Program Studi Gizi,
Universitas Binawan - Indonesia
Penerapan Perilaku Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dan Status Gizi Balita Usia 24-59 Bulan di Puskesmas Kranji Bekasi
This study aimed to analyze association between the implementation of nutrition conscious family with the nutritional status of children aged 24-59 months in Puskesmas Kranji Bekasi. This research used a cross sectional design. Subjects were 71 mothers who had children aged 24-59 months taken by purposive sampling. Weight and height data were measured by stepping scales and microtoise, then converted to z-scores. Bivariate analysis using Chi-Square test. Underweight about 9 (12,7%) subjects, and 42 (59,2%) families did not apply KADARZI, indicator points that have not been done includes providing nutritional supplements (vitamin A) (7 %), varied meals (14,1%), using iodized salt (16,9%), weighing regularly (19,7%), and giving exclusive breastfeeding 31 (43,7%). Based on Chi-Square test is proved that there is correlation between KADARZI implementation with nutritional status of children aged 24-59 months. The implementation of KADARZI had a significant association between nutritional status of children aged 24-59 months (p-value 0,006), particularly at indicators irregularly posyandu participation.
Keywords: Nutrition Conscious Family, nutrition status, children
- Asdhany, C. and Kartini, A. (2012) ‘Hubungan tingkat partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu dengan status gizi anak balita (studi di kelurahan Cangkiran kecamatan Mijen kota Semarang)’, Journal of Nutrition College. Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, 1(1), pp. 11–20. doi: 10.14710/jnc.v1i1.424.
- Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007) Pedoman operasional keluarga sadar gizi di desa siaga. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
- Dinas Kesehatan Kota Bekasi (2017) Profil kesehatan dinas kesehatan Bekasi tahun 2016. Bekasi: Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
- Direktur Bina Gizi (2013) Perkembangan masalah gizi dan penguatan pelayanan gizi dalam pencegahan stunting di Indonesia. Jakarta: Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan RI.
- Festy, P. (2018) Buku ajar gizi dan diet. Surabaya: UM Surabaya Publishing.
- Kemenkes RI (2011) Standar antropometri penilaian status gizi anak. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
- Kemenkes RI (2013a) Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta: Kemenkes RI.
- Kemenkes RI (2013b) Laporan Riskesdas. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan, Republik Indonesia.
- Kemenkes RI (2013c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Jakarta, Indonesia.
- Kemenkes RI (2018) Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta (ID): Kemenkes RI.
- Mustafyani, A. D. and Mahmudiono, T. (2017) ‘Hubungan pengetahuan, sikap, dukungan suami, kontrol perilaku, dan niat ibu dengan perilaku kadarzi ibu balita gizi kurang’, The Indonesian Journal of Public Health, 12(2), pp. 190–201. doi: 10.20473/ijph.v12i2.2017.190-201.
- Octaviani, I. A. (2012) Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu buruh pabrik tentang keluarga sadar gizi (Kadarzi) dengan status gizi anak balita (studi di kelurahan Pagersari Ungaran kabupaten Semarang). Diponegoro University.
- Pradana, Y. A., Subowo, A. and Djumiarti, T. (2013) ‘Implementasi program keluarga sadar gizi (Kadarzi) di kabupaten Semarang’, Journal of Public Policy and Management Review, 2(2), pp. 541–550. doi: 10.14710/JPPMR.V2I2.2493.
- Prihatini, S. and Latinulu, S. (2002) ‘Pengaruh status gizi terhadap kadar yodium urin setelah pemberian kapsul yodium pada anak sekolah dasar di daerah gondok endemik’, Penelitian Gizi dan Makanan, 25(1).
- Rismawati, Rahmiwati, A. and Febry, F. (2015) ‘Korelasi perilaku Kadarzi terhadap status gizi balita di puskesmas Simpang Timbangan Indralaya tahun 2014’, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 6(3), pp. 195–201. doi: 10.26553/jikm.2015.6.3.195-201.
- Riyayawati, R. (2013) Analisis hubungan penerapan keluarga sadar gizi (Kadarzi) dengan status gizi balita. Universitas Negeri Semarang.
- Septianingrum, D. and Tauran (2016) ‘Implementasi keluarga sadar gizi (Kadarzi) di puskesmas Gantrung kecamatan Kebonsari kabupaten Madiun’, Jurnal Mahasiswa Unesa, 4(6), pp. 1–11.
- Sukandar, P. B. and Kusrini, I. (2009) ‘Hubungan antara status iodium dengan status gizi pada anak riwayat hipotiroid’, Media Gizi Mikro Indonesia, 1(1), pp. 25–31.
- Ulfani, D. H., Martianto, D. and Baliwati, Y. F. (2011) ‘Faktor-faktor sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat kaitannya dengan masalah gizi underweight, stunted, dan wasted di Indonesia: Pendekatan ekologi gizi’, Jurnal Gizi dan Pangan, 6(1), pp. 59–65. doi: 10.25182/jgp.2011.6.1.59-65.
- Uvaraju, T. and Pinatih, G. N. I. (2017) ‘Gambaran status gizi balita pada penggunaan garam beryodium di Desa Sangkan Gunung Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem Bali’, Intisari Sains Medis, 8(1), pp. 82–86. doi: 10.15562/ism.v8i1.116.
- Welasasih, B. D. and Wirjatmadi, R. B. (2012) ‘Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita stunting’, The Indonesian Journal of Public Health, 8(2), pp. 99–104.
- Wijayanti, S. and Nindya, T. S. (2017) ‘Hubungan penerapan perilaku Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) dengan status gizi balita di kabupaten Tulungagung’, Amerta Nutrition, 1(4), pp. 379–388. doi: 10.20473/amnt.v1i4.2017.379-388.
- World Health Organization (2005) WHO child growth standards. Geneva: WHO.
Copyright (c) 2019 Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.