Social semiotics of news reports on the change of the halal logo in detik.com for March 2022

Nurul Khotimah*  -  Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Indonesia
Silma Ulqiatul Mastika  -  Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Indonesia

(*) Corresponding Author

The news reports on the change of the halal logo issued by the Halal Product Assurance Organizing Agency (BPJPH) officially replaced the current halal logo from the Indonesian Ulema Council (MUI), followed by its authority, based on Law Number 33/2014 on Halal Product Assurance. The halal logo is not only an accessory of the label but also the leading indicator to identify and guarantee the halalness of a product. This paper aims to show the social semiotics of news reports by examining issues on the new halal logo on Detik.com for March 2022. The research data was collected from the online news portal Detik.com and other articles and supporting journals. Based on this problem, this study used a descriptive qualitative method using the social semiotic analysis approach by M.A.K Halliday. The result showed that Detik.com delivered various news reports; some favored the new halal label, while other reports were neutral and even harmful. The implications of this research suggest that our perspective on the news discerns more from the text and its context.

 ***

Pemberitaan perubahan logo halal yang dikeluarkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) resmi menggantikan logo halal yang ada saat ini dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), berikut kewenangannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Logo halal tidak hanya menjadi pelengkap label tetapi juga menjadi indikator utama untuk mengidentifikasi dan menjamin kehalalan suatu produk. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji semiotika sosial terkait pemberitaan isu logo halal baru di Detik.com bulan Maret 2022. Data penelitian dikumpulkan dari portal berita online Detik.com dan artikel serta jurnal pendukung lainnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika sosial oleh M.A.K Halliday. Hasilnya menunjukkan bahwa Detik.com menyampaikan pemberitaan yang beragam; beberapa mendukung label halal baru, sementara laporan lainnya netral dan bahkan negatif. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa perspektif kita terhadap berita lebih memahami teks dan konteksnya.

Keywords: social semiotics; news report; halal logo; Detik.com.

