Kampus III, Tambakaji Ngaliyan Semarang 50185 Central Java - Indonesia
website: fpk.walisongo.ac.id

 
Visitor Statistics
apps