ESENSI PROGRAM BIMBEL MANASIK HAJI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Authors

  • Abdul Choliq UIN Walisongo Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21580/at.v10i1.2540

Keywords:

Hajj, guidance manasik, empowerment

Abstract

Hajj is the perfect worship of the pillars of Islam that became the goal of all Muslims in the world. So many hajj pilgrims who register to go to the Holy Land every year. Hajj implementation annually put aside various problems. One of them is not the optimal of the hajj manasik given by Ministry of Religion  and the long departure time of hajj, while the candidate is dominated by the elderly (elderly). The ministry has a great desire to form an independent hajj, so becomes an important issue to be observed. Writing scientific paper aims to provide a good view to the Ministry of Religious Affairs or the guidance of pilgrimage to provide hajj manasik not just a manasik in general, but really oriented to empowering prospective pilgrims to form an independent hajj. Some of things that must be done is first to use the right methods such as Affirmation and Repetition and PAIKEM, both utilizing long waiting times with useful activities.Such as training in making signs of haj pilgrimage (such as marking ribbons, masks, or slendang neck), training planting of live pharmacies, and making some goods to prepare for the departure of pilgrimage (eg small bags for storage of goods and others). Third is to grow independent congregations in a way more opportunities to meet with other congregations in order to grow optimism in prospective pilgrims.

==================================================

Haji merupakan ibadah penyempurna rukun Islam yang menjadi tujuan seluruh muslim di dunia. Sehingga setiap tahun banyak jama’ah haji yang mendaftarkan diri untuk berangkat ke Tanah Suci. Pelaksanaan Haji setiap tahunnya menyisihkan problematika bermacam-macam, salah satunya ialah belum optimalnya manasik haji yang diberikan oleh Kemenag dan waktu tunggu keberangkatan haji yang lama, sedangkan calon jamaah di dominasi oleh lansia (orang lanjut usia). Kementrian sendiri memiliki keinginan besar untuk membentuk haji mandiri, maka demikian itu menjadi permsalahan yang penting untuk di teliti. Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan pandangan baik kepada Kemenag atau bimbel haji agar memberikan mansik haji tidak hanya sekedar manasik pada umumnya, tetapi betul-betul berorientasi pada pemberdayaan calon jamaah agar membentuk haji mandiri. Beberapa hal yang harus dilakukan ialah pertama menggunakan metode yang tepat seperti Affirmation and repetition dan PAIKEM, kedua memanfaatkan waktu tunggu yang begitu lama dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti Bersama-sama dalam pembuatan tanda-tanda perbekalan haji, seperti pembuatan tanda pita, masker, atau slendang leher, melatih penanaman tanaman apotik hidup, dan pembuatan beberapa barang untuk memepersiapkan keberangkatan haji, misalnya tas-tas kecil untuk penyimpanan barang dan lainnya. Ketiga ialah dengan menumbuhkan jamaah mandiri dengan cara lebih banyak memberikan peluang temu dengan jamaah lain agar tumbuh optimisme dalam diri calon jamaah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Depag RI, Panduan Pelestarian Haji Mabrur, (Jakarta : Direktorat Jendral Bimas, 2003).

Dian Iskandar Jaelani,Pemberdayaan Ekonomi Umat Dalam Perspektif Islam (Sebuah Upaya Dan Strategi), Eksyar, Volume 01, Nomor 01, Maret 2014: 018-034.

Edi Sugarto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakayat Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerja Sosial, Cet Ke-1, (Bandung: PT Ravika Adimatama 2005).

H. Moh Ali Azis, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi, (Yogyakarta; LKiS, 2005).

Jim Ife, Community Development, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006).

Kemendagri, Permen No. 07 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat, (Kementrian Dalam Negeri: 2007)

Khalil, A. Khavari, Ph. D. The Art Happiness, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2000).

Matthoriq, dkk, Aktualisasi Nilai Islam Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Studi Pada Masyarakat Bajulmati, Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi Publik (Jap), Vol. 2, No. 3.

Munawir, Warson Ahmad, Kamus Bahasa Indonesia Al-Munawwir ,(Yogyakarta: 1984)

Murad Wilfred Hoffman, Jalan Menuju Mekkah, Terj: Abdul Hayyie al Kattani dkk, (Jakarta: Gema Isnasi Press, 2000),

Musfah, J. Menejemen Pendidikan Teori, Kebijakan, dan praktik, (Jakarta: Kencana, 2015)

Pikiran Rakyat, Jemaah Haji Harus Pahami Budaya Arab, diakses dalam http://www.pikiran-rakyat.com/info-haji/2013/09/24/252076/jemaah-haji-harus-pahami-budaya-arab, pada Jum’at 10 Mei 2018, pukul 00.32 WIB.

Randy R.Wrihatnolo & Riant Nugroho D. Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007)

Reni Shiren Aulia, Jumlah Jemaah Haji Indonesia Yang Masuk Daftar Tunggu! http://www.alshaumroh.com/2017/02/jumlah-jemaah-haji-indonesia-yang-masuk-daftar-tunggu.html, diakses pada Jum’at 10 Mei 2018 pukul 00. 54 WIB.

Republika.co.id, ‘Bimbingan Manasik Haji Kurang Optimal, di posting pada 30 desember 2015 pukul 16.54 WIB.

Robert Adams, Social Work and Empowerment. 3rd ed.( New York: Palgrave Macmillan, 2003)

Samsul Munir Amir, Bimbingan dan Konseling Islam (Jakarta: Amzah, 2010).

Syaikh ‘Ali bin Hasan bin ‘Ali al-Halabi al-Atsari, Panduan Praktis Manasik Haji dan Umrah Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, (Pustaka Imam ASY-Syafi’I: Tp, Tt).

Tanya Ovenden-Hope, Sonia Blandford, Understanding Applied Learning; Developing Effevtive Practice to Support Alla Learners, (New York: Routladge, 2018).

Widyarini, Penyelenggara Ibadah Haji bagi Lansia, Jurnal: Az Zarqa’, Vol.8, No.2 Desember 2016.

Yahya, L. R. S, Kumpulan Artikel Psikologi 2, (Jakarta: Intisari Mediatama, 2005).

Years Book of Education 1995 dalam Hallen A, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Jakarta: Ciputat Pers. 2002).

Yusuf Michael As’ad, Sukses Bersama Waktu, (Yogyakarta: Cendekian Sentra Muslim, 2003).

Downloads

Published

2018-07-31

Issue

Section

Articles