Penerapan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dan Status Gizi Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Kranji Bekasi
Main Article Content
Abstract
Downloads
Article Details
By submitting an article to the journal, the author(s) agree to transfer the published article's copyright to the journal, which will act as the publisher. This means the journal will have the right to publish the article in various forms, including reprints. The journal will maintain the publishing rights to the published articles.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
In line with the license, authors and any users (readers and other researchers) are allowed to 1) Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially, 2) Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially. The author, as licensor, cannot revoke these freedoms as long as the user follows the license terms.
Under the following terms: 1) Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use. 2) No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
References
Asdhany, C. and Kartini, A. (2012) ‘Hubungan tingkat partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu dengan status gizi anak balita (studi di kelurahan Cangkiran kecamatan Mijen kota Semarang)’, Journal of Nutrition College. Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, 1(1), pp. 11–20. doi: 10.14710/jnc.v1i1.424.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007) Pedoman operasional keluarga sadar gizi di desa siaga. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi (2017) Profil kesehatan dinas kesehatan Bekasi tahun 2016. Bekasi: Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Direktur Bina Gizi (2013) Perkembangan masalah gizi dan penguatan pelayanan gizi dalam pencegahan stunting di Indonesia. Jakarta: Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI.
Festy, P. (2018) Buku ajar gizi dan diet. Surabaya: UM Surabaya Publishing.
Kemenkes RI (2011) Standar antropometri penilaian status gizi anak. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Kemenkes RI (2013a) Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI (2013b) Laporan Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan, Republik Indonesia.
Kemenkes RI (2013c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Jakarta, Indonesia.
Kemenkes RI (2018) Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta (ID): Kemenkes RI.
Mustafyani, A. D. and Mahmudiono, T. (2017) ‘Hubungan pengetahuan, sikap, dukungan suami, kontrol perilaku, dan niat ibu dengan perilaku kadarzi ibu balita gizi kurang’, The Indonesian Journal of Public Health, 12(2), pp. 190–201. doi: 10.20473/ijph.v12i2.2017.190-201.
Octaviani, I. A. (2012) Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu buruh pabrik tentang keluarga sadar gizi (Kadarzi) dengan status gizi anak balita (studi di kelurahan Pagersari Ungaran kabupaten Semarang). Diponegoro University.
Pradana, Y. A., Subowo, A. and Djumiarti, T. (2013) ‘Implementasi program keluarga sadar gizi (Kadarzi) di kabupaten Semarang’, Journal of Public Policy and Management Review, 2(2), pp. 541–550. doi: 10.14710/JPPMR.V2I2.2493.
Prihatini, S. and Latinulu, S. (2002) ‘Pengaruh status gizi terhadap kadar yodium urin setelah pemberian kapsul yodium pada anak sekolah dasar di daerah gondok endemik’, Penelitian Gizi dan Makanan, 25(1).
Rismawati, Rahmiwati, A. and Febry, F. (2015) ‘Korelasi perilaku Kadarzi terhadap status gizi balita di puskesmas Simpang Timbangan Indralaya tahun 2014’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 6(3), pp. 195–201. doi: 10.26553/jikm.2015.6.3.195-201.
Riyayawati, R. (2013) Analisis hubungan penerapan keluarga sadar gizi (Kadarzi) dengan status gizi balita. Universitas Negeri Semarang.
Septianingrum, D. and Tauran (2016) ‘Implementasi keluarga sadar gizi (Kadarzi) di puskesmas Gantrung kecamatan Kebonsari kabupaten Madiun’, Jurnal Mahasiswa Unesa, 4(6), pp. 1–11.
Sukandar, P. B. and Kusrini, I. (2009) ‘Hubungan antara status iodium dengan status gizi pada anak riwayat hipotiroid’, Media Gizi Mikro Indonesia, 1(1), pp. 25–31.
Ulfani, D. H., Martianto, D. and Baliwati, Y. F. (2011) ‘Faktor-faktor sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat kaitannya dengan masalah gizi underweight, stunted, dan wasted di Indonesia: Pendekatan ekologi gizi’, Jurnal Gizi dan Pangan, 6(1), pp. 59–65. doi: 10.25182/jgp.2011.6.1.59-65.
Uvaraju, T. and Pinatih, G. N. I. (2017) ‘Gambaran status gizi balita pada penggunaan garam beryodium di Desa Sangkan Gunung Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem Bali’, Intisari Sains Medis, 8(1), pp. 82–86. doi: 10.15562/ism.v8i1.116.
Welasasih, B. D. and Wirjatmadi, R. B. (2012) ‘Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting’, The Indonesian Journal of Public Health, 8(2), pp. 99–104.
Wijayanti, S. and Nindya, T. S. (2017) ‘Hubungan penerapan perilaku Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) dengan status gizi balita di kabupaten Tulungagung’, Amerta Nutrition, 1(4), pp. 379–388. doi: 10.20473/amnt.v1i4.2017.379-388.
World Health Organization (2005) WHO child growth standards. Geneva: WHO.