Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Sikap, Asupan Zat Gizi Makro, dan Air pada Anggota Pramuka

Farida Farida*  -  Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Hesti Permata Sari  -  Program Studi Ilmu Gizi,Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Afina Rachma Sulistyaning  -  Program Studi Ilmu Gizi,Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Ibnu Zaki  -  Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

(*) Corresponding Author

The study was aimed to analyze the effect of nutritional education on attitude changes and increased of macronutrients and water intake in scout teenagers. The study was quasi-experimental with pre- and post-test control group design. The treatment group was given nutritional education four times during one month. Pre-test was conducted a week before intervention and post-test was conducted a week after intervention. Subjects were all members of Saka Bhayangkara and Saka Wira Kartika Scout. The result showed that nutritional education was significant improved median value of attitude score and increased (p <0,05). macronutrients intake in treatment group. The average of macronutrients intake in treatment group, before and after intervention were 1137,8±178,7 Kcal and 1490,4± 206,6 Kcal/day for energy; 40,4 ± 9,8 g/day and 60,8 ± 9,3g/day for protein; 38,5 ± 12,6 g/day and 59,3 ± 9,4 g/day for fat; 155,6 ± 29,5 g/day and 177,6 ± 33,5 g/day for carbohydrates; 782,4±347,7 mL and 834,6±383,2 mL for water. Nutritional education improved nutrition attitudes and increased macro-nutrient intake among scout.

Keywords: Nutrition education, attitude, macronutrient intake, water intake, scout

  1. Almatsier, S. (2009) Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  2. Anestya, M. and Muwakhidah, M. (2018) ‘Effect of Nutrition Education with Video Media for Student Knowledge of Snack Selection in Muhammadiyah 10 Surakarta Junior High School’, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 2(1), pp. 34–41.
  3. Briawan, D. et al. (2011) ‘Konsumsi minuman dan preferensinya pada remaja di Jakarta dan Bandung’, GIZI INDONESIA, 34(1), pp. 43–51. doi: 10.36457/gizindo.v34i1.100.
  4. Briawan, D., Sedayu, T. R. and Ekayanti, I. (2011) ‘Kebiasaan minum dan asupan cairan remaja di perkotaan’, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 8(1), pp. 36–41. doi: 10.22146/ijcn.17729.
  5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2007) Pedoman umum gizi seimbang. Jakarta: Departemen Kesehatan.
  6. Dwiriani, C. M. et al. (2011) ‘Pengaruh pemberian zat multi gizi mikro dan pendidikan gizi terhadap pengetahuan gizi, pemenuhan zat gizi dan status besi remaja putri’, Jurnal Gizi dan Pangan, 6(3), pp. 171–177. doi: 10.25182/jgp.2011.6.3.171-177.
  7. Emilia, E. (2009) ‘Pendidikan gizi sebagai salah satu sarana perubahan perilaku gizi pada’, Jurnal Tabularasa. PPS UNIMED, 6(2), pp. 161–174.
  8. Hafizhatunnisa, H., Damayanti, A. Y. and Darni, J. (2018) ‘The Effect of Healthy Breakfast Education with Islamic Comic Media on The Level of Knowledge of Elementary School Students’, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 2(2), pp. 53–59.
  9. Hardiansyah, A., Rimbawan, R. and Ekayanti, I. (2013) ‘Efek Suplementasi Multivitamin Mineral Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Hematokrit Mahasiswi Tpb Ipb’, Jurnal Gizi dan Pangan, 8(1), p. 47. doi: 10.25182/jgp.2013.8.1.47-54.
  10. Hardinsyah, M. S. and Supariasa, I. D. (2017) Ilmu gizi teori dan aplikasi. Jakarta: EGC.
  11. Health, D. of, Human Services DC., W. and (Group), H. P. 2010 (2000) Healthy people 2010: Understanding and improving health. Washington: US Department of Health and Human Services.
  12. Ishak, S., Ismail, D. and Siswanto, A. W. (2005) ‘Perbandingan efektivitas metode partisipatif dengan nformatif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang diare anak balita’, Berita kedokteran masyarakat, 21(2).
  13. Johnson, D. W. and Johnson, R. T. (1985) ‘The process of nutrition education: a model for effectiveness’, Journal of nutrition education (USA).
  14. Kant, A. K. and Graubard, B. I. (2010) ‘Contributors of water intake in US children and adolescents: Associations with dietary and meal characteristics—National Health and Nutrition Examination Survey 2005–2006’, The American journal of clinical nutrition. Oxford University Press, 92(4), pp. 887–896. doi: 10.3945/ajcn.2010.29708.
  15. Kementrian Kesehatan RI (2013) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia. Jakarta, Indonesia.
  16. Khomsan, A., Baliwati, Y. F. and Dwiriani, C. M. (2004) Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
  17. Litbang Depkes, R. I. (2014) ‘Studi Diet Total: Survei konsumsi makanan individu indonesia 2014’, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
  18. Machfoedz, I. and Suryani, E. (2009) Pendidikan bagian dari promosi kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.
  19. Mahan, L. K., Escott-Stump, S. and Krause, M. V (2007) Krause’s food & nutrition therapy. Elsevier Saunders.
  20. Monks, F. J., Knoers, A. M. P. and Haditono, S. R. (2004) Psikologi perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  21. Notoatmodjo, S. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  22. Nurmasyita, N., Widjanarko, B. and Margawati, A. (2016) ‘Pengaruh intervensi pendidikan gizi terhadap peningkatan pengetahuan gizi, perubahan asupan zat gizi dan indeks massa tubuh remaja kelebihan berat badan’, Jurnal Gizi Indonesia: The Indonesian Journal of Nutrition. Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, 4(1), pp. 38–47. doi: 10.14710/jgi.4.1.38-47.
  23. Nuryanto, N. et al. (2014) ‘Pengaruh pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan sikap tentang gizi anak Sekolah Dasar’, Jurnal Gizi Indonesia: The Indonesian Journal of Nutrition. Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, 3(1), pp. 32–36. doi: 10.14710/jgi.3.1.121-125.
  24. Polri (2017) ‘Saka Bhayangkara, Pramuka dengan Pengetahuan Kepolisian’, tribratanews.polri.go.id.
  25. Rahmawati, I., Sudargo, T. and Paramastri, I. (2007) ‘Pengaruh penyuluhan dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita gizi kurang dan buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah’, Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 4(2), pp. 69–77. doi: 10.22146/ijcn.17478.
  26. Suhardjo (2003) Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
  27. Zaki, I. et al. (2019) ‘Nutrition education based on multi-media can improve nutrition knowledge and unhealthy snacking habits in adolescents’, Ann Trop & Public Health, 22(11), p. S343.
  28. Zaki, I. and Sari, H. P. (2019) ‘Edukasi gizi berbasis media sosial meningkatkan pengetahuan dan asupan energi-protein remaja putri dengan kurang energi kronik (KEK)’, GIZI INDONESIA, 42(2), pp. 111–122.
  29. Zaki, I., Sari, H. P. and Farida, F. (2018) ‘Konsumsi air konsumsi air berkorelasi dengan persen lemak tubuh remaja putri di kawasan perdesaan kabupaten banyumas’, Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman, 2(1), pp. 1–9.

Open Access Copyright (c) 2019 Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Publisher
Program Studi Gizi Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK)
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Jl. Prof. Hamka KM.2, Semarang, Central Java, Indonesia
Email: nutrisains@walisongo.ac.id

 

apps