  1. Aditya, N.R & Prabowo, D. (2022, March 14). Soal label halal baru, anggota DPR: Tak cukup beri kejelasan dari segi visual. Kompas.com. https://nasional.kompas.com/read/2022/03/14/10384981/soal-label-halal-baru-anggota-dpr-tak-cukup-beri-kejelasan-dari-segi-visual.
  2. Anggrainy, F. C. (2022, March 16). Komisi VIII DPR sebut logo halal ditarik negara agar transparan. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5986204/komisi-viii-dpr-sebut-logo-halal-ditarik-negara-agar-transparan.
  3. Bungin, B. (2007). Sosiologi komunikasi; teori, paradigma, dan diskursus teknologi komunikasi di masyarakat. Kencana Prenada Media Group.
  4. Detikflash. (2022, March 14). PPP soal logo halal mirip Gunungan Wayang: Itu model kaligrafi apa? 20DETIK. https://20.detik.com/detikflash/20220314-220314102/ppp-soal-logo-halal-mirip-gunungan-wayang-itu-model-kaligrafi-apa.
  5. Fathoni, A. (2022, March 16). Catat, ini tarif layanan permohonan sertifikasi halal. no.or.id. https://www.nu.or.id/nasional/catat-ini-tarif-layanan-permohonan-sertifikasi-halal-wRcE9.
  6. Gora, R. (2017). Wacana komersialisasi label halal di media massa: Kajian analisis wacana pemberitaan komersialisasi label halal Majelis Ulama Indonesia pada Majalah Tempo. Jurnal Lentera Komunikasi, 2 (1), 44–55. Retrieved from https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrksi/article/view/49.
  7. Halliday, M. A. K. (2007). Language and Education. Bloomsbury Publishing
  8. Halliday, M.A.K & Hasan, R. (1994). Bahasa, konteks dan teks, aspek-aspek bahasan dalam pandangan semiotika sosial. Gajahmad a University Press.
  9. Karimah, I. (2018). “Perubahan kewenangan lembaga-lembaga yang berwenang dalam proses sertifikasi halal. Journal of Islamic Law Studies, 1 (1), 107–131. Retrieved from https://scholarhub.ui.ac.id/jils/vol1/iss1/4/.
  10. Khotimah, N. (2019). Tantangan independensi media dalam pemilu: Kasus Kompas.com. Islamic Communication Journal, 4 (2), 133–145. https://doi.org/10.21580/icj.2019.4.2.3623.
  11. Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Kencana Prenada Media.
  12. Kurniawan, A. (2022, March 12). Kemenag tetapkan logo label halal Indonesia. No.or.id. https://www.nu.or.id/nasional/kemenag-tetapkan-logo-label-halal-indonesia-QvOJV.
  13. Kurniawan A., & Rozali, A. (2018, August 28) PBNU soroti birokratisasi dan unsur monopoli sertifikasi halal. nu.or.id. https://www.nu.or.id/nasional/pbnu-soroti-birokratisasi-dan-unsur-monopoli-sertifikasi-halal-sIMze.
  14. Musman, A. & Mulyadi, N. (2021). Dasar-dasar jurnalistik: Buku pegangan wajib para jurnalis. Komunika.
  15. Permana, R. H. (2022a, March 13). Ada logo halal baru, bagaimana nasib produk dengan label lama? detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5980780/ada-logo-halal-baru-bagaimana-nasib-produk-dengan-label-lama.
  16. ———. (2022b, March 13). Anwar Abbas soroti gunungan lebih terlihat dibanding kata halal di logo baru. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5981220/anwar-abbas-soroti-gunungan-lebih-terlihat-dibanding-kata-halal-di-logo-baru.
  17. ———. (2022c, March 13). Ini sebenarnya penyebab logo halal Indonesia diganti. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5980658/ini-sebenarnya-penyebab-logo-halal-indonesia-diganti.
  18. ———. (2022d, March 13). Logo halal RI ada unsur wayang, begini perbandingan dengan label negara lain. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5980794/logo-halal-ri-ada-unsur-wayang-begini-perbandingan-dengan-label-negara-lain.
  19. Putra, M. A. S. (2016). Kewenangan LPPOM MUI dalam penentuan sertifikasi halal pasca berlakunya UU no. 33 tahun 2014 [Undergraduate Thesis, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta]. Repository UIN Jakarta. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/30479.
  20. Republika. (2022, March 14). Sosialisai logo halal baru diperlukan. Republika. id. https://republika.co.id/share/r8pggd7525000.
  21. Rozana, N. K. (2019). Makna karakter desain komunikasi visual website nu online sebagai media dakwah: Analisis semiotika Ferdinand De Saussure [Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya]. Digilib UIN Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/29703/.
  22. Sobur, A. (2015). Analisis teks media : Suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotik, dan analsis “framing”. Remaja Rosdakarya.
  23. ———. (2016). Semiotika komunikasi. Remaja Rosdakarya.
  24. Suhandang, K. (2016). Pengantar jurnalistik: Seputar organisasi, produk dan kode etik. Nuansa Cendekia.
  25. Tim detikcom (2022a, March 22). Kenapa logo halal diganti dan hal-hal yang perlu diketahui soal label baru. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5983823/kenapa-logo-halal-diganti-dan-hal-hal-yang-perlu-diketahui-soal-label-baru.
  26. ———. (2022b, March 22). “Sorotan ke logo halal baru: Urusan kaligrafi hingga Gunungan.” detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5983294/sorotan-ke-logo-halal-baru-urusan-kaligrafi-hingga-gunungan.

Open Access Copyright (c) 2023 Islamic Communication Journal
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Islamic Communication Journal
Published by the Department of Islamic Communication and Broadcasting
Faculty of Da'wa and Communication UIN Walisongo Semarang
Jl Prof. Dr. Hamka Kampus III Ngaliyan Semarang 50185
Phone: +62 858-6727-8693 (Admin ICJ)
Website: https://fakdakom.walisongo.ac.id/

ISSN: 2541-5182 (Print)
ISSN: 2615-3580 (Online)


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 
apps